"Sebenarnya males gw angkat ni telfon apa lagi ada ustadz Rifqi, tapi ntar kalo ga di angkat panjang urusannya." Lena menatap layar tersebut tak berkedip, "yaudah lah angkat aja".
"Halo Angel, ada apa?" Lena sengaja berbisik_bisik agar ustadz Rifqi tak mendengar pembicaraan mereka berdua.
"Len, malam ini giliran Lo ikut balapan" umpat Angel membuat Alena terbelalak.
"Gw, gak bisa!" Tolak Lena, "kenapa? Biasanya Lo paling antusias dalam hal balapan, memangnya Lo ga mau menangin uang senilai 10 juta malam ini? Lumayan kan buat memperbaiki motor butut Lo itu" ledek Angel tertawa kecil dari seberang telepon.
"Ck. Kurang ajar! butut_butut gitu tapi selalu menang, malam ini gw gak enak badan jadi gak bisa ikut, balapan!"
"beneran?,"
"Hmm"
"Oke, gw yang mewakili Lo malam ini! tetapi besok malam Lo yang harus ikut, balapan!"
"Iya iya!".
Panggilan pun di akhiri, Lena pun kembali duduk di samping suaminya.
"Siapa itu? pacar kamu?." Pertanyaan ustadz Rifqi, berhasil membuat ke dua bola mata coklat Alena membulat sempurna.
"Sembarangan!" Ketus Alena merasa sebal dengan pertanyaan ustadz Rifqi barusan, di kiranya dia punya pacar apa? padahal udah punya suami masa cari yang lain.
Azekk
Sifat Alena yang menggemaskan berhasil membuat ustadz Rifqi merasa gemas ia pun mencolek dagu sang istri.
"Gemess deh." tipmpal ustadz Rifqi tersenyum, senyum tersebut membuat jantung Alena seketika berdegup kencang.
Cvp
Ustadz Rifqi m3nc1vm kening Alena selama beberapa detik.
Sementara Alena saat ini tak bisa mengatakan bagaimana perasaannya, ia masih mematung tak bergerak bahkan tak berkedip sama sekali.
Ustadz Rifqi meletakkan Al_Qur'annya itu kembali ke tempatnya semula.
Setelahnya ia pun berbalik badan, "loh kok masih di situ? Kamu mau bergadang malam ini?." Tanya ustadz Rifqi dengan kening berkerut.
.....
Ada yang kangen author ga? Engga ya🤧🙏