Kebahagiaan Bidadari

1.5K 95 18
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh🙏🙏
Semoga kita selalu berada dalam lindungan Allah subhanahuwata'ala.

Selamat datang di dalam cerita ini dengan tokoh yang baru, pastinya.
Bismillah, semoga bisa tamatin cerita ini.
Mohon support nya semua.

Semoga teman teman bisa semangatin aku terus buat nulis, dan yang paling penting semoga teman teman suka dengan alur ceritanya❤❤❤❤

Makasih yang sudah mau mampir ke lapak ini🖤❤❤

[FOLLOW DULU SEBELUM BACA]

Bantu ramein lapak ini ya teman teman

Follow IG

@syafnialhll
@Kanalaauthor
@

meishasyarif.wp
@radkhafi.wp

******

Komennya kalau aku minta boleh ga? 😊

"Dia memang tampan, tetapi ketampanan nya tidak boleh membuatku sampai terlena, karena ia belum menjadi mahram bagiku".

_ Tanala Meisha.

"Sukses terus untuk bidadari ku, maaf kalau aku belum bisa bertemu dengan mu, karena aku sedang memantaskan diri untuk menjadi imam yang baik untukmu".

_ Raden Khafi.

"Aku akan kembali ketika aku sudah yakin, bukan untuk menemuimu, tetapi untuk menemui keluarga mu dan meminta restu kepada mereka".

_ Raden Khafi.

Keesokan paginya

Seluruh santri yang berada di pondok pesantren Al-baihaqi sedang melakukan bersih bersih pondok karena sebentar lagi akan diadakan nya kelulusan bagi santri tingkat akhir.

Seluruh santri sedang sibuk membersihkan lingkungan pondok dan ada juga yang bantu bantu khadimat di dapur untuk menyiapkan makan siang untuk seluruh santri.

Nala dan Ayu kebetulan kebagian untuk membantu bantu khadimat untuk memasak di dapur dan membersihkan dapur, serta ruang makan para santriwati.

Dikarenakan dapur berada di ruang lingkup santriwati, melihat Nala umi merasa semakin yakin jika ia adalah wanita yang tepat untuk di persunting oleh anaknya.

Setelah lama memandang Nala dari kejauhan umi langsung menghampiri sekumpulan para santriwati yang sedang membantu membereskan dapur serta, tempat makan para santriwati.

“Assalamu'alaikum” salam umi

“Waalaikumsalam” ucap kompak seluruh para santriwati yang sedang berada di tempat itu. Mereka langsung menghampiri umi serta mencium punggung tangan umi.

“Nala, bisa bicara sebentar? ” tanya umi kepada Nala. “Emm bisa umi, sebentar ya umi Nala mau cuci tangan dulu” ucap nya dengan penuh sopan.

KANALA (REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang