16. Real Couple

690 18 16
                                    

Yang belum cukup umur jan baca, tapi kalau ga bisa di bilangin ya selamat membaca🔞🤣

"Hahah, aku sungguh tidak menyangka kita akan melakukan hal sejauh ini Nao. Antara adik dan kakak..." Smirk.

Nao hanya diam seribu bahasa, tak mampu menjawab perkataan kakakanya.

"Kau... (Erick memegang dagu adiknya agar tak menunduk terus)

Apa punya perasaan padaku Nao?!"

Tanya Erick serius.

"Aku, itu..." Nao menjadi takut dan malu dengan keadaannya saat ini.

Matanya tak fokus dan melihat sekeliling untuk menutupinya.

"Sejak kapan Nao, hm?!"

Ia menggigit telinga Nao,

"Ukh..." Nao mendorong tubuh Erick, namun ketika kakaknya melihat Nao dengan penuh tanya,

Ia hanya sedikit mengepalkan tangannya.

Erick langsung memegang tangan itu lalu meletakkan tangan kecik Nao ke dadanya.

"Apa kau merasakannya?!

Bagaimana dengan mu, Nao...?!"

Dada pria jangkung itu berdetak hebat, seperti akan meledak.

"Hari ini aku cukup sadar dan tidak mabuk lagi dengan situasi kita. Kau tidak akan bisa lagi menutupinya.

Jika kau tak suka dengan apa yang aku lakukan saat ini...

Kau bisa pergi." Ucap Erick lembut betbisik ditelinga Nao.

Tampak kali wajah Erick yang sedang moody, wajahnya memerah begitu pula sengan Nao.

Ia mengecup bibir mungil Nao.

Tidak ada reaksi dari Nao yang masih bingung dengan situasi saat ini.

Erick tersenyum kesal

Sudah ku duga, ini sia-sia. Batinnya.

Tapi Nao menyentuh lengan baju Erick.

"A... aku sudah menyukai kakak, sejak umurku 12 tahun..." tangan Nao bahkan bergetar saat mengatakannya.

"Ha, bukannya itu sudah lama sekali. Kenapa kau baru mengatakanperasaan mu..."

"Karena kakak dan aku bersaudara" Nao.

"Maksudmu saudara angkat?! Ku rasa kau juga sudah tau..." Erick tertawa kesal.

"Karena kakak juga pacar kak Rina." Nao.

"Dia yang memaksakan dirinya padaku, aku tak pernah menganggap dia pacarku." Erick ketus.

"Karena kakak juga membenciku." Nao.

"Apa kau akan mencium orang lain saat kau membenci orang tersebut?!". Erick

"Tidak, tapi bisa saja kakak hanya menganggapku sebagai pelampiasan saja.... aku sadar banyak kekurangan dalam diriku dan kesalahan ku pada kakak....

Aku juga banyak merepotkan- akh!"

Erick yang sudah tak sabar, menarik Nao, menyeretnya ke tempat tidur dan melemparkannya."

Nao langsung terjatuh di kasur besar berwarna gelap milik Erick.

Erick membuka kancing kerah atas bajunya.

Ia naik ke kasur dan sekarang berada tepat di atas Nao.

Dengan lembut memegang kaos baju Nao yang longgar. Menyingsingkannya ke atas.

Brother's PrisonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang