Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh🙏🙏
Semoga kita selalu berada dalam lindungan Allah subhanahuwata'ala.Selamat datang di dalam cerita ini dengan tokoh yang baru, pastinya.
Bismillah, semoga bisa tamatin cerita ini.
Mohon support nya semua.✨
Semoga teman teman bisa semangatin aku terus buat nulis, dan yang paling penting semoga teman teman suka dengan alur ceritanya❤❤❤❤
Makasih yang sudah mau mampir ke lapak ini🖤❤❤
[FOLLOW DULU SEBELUM BACA]
Bantu ramein lapak ini ya teman teman
Follow IG
@syafnialhll
@Kanalaauthor
@meishasyarif.wp
@radkhafi.wp******
Komennya kalau aku minta boleh ga? 😊
kalian bisa curhat apapun di comment tentang KANALA.. 😁😁😁"Mana ada setan secantik ini".
_Tanala Keisha.
tiba tiba terdengar suara notifikasi telepon dari handphone milik Nala, tetapi Nala sedang tidak ada di dalam kamarnya, ia meninggalkan handphone di kamar sedangkan ia sedang pergi ke luar untuk membeli sayuran.
notifikasi itu tidak berujung henti, sampai pada Nala pulang ke rumah baru notifikasi itu berhenti, tetapi Nala, seperti lupa dengan handphone milik nya. Ia langsung pergi ke arah dapur untuk memasak beberapa masakan yang telah nenek nya ajarkan.
ketika ia sedang memotong cabai, tak sengaja kulit ujung tangan Nala terkena irisan pisau, ia Meringis kesakitan, Nala langsung mencuci luka itu tetapi darah yang keluar tak kunjung berhenti.
ia bingung harus bagaimana akhirnya, setelah ia membersihkan luka nya di air mengalir ia langsung membalut jari telunjuk nya dengan plester.
setelah itu nala, lanjut untuk memasak selesai memasak ia berjalan menuju kamar untuk mengambil handphone milik nya, yang terletak di atas buku buku milik nya.
ia sedikit shock ketika melihat begitu banyak notifikasi telepon masuk, entah itu dari ning Khaiffa, ataupun nomor yang sama sekali tidak ia kenali.
Nala langsung menelpon balik Khaiffa untuk memastikan bahwa semua nya baik baik saja. Ternyata Khaiffa hanya ingin mengabarkan salam dari gus Khafi, untuk calon istrinya itu agar bisa bersabar menunggu ia pulang dari sana, dan gus khafi berpesan kepada Khaiffa agar Nala tidak begitu kepikiran soal kondisi diri nya saat ini yang sedang lemas di ranjang rumah sakit.
Nala hanya bisa membalas nya dengan sebuah senyuman. setelah mereka berbincang lewat telepon Khaiffa langsung mematikan telepon nya dari sana. Nala berjalan menuju ruang makan. Satu persatu tangga yang ia turunin, ia terus saja tak henti memikirkan keadaan gus khafi.
ia berjalan menuju ruang makan, kemudian ia duduk di kursi dan menyantap makan siang nya sendiri, biasanya nenek nya yang menemani ia makan, tetapi nenek nya sudah tiada ia hanya harus dilatih mandiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
KANALA (REVISI)
Fiksi Remaja{DIUSAHAKAN FOLLOW SEBELUM BACA} FOLLOW JAN LUPA OKEE, FOLLOW DULU BARU BACA!!! Jangan lupa vote yang banyak ya sama usahakan follow terlebih dahulu okee biar aku juga bisa semangat nulis nya, kadang tuh suka males nulis kalau vote nya dikit.. gitu...