"Sifat baikmu yang orang tahu, itu karanganku. Sifat aslimu yang hancurkanku, mereka kan tahu."[Kini Mereka Tahu-Bernadya]
MARVBORO-26
"Nambah lagi kaga, Ton?" Tanya Gevan bibir yang tersenyum lebar. Mata nya juga menyipit, ekspresi bahagia ia tampilkan sekarang.
Pipi bawah Toni mengembung, tanda bahwa ia mual. Ia melambai tanda tak larat.
"Udeh bang udeh, udah penuh banget perut gua." Ujar nya jujur, tangan satunya ia gunakan untuk memegang tulang ayam yang tadi sempat ia gerogoti habis.
Gevan mendesah kecewa, netra nya beralih kearah teman Toni. Pemuda berkacamata itu juga tampak tak larat.
Merasa dipandang, ia menoleh kearah Gevan dengan diikuti sendawanya. "Gak, bang. Gua udah kenyang, gabisa nelen lagi!" Ujar nya yang peka.
Bibir Gevan mengerucut, "Gua pan mau traktir kalian yang banyak." Ujar nya lirih. Tangan nya bergerak membentuk pola abstrak di meja kantin langganan nya.
"Yaelah, bang. Kapan-kapan lagi aja dah, kalo sekarang mah gua kaga bisa nelen lagi." Ujar Toni yang membuat Gevan berfikir sejenak.
"Boleh dah!" Penutup nya.
Ia menatap kearah samping, menatap kearah sang pujaan hati nya berada.
"Lu mau mesen juga?" Tanya nya kepada Arsen yang terfokus pada ponselnya.
Arsen tak menimpali, Gevan yang kesal berniat untuk merebut ponsel yang mampu membuat Arsen hilang fokus darinya. Menyadari itu, reflek Arsen langsung merebut kasar ponselnya dari genggaman Gevan.
Gevan terlonjak sejenak, sementara sang pelaku hanya berdehem salah tingkah.
"Kenapa?" Tanya nya kalem.
"Mau pesen?" Tanya Gevan mengulang.
"Pesen apa?"
"Itu." Ujar nya sembari menunjuk menu makanan yang tadi sempat Toni dan temannya makan.
Arsen menggelengkan kepalanya tanda menolak.
"Lu diet?" Tanya Gevan.
"Bulking." Jawab nya singkat yang membuat Gevan beringsut.
"Mangap, gua suapin ayam nye ya." Ujar Gevan menawari.
Arsen menggeleng, "Kaga usah, gua gamau." Tolak nya tegas.
Gevan mengangguk dan berpura-pura meminum minuman yang tadi sempat ia pesan.
Toni dan kawannya hanya diam menatap mereka, merasa ada yang tak beres dari hubungan perkawanan mereka berdua.
Sus sekali.
______
"Buset dah, dicariin taunye lagi nongki ma adek kelas." Celetuk Kiano yang melangkah congak kearah kantin. Netranya menatap Gevan dan Arsen yang sedang terduduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVBORO [REVISI]
Teen FictionYang masih bocah jangan baca ye, btw follow akun gua ye bre Gimana ceritanya, Geng terkenal kaya Marlboro punya anggota yang gay mendadak. Gevan, Pemuda tanggung yang gak ada angin gak ada hujan tiba-tiba demen sama temen se-gengnya. Terlebih lagi y...