Shiren Keina, harus pergi ke sekolah pagi ini. Ia berdandan sesuai kebiasaannya, Shiren yang biasanya menggunakan make up tebal, kini ia rubah.
Ia hanya memoleskan sedikit bedak dan juga sedikit lipstik untuk mewarnai bibirnya.
Kecantikannya yang begitu sempurna dan mempesona, hanya menggunakan makeup sederhana.
Ia mengambil cardigannya dan juga tasnya, lalu melangkahkan kakinya keluar dari dalam kamarnya.
Tidak lupa ia mengambil helm dan kunci motornya, hari ini ia akan mulai membawa motor untuk pergi keluar.
Motor yabg ia dapatkan dari hasil balapan sudah ia ubah sesuai dengan motor nya didunianya dulu.
"Shiren sejak kapan kamu punya motor?" Tanya Maya yang menghampiri putrinya yang kini sedang memanaskan motornya itu.
"Sejak malam, kemarin kak Kevan yang ngajarin aku, terus kemarin kak Kevan juga yang beliin aku motor." Ucap Shiren.
"Kevan ajarin kamu motor? Kenapa dia ga minta izin dulu sama mama?" Tanya Maya.
"KEVANN." Panggil Maya yang membuat Kevan langsung menghampiri.
Kevan menatap Shiren yang kini tengah tersenyum aneh kepadanya, ia mengerutkan keningnya tidak mengerti dengan sikap Shiren itu.
"Kamu ajarin dan beliin adek kamu motor? Kenapa ga izin dulu sama mama?" Tanya Maya.
"Hah? Ke-Kevan ga per— " Ucap Kevan terpotong saat Shiren langsung angkat bicara.
"Ma, ini Shiren yang minta kok, jangan salahin kak Kevan. Lagian kak Kevan kemarin udah larang, cuman akunya aja yang minta." Ucap Shiren.
"Bukannya apa-apa, mama khawatir kamu kan bentar lagi mau nikah, jadi harus jaga diri." Ucap Maya.
"Mama tenang aja, Shiren biar Kevan yang jagain." Ucap Kevan.
"Udah ah, ga usah ngobrol lagi, Shiren harus berangkat sekolah mau pamer." Ucap Shiren lalu berpamitan kepada Maya.
"Kamu kenapa masih diem? Ga akan sekolah?" Tanya Maya kepada Kevan yang masih terdiam.
"Ini mau berangkat." Ucap Kevan lalu pergi dari sana.
"Emang anak-anak ini." Ucap Maya sambil menggelengkan kepalanya.
#####
"Nguengggg nguengggg nguengggg, minggir, jangan ngalangin jalan." Ucap Shiren yang kini sudah tiba disekolah dan hendak memarkirkan motornya.
"MINGGIR DENGER GA SIH LO PADA." Teriaknya.
TITTT
"GUE TABRAK LO." Ucap nya yang membuat semua siswa-siswi langsung berpindah dan memberinya jalan.
Mereka belum tahu siapa yang membawa motor itu, makanya mereka tidak segera pergi.
Mereka dibuat terkejut saat melihat orang itu membuka helmnya, Shiren si queen bully yang mengendarai motor itu.
"Apa lo liat liat?" Ucap Shiren yang membuat mereka langsung menundukkan kepalanya.
"Ubab ubab gue pada kemana ya?" Tanyanya saat tidak melihat tiga pria yang sudah berjanji kepadanya.
"Lo liat Black Blood ga?" Tanya Shiren pada seorang siswi.
Siswi itu menundukkan kepalanya, tubuhnya bergemetaran saat berhadapan dengan Shiren.
'Ini pasti orang yang udah di bully sama si Shiren.' Ucap batinnya.
"Ga usah takut, gue ga akan macem macem sama lo, asalkan lo jawab pertanyaan gue." Ucap Shiren.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Untuk Anak Manja
Roman pour Adolescents"Wtf! Sialan! Brengsek! Kenapa bisa gue bertransmigrasi ke tubuh si antagonis, cuman gara-gara tabrakan sama tiang listrik?" Kesalnya. "Kenapa gue harus masuk ke novel yang ga jelas alurnya gimana? Gue ga tau harus hidup kayak gimana." "AKHHH SIALL...