five teen

4K 303 22
                                    

Kini Sooji dan eunseo sedang berada di sebuah kafe dekat sekolah.

"So... gmna keputusan kmu?"tanya eunseo

"Gue bingung kak,gue sayang buat ninggalin temen di sini.udah nyaman" Sooji memperhatikan segelas susu yang ada di tangan nya.

"Tapi apa paman bolehin kmu buat tinggal di sini sendirian"

"Nah itu masalah nya,cuma gue ma dia juga jarang berinteraksi"

"Hmm masih Kya dulu ya" eunseo mengangguk mengerti.

"Apa mau aku temenin di sini?" Lanjut eunseo lagi.

"Gak lah,trus klo kakak netep di sini gmna sama karir kakak sebagai idol"

"Aku bisa ngelepas itu klo kmu mau" ucap eunseo sambil menggenggam tangan Sooji.

"Gue seneng Lo perduli ma gue,tpi jangan korban in usaha Lo selama ini buat gue"

Sooji pulang ke rumah,tadi dia berpisah dengan eunseo di jalan karena eunseo mendapatkan panggilan dari agensinya.

Memasuki rumah Sooji melihat ayah nya yang sedang membereskan beberapa barang untuk kepindahan mereka.

"Sudah berpamitan dengan teman teman mu?''

"Hmm"

"Knpa kelihatan ga suka,biasanya kmu semangat klo pindah"

Kini Sooji menatap ayahnya "tau apa anda" kemudian Sooji berjalan memasuki kamar nya.

Pagi ini Sooji ke sekolah hanya untuk mengantarkan surat kepindahan nya, jadi dia tidak menggunakan seragam sekolah.

Setelah dari ruang kepala sekolah dia menunggu teman teman nya di kantin untuk berpamitan.

"Yaaa pabo,knpa Lo ngomong nya baru sekarang"yerim datang langsung memeluk Sooji.

"Sorry gaes hehe gue bingung mau ngomong nya gmna"cengir Sooji

"Hmmm nanti ga ada yang rebutan onigiri kadaluarsa lagi ma gue" lanjut jaehyeong.

"Tenang aja,gue bukan mau mati cuma mau pindah.jadi kita kan bisa hangout bareng klo senggang"

Jaeun menatap Sooji dia bingung harus mengucapkan apa.

"Gue titip temen kita ini ya, jangan sampe di gebugin lagi ma dayeon,Lo juga jaeun jangan selalu ngebiarin diri Lo di tindas terus menerus"

"Maafin aku"jaeun menangis lalu ikut memeluk Sooji.

Saat Sooji hendak meninggalkan sekolah dia di hadang oleh harin di tepi jalan

"Biarin gue lewat"ucap Sooji kepada harin yang berdiri di depan nya.

"Aku denger dari kepala sekolah kamu ngajuin surat buat pindah"

"Bukan urusan Lo"

Tanpa aba aba harin langsung memeluk Sooji" Aku minta maaf,aku bener bener salah udah ngomong gtu.plis jangan pindah"

"Alasan nya?"tanya Sooji heran, apakah harin ingin menahan nya agar dia bisa selalu membully nya.

"Aku suka sama kmu,aku ga suka ngeliat orang lain deketin kmu,aku ga suka orang lain natap kmu" mendengar penuturan harin jantung Sooji berdetak cukup kencang.ini tidak benar.

"Tapi kita ga Deket,trus Lo bisa suka gue dari mna?"

"Rasa suka itu bisa tumbuh dari mana aja,plis Sooji jangan tinggalin aku"

"Gue juga ga bisa berbuat apa-apa" karena semua keputusan ada di ayah Sooji.

"Klo kmu ga bisa biar aku,aku yang bakal bikin kmu stay di sini" harin melepaskan pelukannya lalu meninggalkan Sooji.

Sooji menghampiri eunseo yang menunggunya di luar "itu tdi siapa?"

"Temen gue" Sooji ragu mengatakan harin adalah teman nya karena nyatanya dia tidak pernah berteman dengan harin.

"Ya udah yuk aku bantuin packing di rumah"ucap eunseo lalu berderak menggandeng Sooji.

"Hehe makasih sayang aku"ucap Sooji dengan senyum manisnya.

"Everything for you"

"Everything for you"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Hehe maaf ya gaes kalo kependekan sambil kerja hehe, bisa baca cerita baru Mimin juga mumpung masih anget
Terimakasih
#happyreading

obsessed with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang