kini gin, echi, riji dan Makoto sedang berdiri di depan pintu operasi dengan satu perawat di samping mereka
di dalam ada Rion yang sedang melakukan operasi mengangkatan peluru
"lu kalo papi mati mau ngambil apa?" tanya Makoto
"kalo gua sih mobil nya ya, ganteng ganteng cuy" Jawab riji
"uang nya aja gak sih, yang di bank" lanjut echi
gin berfikir sejenak "kalo gua... mami sih yang gua ambil"
echi memukul kepala gin "anak tolol"
perawat yang sedari tadi mendengar mereka berbincang pun bingung "kalian ndoain bapak kalian meninggal" tanya perawat itu
echi mengangkat kedua tangan nya "ya engga sih, tapi kita kan ngak ada yang tau"
"coba aja satu rumah Ama dia pak" jawab gin lirih
satu dokter pun keluar "keluarga pasien"
riji pun maju "saya pak"
"operasi berjalan lancar, pasien akan kami pindahkan ke kamar dan tinggal menunggu pulih saja" kelas dokter itu
"yahh kaga jadi dapet warisan ini" sahut echi
Rion pun di pindahkan ke ruangan yang telah di siapkan
ke empat anak kurang ajar itu pun pengikuti dari belakang, setelah semua selesai mereka menunggu Rion sadar di dalam
tidak seperti saat menunggu Caine, mereka benar benar tak ada panik paniknya Mereka justru bermain....kartu
"eh guys papi bangun guys" kata Makoto yang sadar jika sadari tadi Rion hanya menatap mereka dengan tatapan yang tak dapat di artikan
"eh papi akuh udah bangun" kata riji lalu berjalan ke arah Rion dengan senyum nya yang sangat amat di buat buat
"Pi bisa kali mami buat gin kalo papi uek gitu" kata gin sembari memiringkan kepalanya dan menjulurkan lidah nya
echi kembali memukul kepala gin "masih itu aja bangsat"
"INI PADA KENAPA SIH?! MALAH PADA MIKIR WARISAN HEH" sebal Rion
riji tertawa pelan "hehe kan lumayan pi"
"tauk lah pundung gua" kata Rion
empat orang itu hanya menatap Rion dengan tatapan sinis, ala banget kalo Caine yang pundung mah cocok, lah ini bapak bapak
di tempat lain
terlihat wanita yang sedang terduduk dengan kedua tangannya yang teriakan rantai "nggak mau nyerah?"
wanita itu hanya diam "hey jawab"
lelaki dengan pakaian serba hitam itu berjongkok di depan nya, ia memegang dagu wanita itu, dan menghempaskan nya "cepet ngomong sebelum gua bikin lu ngak bisa ngomong" ancam lelaki itu
"apa yang kau mau" tanya wanita itu
"apa yang telah mereka rencanakan selanjutnya" tanya lelaki dengan topeng itu
"tak tau, mungkin membunuh mu" jawab sang wanita dengan senyum miring nya
"membunuhku" tanya nya "yang benar saja" lelaki itu tertawa remeh
"jangan coba kabur dan tetap di sini" lelaki itu langsung pergi meninggalkan satu gudang tua di pinggir kota itu dengan mobilnya
di rumah terlihat Harris yang sedang bersiap untuk pergi ke rumah sakit dengan motornya
satu mobil mendekat ke garasi dan berhenti di depan Caine
satu orang turun dari mobilnya dan berjalan mendekati Harris, sepertinya orang itu baru pulang dari suatu tempat "mau ke mana mi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rioncaine | become a lead caracter
Fanfictionwarn (bxb, fanfic, badword) (TOKYOVERS ERA!!!) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal hanya karena tak sengaja menemukan novel milik sang adik dan membacanya bukan sa...