jalan jalan duluu

3.3K 484 36
                                    

1 tahun setelah kejadian itu, kini Elya sedang berjalan menuju ke apartemen nya, ia berakhir harus berkuliah sendiri di karenakan echi yang di beri tugas untuk memegang fraksi mereka untuk sementara

saat sampai di lobby apartemen ia tiba tiba saja teringat untuk membeli bahan makanan, akhirnya di pun kembali keluar

namun dering telfon menghentikan langkah Elya "riji, kenapa nih"

"halo ji, Napa?"
/eh lu dah selesai kelas?
"udah, kenapa?

riji Menganti panggil telfon itu menjadi video call

/jemput dong njing
"eh anjir!? lu kesini
/hahah iya, ini ada echi Ama funin juga
"ya udah gua otw dah, bentar tapi ngambil mobil dulu gua"

Elya yang tadi lelah sehabis kuliah kini menjadi semangat karena kedatangan saudara nya

ia bergegas berlari ke parkiran apartemen nya, ia langsung masuk ke mobilnya dan pergi ke bandara

sesampainya di bandara ia langsung saja berlari ke dalam dan menengok ke arah kanan dan kiri untuk mencari di mana saudara saudara nya

matanya tiba tiba tertuju ke seseorang dengan Hoodie hitam milik maminya, itu pasti echi

Elya melambaikan tangannya, funin lah yang pertamakali melihat Elya dan langsung berlari ke arah Elya

Elya merentangkan kedua tangannya dan langsung saja funin berlari memeluk Elya yang di susul oleh echi

Elya mengusak Surai merah funin, adiknya ini tak pernah berubah, selalu menjadi anak kecil yang manja

"uhhh manja banget nih merah merah satu" Keta Elya

"ngaca lu juga merah" kata funin

kini echi lah yang berada di pelukan Elya "ell...." nada echi terdengar sedih

"kenapa?" tanya Elya mendengar echi yang sedih

echi mengerucutkan bibirnya "gua ada berita bahagia tapi juga sedihhh"

"gimana tuh?" tanya Elya

"kabar bahagianya gua bakal pindah ke sini juga" jawab echi

"lu kuliah juga?" tanya Elya

echi menggelengkan kepalanya "enggak, gua ngurusin kerjaan aja di sini, papi minta gua megang kerjaan dia di kota ini"

"lah terus yang megang tnf di sana siapa?" tanya Elya

"tnf di off in sampai waktu yang nggak kita tau" potong riji yang sedari tadi diam

"gimana?! wait kita ke mobil dulu aja, sejam sendiri kita berdiri di sini" potong Elya agak mereka berpindah dulu ke mobil karena sedari tadi mereka mengobrol di antara banyaknya kerumunan orang

.
.
.

riji mengendarai mobil Elya sembari menceritakan tentang keluarga mereka beberapa hari ini "yaa intinya tnf di off in dulu, tapi kerjaan kerjaan papi di sini yang halal-"

"anjay halal" celetuk funin

"anjeng  Anto diem nggak" gertak echi

riji menghela nafas dan melanjutkan ceritanya "ya gitu lah ya pokoknya, makanya ini kita hiling"

"yang Laen kaga ikut gitu" tanya Elya

"pada jalan jalan ke luar negeri anjir, mentang mentang sekarang free" kata funin

Elya terkekeh "ya elah, nggak papa atuh nin, kapan lagi mereka jalan jalan?"

"iya sihh"

.
.
.

mereka semua pun akhirnya sampai ke apartemen Elya, mereka tidak langsung masuk melainkan menunggu satu mobil pick up yang membawa barang barang milik echi

setelah barang mereka sampai di di bawa ke unit apartemen milik Elya akhirnya mereka pun masuk dan istirahat, Untung saja Dulu mereka memang membeli apartemen untuk dua orang hingga mereka tak perlu susah susah pindah ke unit baru

"akhirnya..... uyyy aku rindu kasur" kata riji sembari berguling ke kanan dan kiri

"eh guys tau nggak sih, besok pas banget Deket sini ada night market loh buka, pada mau ke sana nggak?" tanya Elya

echi yang tadi tertidur langsung saja bangun "night market?!, mauuu!!"

"tapi kalo kata gua jangan day one, pasti rame nya kaga ngontak" riji memberikan saran

"iya sih ya, gimana to, mau kaga?" tanya echi ke funin

"nin.."
"funin..."

echi membuka jaket yang menutupi wajah funin "oh si anjeng ini tidur ternyata"

.
.
.
.

kini mereka berempat sedang berjalan jalan di pinggiran kota, di sebuah jembatan besar penghubung antara daratan satu ke daratan yangs satunya

suasana di sana sangat nyaman, lumayan ramai, namun tidak se bising itu, angin sejuk dan lampu kuning yang menyorot ke jalanan

tidak terlalu banyak mobil yang lewat jadi banyak juga orang yang berfoto foto di jembatan itu

mereka menatap sungai di bawah jembatan itu "cakep banget ya Air nya, kaya gua, Anjas" kata riji

echi membuat ekspresi seolah muntah "najis banget anjir uekk"

"guys liat itu guysss" tunjuk funin ke beberapa lampion yang terbang

"eh ada yang jual lampion kahh" Elya menatap ke semua penjuru tempat

ternyata di bawah jembatan lebih tepatnya di pinggiran sungai itu terdapat beberapa penjual lampion yang menjual lampion dengan berbagai macam bentuk

mereka berempat pun langsung saja pergi ke bawah melalui tangga di ujung jembatan itu yang memang langsung sampai ke sungai itu

mereka membeli lampion yang dapat mereka lukis sendiri

mereka duduk di pinggiran sungai lengkap dengan kuas mereka masing masing "eh liat guys gua ngambar apa" Riji memperlihatkan gambar nya ke saudara saudara nya

"anjayyy, bunga mawar nggak tuh" sahut Elya dengan girang

"ngambar apa yak" echi menggaruk kepalanya bingung

"gambar rudal chi" funin memberikan saran ke echi

echi memberikan gestur seolah akan memukul kepala arah funin "palelu rudal"

setelah berkutat lumayan lama dengan kuas mereka akhirnya Gambar mereka pun jadi

seperti yang kalian tau, riji menggambar mawar, echi sendiri akhirnya menggambar kelinci, funin menggambar pohon kelapa, dan Elya menggambar bunga matahari

walaupun gambaran mereka seperti gambaran anak kecil namun mereka bangga dengan hasil karya mereka

riji meminjam korek api ke sang penjual untuk menerbangkan lampion itu

setelah semua lampion di hidupkan mereka pun secara bersamaan sama menerbangkan lampion itu

"satu...dua... ti..ga.." aba aba dari Elya

akhirnya 4 lampion itu pun terbang ke atas secara bersamaan

"yeyyy"
"wuihhh"
"eh guys ayo bikin harapan" kata echi

akhirnya mereka pun menunduk dan membuat harapan

setelah itu mereka pun duduk dan menatap lampion mereka sembari mengobrol dan tertawa ria

spontan ~~

sabar yak, nanti Harris ada kok

Rioncaine | become a lead caracter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang