Setelah itu dengan santaynya Alena bangkit dari duduknya dan berbalik badan hendak melangkah. tetapi, dengan cepat di cegah oleh ustadz Rifqi.
"Mau ke mana?" Tanya ustadz Rifqi berhasil membuat Lena berbalik badan.
"Tidur, ngantuk." sahut Lena menguap.
"Sebentar ini masih jam tujuh, lebih baik kamu mengaji saja bersama saya" ajak ustadz Rifqi terdengar dingin.
Lena memutar bola mata malas, terdengar helaan nafas"iya." sahutnya lesu dan akhirnya menurut dan duduk di samping ustadz Rifqi.
Mereka pun mulai membaca Al-Qur'an bersama, Lena sedikit lupa tanda baca Al_Qur'an karena ia terakhir membaca Al-Qur'an delapan tahun yang lalu.
Ustadz Rifqi menjadi sedikit kesal karena istrinya ini sama sekali tak memahami tanda baca Al_Qur'an bahkan lebih parahnya lagi, Alena membaca Al-Qur'an asal ceplas-ceplos saja.
"Alena, baca yang benar" tutur ustadz Rifqi lembut.
Lena malah menatap sinis sang suami ia paling tak suka jika di atur_atur oleh orang.
"Memangnya, kamu tidak tahu apa saja tanda baca Al_Qur'an, hmm?" Tanya ustadz Rifqi membuat istrinya itu terdiam menundukkan kepala.
"Jawab istriku",
Perkataan ustadz Rifqi barusan berhasil membuat Alena seketika melayang_layang ke surga.
Ia akhirnya mendongak menatap wajah sang suami lalu menjawab"iya, Soalnya saya sudah lupa. dulu, saya pernah belajar ini delapan tahun yang lalu" ungkapnya.
"benarkah?" Tanya ustadz Rifqi menatap wajah sang istri dengan tatapan dingin.
Alena menganggukkan kepala.
"Baik, jika begitu saya akan ajarkan cara membaca Al-Qur'an yang benar!"
Alena sebenarnya sangat malas membaca Al-Qur'an menurutnya ini adalah hal yang membosankan dan membuat dirinya mengantuk.
"Ck! Males usta..."
"Tidak ada penolakan, atau mau saya hukum kamu?" Ustadz Rifqi sedikit meninggikan nada bicaranya.
Alena pun menghela nafas berat lalu akhirnya ia menurut.
Selama membaca Al-Qur'an Alena selalu salah membuat ustadz Rifqi frustasi.
.....