12. Rain coming

1.4K 28 4
                                    

Perlahan kerumunan orang tampak renggang.

Erick melepas genggaman tangannya dari Naomi. Namun ia terus berjalan ke depan.

Angin yang bersembus kencang, namun menyisakan kesejukan tersendiri.

Sekaligus melihat pesona langit yang nampak orenge kemerahan,

Dan awan yang tampak bagai gulali kapas arumanis berwarna-warni.

Naomi ingin berlari ke arah ombak yang sedari tadi seakan menghipnotisnya untuk datang.

Karena sekarang langkah kaki mereka mulai dekat dengan bibir pantai.

Benar saja, baru beberapa langkah ia berjalan. Naomi melepas alas kakinya dan berlari ke arah ombak.

Ia memang amat menyukai pantai dan kakaknya sangat tahu soal itu.

Kebiasaannya tetap sama. Pikir kakaknya.

Erick hanya tersenyum segelintir. Melihat adiknya yang awalnya berjalan di belakang nya itu mendahului nya.

Bermain-main dengan ombak sambil kegirangan, bahkan tanpa memedulikan orang lain di sekitarnya.

Ia mengangkat rok nya tiap kali ombak itu datang ke arahnya dengan gembira.

Memutarkan tubuhnya sesekali Seakan menari dengan riang.

Naomi bahkan tidak tahu kakaknya membuat video pendek maupun memotretnya dari belakang.

"Kak, kaka tidak ikutan?! Airnya cukup dingin dan menyegarkan..." Ucapnya sambil tersenyum.

"Benarkah?!" Tanya Erick. Ia melangkahkan kakinya santai ke arah adiknya.

"Iya, serius..." jawab Naomi singkat dan asik bermain lagi.

Tiba-tiba cipratan air mengenai tubuh belakang Naomi.

Ia kaget, dan melihat ke belakang.

"Apa yang kakak lakukan ?!" Kesal.

Tapi Erick tidak mempedulikanya dan tetap mencipratinya dengan air asin itu.

"Kakak, hentikan !" Teriak Nao,

Kemudian ia membalas memciprati kakaknya.

"Haha, rasakan balasannya!"

"Kau mau melawan ku ya, haha" kakak.

Mereka asik bermain air tanpa memedulikan sekitarnya.

Naomi kegirangan dengan tingkah aneh kakak yang mengerjarnya pelan melewati ombak itu, sambil tetap mencipratinya dengan air.

Naomi menghindar tapi tetap berusaha membalas kakaknya.

"Hentikan kak, basah, basah!" Ucapnya sedikit merintih melihat pakaiannya mulai basah sama halnya dengan kakaknya.

Tanpa sadar.

"Naomi, awas!" Ombak yang agak besar itu menghantam tubuh Naomi.

Erick langsung menangkap tubuh adiknya itu dari belakang.

Mereka pun terjatuh bersamaan.

"Aduh!" Naomi jatuh tapi merasa tak sakit karena ia menghampiri tubuh kakaknya itu.

Dan bersandar di bahu kakaknya yang bidang.

Ia takut kakaknya akan marah awalnya. Tapi melihat kakaknya tertawa riang, ia ikut tertawa.

Tanpa sadar mereka sudah terlalu jauh dari bibir pantai.

Erick segera mengajak Naomi kembali, hari juga hampir malam.

Brother's PrisonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang