jenguk

699 59 22
                                    

Hallo gaess 👋 I'm back~

‼️ TYPO


Happy reading anak-anak ku 💗❤️

***


Raja dan temannya telah sampai di rumah chiro, sesuai apa yang mereka janjikan. Pulang sekolah mereka harus menjenguk si chiro yang sedang demam.

Raja terus mencuri pandang pada chiro, kekasihnya itu masih saja mengabaikan dirinya, padahal dia kan tampan?! Kenapa bisa pacar cantiknya itu mengabaikan nya begitu saja?!.

"Nah ini diminum ya" pria manis meletakan beberapa minuman dan juga makanan ringan, itu hara, papinya chiro.

Mereka mengangguk kompak "terimakasih papi" sahut Jendra, yang pun ikut berterimakasih pada hara. Hara tersenyum, setidaknya anak manisnya itu tidak salah pergaulan. Bisa dilihat dari teman-teman nya, aura positif mereka sangat kuat.

"Iya, sama-sama. Habisin ya, papi mau ke belakang" hara mengusap kepala anak manis, dan beranjak pergi. "Papi lu baik banget, gua mau jadi Adek lu dong" celetuk Raka tiba-tiba.

"Ga Sudi punya Adek, apa lagi kayak lo!" Kesal chiro, entah kenapa ucapan Raka sangat-sangat membuatnya kesal. Apa karena demamnya belum terlalu turun jadi ia sensitif?

"Biasa aja kali, btw nih buah buat lu. Biar sehat" Raden menyerahkan sekantung buah-buahan segar. "harusnya ga usah, sorry ya gue ngerepotin Lo semua" ujar chiro tak enak hati

"Santai aja kali cil" chiro hanya mendengus saat raja ikut masuk kedalam obrolan mereka, "gue kasih papi bentar ya, biar di siapin" chiro berdiri dari duduknya, namun dengan cepat Raka menahan nya.

"Apasih cir, ga usah. Kita beli buah itu buat Lo, bukan malah buat kita. Simpan aja buat Lo" ujar Raka, Jendra dan raja menyetujui ucapan Raka.

"Lagian kalo buah nya dikupas buat kita, udah ketebak kan yang bakal abisin tuh buah siapa...." Raden melirik sakala yang sedang asik dengan makanan didepannya, yang lain ikut menatap sakala.

Sakala yang merasa dirinya diperhatikan pun menoleh, kearah temannya "guwe diwem ajwh sawlah" ujarnya dengan mulut Penuh.

"Ngomong yang bener, Telen dulu tuh makanan" ujar Raka mengingat kan, merasa makanannya sudah agak halus, sakala pun menelannya.

Mereka tertawa saat melihat wajah kesal sakala, "puas-puasin deh Lo pada ketawa" kesal sakala. "Eh btw gua ada cerita nih cir" ujar Raka menatap chiro yang sedang mengunyah roti.

"Apwa?" Pipi gembul itu berhenti bergerak, semuanya mendadak diam saat melihat chiro.

"Mukanya polos banget?!"

Chiro menatap temannya satu persatu, roti yang ia kunyah tadi belum turun. Pipi lembut itu masih mengembung.

"Rawkaa!" Yang dipanggil masih belum sadar, chiro jadi kesal. Kenapa temannya itu mendadak seperti patung?!

"Ini serius chiro?"

"Oh my baby, He so adorable. Jantung gue ga amannnn! Mau pulang"

"Apa gue nikahin sekarang aja ya?"

Brak!

Mereka tersentak saat chiro memukul meja dengan keras. "Kalian kenapa?! Raka juga kenapa kam- Lo! Kenapa diem?!!" Raka tidak menjawab.

Sakala yang duduk nya memang sangat dekat dengan chiro, ia melihat tangan chiro yang digenggam kuat sampai memerah lalu memukul meja.

"Hey? Sakit ga tangannya?" Chiro dan raja menoleh saat sakala berbicara layaknya dia paling dewasa di circle itu.

"WTF?! Si kala anjir? Sok iye lu cil. Aaaaa bubu mau cium ciroooo"

"Engga kok" jawab chiro sambil tersenyum manis ke arah sakala, "coba siniin tangannya" chiro mencondongkan tangannya kehadapan sakala.

"Merah.. beneran ga apa-apa?" Tanya sakala sekali lagi, ia mengusap tangan chiro pelan.

"Iya kala.. gue ga apa-apa kok"

Hening...

"EH WOY ADA NAGA DIDEPAN" ujar raja tiba-tiba, Raden, Raka dan Jendra sangat terkejut saat mendengar ucapan raja yang tiba-tiba itu.

"AAAAAAA NAGAAAAA, MAS ADA NAGAA" hara berlari panik keluar dan disusul oleh Malik yang ikut panik, karena suami kecilnya itu tiba-tiba berlari, saat mereka sedang bermesraan.

Chiro saat melihat orang tuanya yang berlarian pun mengikutinya, begitu juga dengan teman-teman nya. Mereka semua berlari ke halaman rumah chiro dan berkumpul disana.

"Mana ada naga?!!" Ujar Malik sambil mengatur nafas nya.

"Ish ga tau! Tadi siapa yang bilang kalo ada naga?!" Kesal hara pada teman anaknya, Raden dan yang lain langsung menunjuk raja. Karena itu memang ulahnya.

Astaga! Malik tak habis pikir, bahwa suaminya itu bisa berpikir ada naga sungguhan dijaman sekarang.

"Raja! Kamu nih ya bener-bener! Kamu tau ga tadi papi hampir ciuman sama si Malik ini, tapi kamu malah bilang kalo ada naga! Papi kaget tau. Panik takut kebun belakang papi diacak-acak sama naganya, kamu mau bikin papi jantungan ya?! Mau kamu ga papi res-" omel hara belum selesai, tapi raja langsung memeluk tubuh hara dan meminta maaf.

Restu kata itu hampir saja keluar, jika chiro  sedang tidak loading, dia pasti khawatir temannya curiga. Jika saja raja tak menahannya, kata itu pasti keluar dan Nantinya akan membuat teman-teman nya itu curiga, ga mungkin temannya itu ga curiga. 

Raja ditarik oleh Raden dan Malik "udahan! Dia suami saya! Kamu sama anak itu aja" Malik menunjuk chiro yang masih memproses keadaan.

Raja tutupi hubungan nya dari teman-teman nya, tapi orang tua chiro malah membukanya secara perlahan, hadehh.

"Punya Raden om" alis raja menukik tajam saat mendengar ucapan Raden. "Maksud Lo?" Raden merasakan nada bicara raja mulai berubah serius, ia pun tertawa.

"Ya udah den, titip chiro ya" ujar Malik, ia membawa hara untuk pergi dari sekumpulan anak muda itu. "Oke deh om"

"Apa sih den!" Ujar chiro setelah sudah memproses keadaan, chiro melihat wajah kesal raja pun cemberut. 

Raja mendengus kecil, kesal? Tentu saja. Tapi dia bisa apa selain kesal, cemburu? Sudah pasti, jadi jangan ditanya.

"Gue pulang duluan deh" raja beranjak meninggalkan teman-temannya, "oh? Beneran ternyata Jen" Jendra tertawa kecil, saat melihat reaksi raja.

Raja melewati gerbang rumah chiro dengan kesal, Jendra dan Raden tertawa puas saat melihat raja seperti itu.

"Lo pada ketawain apa sih?!" Kesal Raka yang tidak tau apa-apa "nanti pas dijalan pulang kita kasih tau" sahut Raden dan Jendra mengangguk

"Dih?! Ak- gue?! Kenapa gue ga dikasih tau juga?!" Kesal chiro pada Raden "bocil ga boleh kepo" chiro menatap Raden tajam.

Raden tidak takut pada tatapan itu, malah ia gemas pada temannya itu. "Ga usah tatap gua begitu, lu tuh lucu bukan serem" Jendra dan Raka tertawa kecil "bener lagi" sahut sakala

"Lagian yang bocil disini tuh si sakala! Kenapa Lo semua jadi bocilin gue?!" Mereka tak menanggapi ucapan chiro.

"Dah ah mau pulang, udah sore. Bye bocil" Raden berlari keluar gerbang diikuti dengan yang lain "sorry ya ga pamit sama ortu Lo, gara-gara raja nih. Pake bilang ada naga" ujar Raka

"Iya deh, sana pulang males gue sama Lo!" Mereka tertawa puas saat chiro kesal, ia berjalan kedalam sambil menghentakkan kakinya.

_

















TBC

Garing banget dah..

Thanks buat yang udah baca cerita yang ga jelas ini, jangan lupa vote & komen. Biar author semangat nulisnya xixixi❤️‍🔥

Bye bye See you in the next part👋💐

Backstreet [ yusion ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang