18 ||Pura-pura sakit🌻

1 1 0
                                    

18|| Pura-pura sakit
🌻🌻🌻

Sarapan pagi kali ini tampak lebih berwarna walaupun hanya ada cellci dan leon juga pembantu nya.

"Non, kalau masih gak enak badan, non mending ga usah sekolah dulu hari ini. Biar mbak bawain makanan nya ke atas. Mbak suapin sambil tiduran."

Cellci menggeleng,"udah enakan mbak. Cellci bosen di kamar."

Mbak ifa mengangguk,"yaudah kalau gitu, nanti obatnya jangan lupa di minum."

Cellci mengangguk,"mbak ifa sama kang udi ikut makan bareng kita dong. Biar gak sepi."

Mbak ifa menghela nafas, anak majikannya terlalu baik,"mbak panggil kang udi dulu kalau gitu."

Tak berselang lama mbak ifa dan kang Udi pun tiba. Mereka akhirnya makan bersama.

"Non udah baikan?"tanya kang Udi.

"Sangat-sangat baik kang,"jawab cellci semangat.

"Maaf yah? Gara-gara kang, non cellci jadi sakit gini,"ucap kang udi merasa bersalah.

Cellci menggeleng,"gak. gak. Bukan salah kang Udi. Jangan merasa bersalah gitu dong. Nanti cell jadi nangis."

"Eh jangan nangis non,"ucap kang udi panik.

"Ya makanya."

"Oiya non. Nyonya kemarin nelpon tapi katanya non cellci gak angkat,"sela mbak ifa mengalihkan topik.

Ekspresi cellci berubah, tidak sesenang tadi.

"Iya mbak. Cellci sengaja gak angkat."

"Mama bilang apa ajah sama mbak?"lanjut cellci bertanya.

"Nyonya cuma nanya kenapa non gak angkat telpon, mbak bilang gak tau."

"Terus bilang apa lagi?"tanya cellci penasaran.

"Nyonya minta tolong kasiin hape mbak ke kamu. Mau ngomong katanya. Tapi mbak bilang, non lagi istirahat. Lagi sakit."

"Yaa kenapa mbak kasi tau?"

Mbak ifa menatap bingung cellci,"emang kenapa kalau nyonya tau? Kan bagus non, nyonya sama tuan jadi pulang hari ini."

Mata cellci melotot sempurna, leon yang melihat itu terkejut sendiri. Ia mengusap lengannya, merinding.

"Jadi mama sama papa pulang hari ini mbak?"tanya cellci heboh.

Mbak ifa mengangguk polos,"iya kan bagus non."

Cellci langsung berlari ke arah kamarnya.

"CELLCI HARUS PURA-PURA SAKIT LAGI."

Mereka semua yang berada di meja makan sontak melongo.

"LO GAK SEKOLAH??"tanya Leon berteriak.

"GAK. IZININ GUE HARI INI LAGI. BILANGIN GUE MASIH SAKIT."

"Stres."

"Yaudah mbak. Kang. Leon pamit."

10 menit diperjalanan akhir nya leon telah tiba di sekolah dan ia di sambut para curut.

Damar mencari-cari keberadaan cellci,"Cell mana? Kok gak bareng. Katanya semalem udah mau sekolah,"tanya damar.

"Jangan bilang lo bedua berantem lagi?"tanya sarga memicingkan matanya.

"Parah sihh,"timpal bara.

"Cellci mana le?"tanya veo.

"Lo gak ninggalin dia kan?"tanya Radit.

Pangeran AleonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang