"Mungkin kau dapat perannya, tapi hanya sebagai 'temannya' saja."
MARVBORO-9
"Jadi begimane?" Satu kata yang Arsen katanya untuk memulai obrolan. Ia bersama Kiano sedang berada di KALA Cafe, tepatnya di dekat stasiun. Tujuan awal ada dua opsi, antara BFC dan JAGONGAN, namun entah mengapa tiba-tiba mereka memilih tempat ini.
Kiano menghembuskan nafasnya sebelum memulai menegaskan tujuannya. Ia menatap lurus netra tajam Arsen, memandang mata itu dengan penuh ketegasan dan memiliki makna khusus.
"Gua bukan tipe orang yang suka basa basi, gua bakal ujarin semuanye ke lu secara rinci." Ujar Kiano.
"Gepan suka lu." Lanjutnya yang membuat Arsen terkesiap. Lidah Arsen kelu, seolah dirinya bisu mendadak, otaknya masih menyaring dan meresapi tiga kata yang tercipta dari bibir pemuda blasteran yang ada di depannya saat ini.
Menyadari keterdiaman Arsen, Kiano menghela nafasnya berat. Menatap sendu pemuda yang masih terdiam di hadapannya.
"Gua tau lu pasti bakal kaget denger fakta ini dari gua, tapi gua mohon setelah lu tau fakta ini, lu jangan jauhin Gepan, bersikap biasa aja seolah lu kaga tau apa-apa." Ujar Kiano mantap. Arsen melipat bibirnya kedalam, ia sebenarnya bingung harus merespon bagaimana.
"Kata Gepan, lu homophobic?" Tanya Kiano kembali, Arsen menjawabnya dengan anggukan lalu setelahnya dengan gelengan pelan.
Kiano menatap bingung pemuda itu.
"Gua kaga tau, dia bilang apa aja ke lu?" Ujar Arsen setelah puas dengan keterdiamannya.
Kiano menyunggingkan senyumannya.
"Lu peka kaga setiap ada Liza muka si Gepan bakal langsung merengut?" Tanya Kiano membuat Arsen mengingat-ingat.
Arsen terkekeh pelan, "Iya, gua tau. Setiap gua bareng Liza atau bahas tu cewe, pasti ekspresi dia bakal langsung beda dari sebelumnya." Ujar Arsen.
"Dia cemburu, dia mau ngomong ke lu tapi dia sadar kalo dia bukan siapa-siapa lu. Seenggaknya semisal lu kaga bisa buat bales perasaan dia, jangan bikin dia sedih ama perilaku lu setelah lu tau tentang ini dari gua." Pinta Kiano.
"Gua tau dia rada aneh bocahnye, tapi gua mohon banget ke lu." Lanjutnya.
"Gua kaga bisa bikin keputusan sekarang, karena gua masih kaget. Kenapa dia bisa suka sama gua?" Tanya Arsen dengan ekspresi serius.
Kiano mengangkat bahunya seolah tak tahu, "Gua kaga tau, nanti lambat laun lu pasti bakal tau sendiri dari orangnye." Ujar Kiano.
Arsen mengangguk mengerti.
"Gua kaga nyangka dia bisa suka sama gua." Celetuk Arsen membuat Kiano tertawa pelan.
"Apalagi gua? Gua mungkin sama kagetnya sama lu, diliat-liat tampang lu biasa aja, kerenan juga gua." Ujar Kiano narsis, Arsen mendengus kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVBORO [REVISI]
Teen FictionYang masih bocah jangan baca ye, btw follow akun gua ye bre Gimana ceritanya, Geng terkenal kaya Marlboro punya anggota yang gay mendadak. Gevan, Pemuda tanggung yang gak ada angin gak ada hujan tiba-tiba demen sama temen se-gengnya. Terlebih lagi y...