0. That Time

4.8K 73 0
                                    

"Lihat apa kau CEBOL"  Begitulah ucapan Erick yang berusia 7tahun saat pertama kali berjumpa dengan Nao, bocah berusia 3 tahun yang tak mengerti apa-apa.

Ia hanya bisa menangis pergi ke pelukan ibu sambungnya, sambil berkata "Kakak itu nakal ma"

Ibunya langsung menggendong sambil menenangkan putri mungilnya.

"Cup cup... kasihan putri mama, maafkan kelakuan kakak laki-laki mu itu ya..." ucap mama.

"Yah..., maaf juga kelakuan Nao memang sedikit cengeng karena aku terbiasa memanjakannya..." sahut ayahnya sambil tertawa kecil mengelus kepala anaknya itu.

"Mamah padahal yang asli anak mamah kan aku, bukan cebol sepertinya!" Timpal Erick sambil menunjuk Nao dengan kasar.

"Tapi kau yang memancing gara-gara duluan, bocah~" jawab papah.

"Apa kau, dasar orang tua mesum yang suka melayu mamah!" Ejek Erick sambil berlarian, papah yang tidak terima ikut mengejar ingin menjitak manja kepala bocah nakal itu.

Meskipun begitu papah tidak marah dengan kelakuan Erick, ia malah sangat menyayanginya.

Dari kecil Erick sudah terkenal dengan kecerdasannya dan menjadi topik utama di sekolah, makanya papah berharap banyak padanya meskipun hanya sebagai ayah sambungnya.

Pada waktu berikutnya ketika umur Erik 19 tahun ia diwarisi wasiat oleh papahnya itu.

"Nak kalau misal aku tak berumur panjang, tolong jaga Nao dan ibumu sebaik mungkin ya..."

Semua itu dikarenakan papah kena penyakit jantung sehingga harus di bawa ke RS, waktu itu.

Namun naas nya papa harus meregang nyawa dan meninggal di tempat bersama istrinya saat membawa anak bungsunya Nao pergi liburan dengan mobil pribadinya.

Dalam insiden itu hanya Nao saja yang selamat,

Ia terus memimpikan bagaimana kebersamaan mereka berempat.

Namun ketika membuka mata Nao sudah ada di kamar rumah sakit, dan orang yang pertama kali ia lihat adalah kakaknya.

Nao takut menunjukkan muka pada kakaknya, tapi kakaknya langsung memeluknya ketika ia sadar.

"Nao, kau sudah pingsan selama 10 hari, jadi ayah dan ibu terpaksa harus dimakamkan tanpa sepengetahuanmu... maaf... " Ucap kakaknya.

"Ti... tidak kak harusnya aku... aku yang minta maaf, gara2 menolongku, mereka meninggal..." jawab Nao sambil menangis.

Saat itu mental Nao sungguh sangat tidak stabil hingga ia terus memukul-mukul kepalanya yang diperban perban. Erick pun memanggil perawat dan menyuruh dokter memberikan obat penenang pada Nao.

Setelah menjalani perawatan selama 3 bulan akhirnya Nao sembuh total. Namun anehnya, Erick tidak pernah lagi bicara padanya selain kalau ada keperluan. 

Brother's PrisonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang