pengibaran bendera perang

4.1K 415 23
                                    

Harris menyesap rokoknya sembari menyenderkan badannya di sebuah sofa usang

Agil duduk di sampingnya sembari memakan beberapa camilan, mereka sedang duduk di sebuah bengkel tua yang cukup jauh dari kota

mereka akan mulai merencanakan sebuah kejutan untuk seseorang yang bukan lain adalah airuma si orang yang selama ini mereka incar keberadaannya

"gimana gil?" tanya harris

"ini kayanya sih echi masih mampir uwu, jadi masih lama kayanya" kata Agil fokus dengan handphone nya "kek nya kita mulai bahas duluan aja"

"oke" Harris menegakan badannya

ia sebenarnya baru saja pulang dari pemerintah, maka dari itu ia masih mengunakan baju formal, dengan kemeja putih dan celana bahan hitam, serta jas yang sudah ia lepas dari tadi. dasi yang sedikit kendur juga melingkar dengan eloknya di leher milik Harris

"jadi mau gimana?" Agil duduk sembari memangku laptopnya

"buat awalan jujur gua clueless banget gil, karena dasarnya emang gua cuma mikir nanti nantinya aja, sampe gua ngelupain hal yang paling penting ya itu awal mulanya" jelas Harris masih menyesap rokoknya

Agil mengigit sedikit bibirnya "kalo gua sih punya ide, mulai paling awal itu diem diem, itu resiko gagal nya dikit tapi emang susah karena tugas kita jadi double" Agil mengangkat satu jarinya "satu, kita harus njalanin misi" Agil mengangkat lagi satu jarinya "dua kita Harus nutup ini se rapet mungkin"

"gimana kalo kita tunggu aja enon sama ec-"

"SALAMOLEKOMMM" teriak echi yang baru datang

Harris reflek langsung membuang rokoknya ke sembarang arah, huhhh untung saja dia anak itu tak melihatnya

"baru di sebut namanya, langsung Dateng" kata Agil sembari menunjuk dua anak itu "panjang umur banget yee"

"cepet banget, katanya mau beli makan" tanya harris ke echi dan enon

aenon duduk di samping Harris dan menyenderkan badannya ke sofa "rame banget mi, males kita, akhirnya sevel lagi sevel lagi"

echi menemukan sesuatu di meja "rokok siapa nih?"

"hah?" Harris baru menyadari hal itu

"wahh pasti, Agil nihh! gil gua bilangin bapak lu ye! ngerokok lagi lu!" kata echi sembari memegang rokok itu

Agil yang kebetulan tadi ikut merokok pun memilih untuk mengiyakan jika itu rokok miliknya "itu sisaan itu, kan sayang kalo kaga di abisin chi"

"ya udah lah ya, biarin aja kalo Agil mah" kata aenon "dia mah kan kaya papi, kalo nggak sebat demam" aenon berbicara sembari membenarkan posisi duduknya

"jadi ngapain nih Kita di kumpulin di sini?" tanya echi tanpa panjang lebar

"yaa, gua juga kaga mau basa basi, intinya kalian tau kan apa yang si paling kakak kakak lakuin itu kemarin di uwu" kata Agil

echi mengganguk "bisa di bilang kelakuan dia itu bisa ngacak acak rencana kita loh" aenon kini berbicara dengan nada serius "kalo misal waktu itu dia beneran nembak kak selia dan papi ganti nembak dia, pasti papi yang kena. kenapa? karena orang dengan pistol terdekat dari sana papi, dan dia pasti bisa kabur" jelas aenon

"kayanya kita nggak bisa main pelan lagi deh, langsung gas aja?" kata echi sembari menatap 3 orang lainya secara intens

"gimana ris?" tanya Agil ke Harris

"aku sih setuju sama echi, nggak perlu bawa pasukan nanti malem kita berempat harus siap, pake jaket the animals kalian, kita kibarin Bendera perang langsung di depan pintu mereka" kata harris tanpa banyak basa basi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rioncaine | become a lead caracter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang