Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh🙏🙏
Semoga kita selalu berada dalam lindungan Allah subhanahuwata'ala.Selamat datang di dalam cerita ini dengan tokoh yang baru, pastinya.
Bismillah, semoga bisa tamatin cerita ini.
Mohon support nya semua.✨
Semoga teman teman bisa semangatin aku terus buat nulis, dan yang paling penting semoga teman teman suka dengan alur ceritanya❤❤❤❤
Makasih yang sudah mau mampir ke lapak ini🖤❤❤
[FOLLOW DULU SEBELUM BACA]
Bantu ramein lapak ini ya teman teman
Follow IG
@syafnialhll
@Kanalaauthor
@meishasyarif.wp
@radkhafi.wp******
Komennya kalau aku minta boleh ga? 😊
"Mungkin ini yang terbaik dari segala doa doa ku kemarin".
_Tanala Meisha.
" Jangan pernah bosan untuk meminta sesuatu kepada Allah, karena Allah menunggu semua permintaan hamba -Nya".
_Raden Khafi.
“
Nala kenapa kamu diam?”tanya umi.
“Tidak umi tidak apa apa” balasnya
“Beneran?” ucap umi memastikan.
“Beneran umi Nala baik baik saja”balas nya dengan penuh sopan dan santun.
Tangan Nala memegang lembut tangan umi, sebenarnya umi yakin jika Nala sudah mengetahui maksud dari kedatangan nya kemari, ia seperti hal nya mempunyai ikatan pikiran hati.
Umi langsung menyenderkan kepala Nala kearah pundak nya, umi mengelus elus kepala Nala agar Nala lebih tenang, hal itu terlihat oleh Ayu yang berada di tempat itu juga.
Ikatan batin antara umi dan Nala sudah seperti antara ibu dan anak, Nala beruntung sekali jika mempunyai ibu seperti umi, dia akan sangat beruntung jika menikah dengan gus khafi.
Gumam Ayu dalam lubuk hatinya.Umi Nala nyaman banget bisa di dekat umi seperti ini, Nala merasakan sosok keibuan dari umi. Nala minta maaf umi kalau Nala belum bisa jawab apa yang nenek mau, Nala tau umi dan nenek ingin sekali jika aku bahagia dengan gus khafi, tapi umi, nenek, Nala harus kejar mimpi Nala dulu. Gumam Nala dalam hati.
Di sela sela umi mengelus elus kepala Nala. “Umi sebentar” ucap Nala menghentikan tangan umi yang berada di kepalanya itu. “Ada apa Nala” tanyanya.
“Umi Nala sebelumnya terimakasih sebanyak banyak nya sama umi, Nala nyaman banget kalau di samping umi, serasa di samping nenek, Nala boleh kan kalau Nala anggap umi sebagai mamah kedua Nala?”Tanya Nala.
“Boleh dong sayang, umi juga dah anggep Nala sebagai anak umi sendiri” ucap umi hingga membuat Nala berlinang air mata.
Karena umi paham apa yang Nala sedang rasakan saat itu umi langsung memeluk hangat Nala.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANALA (REVISI)
Teen Fiction{DIUSAHAKAN FOLLOW SEBELUM BACA} FOLLOW JAN LUPA OKEE, FOLLOW DULU BARU BACA!!! Jangan lupa vote yang banyak ya sama usahakan follow terlebih dahulu okee biar aku juga bisa semangat nulis nya, kadang tuh suka males nulis kalau vote nya dikit.. gitu...