Esok paginya Freya dan Naomi membuat rencana yang matang agar bisa ikut kencan buta.
Freya juga mengenalkan pasangan yang cocok dengan Nao,
Reza, seorang shooting guard dalam basket. juga dengan kepribadian yang easy goingnya baru-baru ini putus dengan pacarnya. Dan sejak lama sudah naksir ke Nao ternyata.
Tepat di saat pergantian jam olahraga kelas Nao dan Reza mempunyai waktu yang sama dalam pelajaran olahraga.
Melihat cara Reza yang bermain basket membuat Nao takjub pada dirinya. Apalagi ia juga kawan dekat Freya.
"Naoo!" Ucapnya meneriaki Nao sambil melambai. Lalu pergi arah bangku penonton tempat Nao dan Freya.
Entah kenapa aku merasa malu dipanggil seperti itu. Batin Nao.
"Nao benarkah kau akan ikut goukon (kencan buta), aku mendengarnya dari mulut si bising ini (sambil menunjuk Freya ) " ucap Reza.
"Benar... aku akan datang bersama Freya...." jawab Nao.
"Kan! Apa ku bilang...." Freya sedikit kesal seperti dianggap pembohong.
"Woa, syukurlah... aku juga akan datang ke sana, selamat datang ke perkumpulan kita Nao..." Reza fullsenyum.
"Emh" ucap Nao sambil mengangguk, karena disambut baik oleh Reza.
Setelah sekolah usai, Nao kembali ke rumah. Beruntungnya, kakaknya tak ada di rumah. Bibi bilang Erick titip pesan pulang agak telat.
Ada pekerjaan yang harus ia selesaikan, mungkin jam 9 baru pulang.
Kesempatan emas. Batin Nao.
Nao bilang ke paman dan bibi kalau ia akan pergi ke rumah kawannya. Karena ingin mengerjakan PR, kalau kemalaman ia akan menginap. Dan meminta tolong pada paman dan bibi agar tidak memberitahukan hal itu pada kakaknya, karena akan membuat kakaknya khawatir.
Paman dan bibi percaya meskipun semua adalah kebohongan dengan bukti Freya yang menjemput Nao dan meminta izin juga pada mereka.
Kepergian mereka dilepas dengan baik, meski paman dan bibi tidak tahu apa yang muda-mudi itu lakukan.
Karena nona muda adalah orang yang baik, pasti kawannya juga demikian.
Sesampainya di rumah Freya, Freya kaget dengan baju yang dibawa Nao hanya setelan hoodie.
"Ini akan mempermalukanmu saat acara nanti, aku akan meriasmu dan akan meminjamkan baju untukmu. Aku akan membuatmu cantik Nao sampai semua mata tertuju padamu!!!" Kata Freya dengan semangat api dimatanya.
Nao hanya bisa pasrah dengan kesungguhan teman baiknya itu.
Beberapa waktu kemudian ucapan Freya menjadi kenyataan, apalagi memang Freya gadis yang styles. Sampai-sampai Nao juga tak percaya itu adalah dirinya.
"Benar kan, kau cocok dengan gaya ini~" ucap Freya yang puas dengan mahakaryanya.
"Oh iya, aku senang, terimakasih ternyata aku tidak buruk..." ucap Nao sambil memeluk sahabatnya.
Perkataan Nao membuat Freya sedih, apa selama ini Erick memperlakukan adiknya sedemikian buruk sebagai seorang gadis.
"Ayo buat kencan ini sukses dan kau akan mendapat pacar baru yang keren Nao!". Ucap Freya semangat.
"Emh" kata Nao mengangguk dengan penuh rasa syukur punya sahabat seperti Freya.
Mereka pergi dengan riang, pamit dengan orang tua Freya lebih dulu.
Orang tua Freya tau bahwa putrinya itu adalah anak yang bersemangat dan tak suka diatur namun mereka tau bahwa Freya tak akan melakukan hal yang melanggar aturan.
Sesampainya di sana Cafe itu sudah ramai dikunjungi banyak muda-mudi dan kawan sekolah Nao.
Benar saja banyak yang melihat Nao sebagai figur yang berbeda dari biasanya, banyak yang terpana juga.
"Wah itu nao,cantik ya, manisnya, imutnya..." ucapan itu tidak hanya keluar dari mulut laki-laki saja tapi para gadis seusianya yang juga sekolah di tempat yang sama berkomentar demikian.
Beruntungnya di sana tidak ada makanan atau minuman yang bisa memabukkan. Hanya ada jus buah segar dan makanan ringan pencuci mulut.
Suasana sangat riang gembira. Apalagi kedatangan Reza saat itu yang tampak sangat keren lalu mengambil tempat duduk di depan meja Nao.
Freya menyenggol bahu Nao dengan bahunya. Membuat Nao tambah malu.
Banyak yang ditanyakan Reza untuk mendekatkan dirinya pada Nao, beruntungnya itu tak membuat Nao risih tapi ia senang.
Topik itu berkisar seputar hobi dan keseharian Nao, sesekali Nao juga bertanya hal yang sama seperti yang Reza tanyakan padanya.
Sedang Freya asik mengobrol dengan teman yang Reza bawa.
Freya izin ke toilet karena ingin pipis dan meninggalkan Nao sendiri.
Saat itulah bencana datang.
Tiba-tiba datang suara langkah kaki berat di depan Cafe itu.
Pria berbadan kekar, bertubuh jangkung itu menggerakkan pintu Cafe yang tertutup hanya setengahnya.Wajah dengan rahang tegas dan mata tajam melihat sekeliling, seperti singa yang mencari mangsa.
Para gadis tidak takut, malah makin terpesona dengan pria matang itu.
"Waw siapa tuh, model, keren, tampan sekali... kalau nikah sama dia aku bakal betah di kamar" (ahhai njir) bisik para gadis.
Matanya menuju ke satu titik, seorang gadis yang berada di tempat duduk tepi.
Saat itu Nao sangat kaget dengan kedatangan kakaknya dan tubuhnya menjadi kaku seketika.
"Kakak..." katanya dengan nada pelan dan ketakutan yang intens
.
.
.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Brother's Prison
General FictionSejak kecelakaan keluarga Smith, Naomi Smith terpaksa harus kehilangan orangtuanya. Sekaligus menjadi pewaris tunggal sebagai tuan tanah dari perkebunan tanaman pangan seluas 50 hektare di pedesaan. Sayangnya karena umur yang masih 18 tahun, hak as...