Bab 11 Ternyata

60 44 2
                                    

Zalia Meninggalkan Robby dengan cepat, namun, Robby mengikuti nya, dia terus bertanya pada dirinya.

"Oh iya, btw gue belum tau nama lu, kenalan bentar dong" Robby mengajukan perkenalan singkat, namun, Zalia tidak merespon nya dan melewati Robby.

Walaupun kesal, Robby tetap mengikuti nya.

Zalia sampai di perpustakaan dengan Robby, dia sebelumnya sudah mengusir Robby, namun, Robby tetep kekeuh ingin ikut.

Saat memasuki perpustakaan, Zalia mencari sebuah buku novel, dia sangat suka sekali membaca novel, apalagi karakter fiksi nya begitu tampan, dia bisa menghalu kapan saja, toh tidak ada yang melarang.

Di sisi lain, Aya terus mencari Zalia, dia terlalu sibuk berdebat dengan Ayu hingga tidak sadar jika Zalia sudah keluar dari kelasnya.

Panik mulai membasahi dirinya, dia berlarian mencari Zalia ke seluruh sudut sekolah, namun dia tidak menemukan Zalia, saat ini dia berlari menuju lapangan.

'Semoga ada Davi' pikirnya sambil terus berlari.

Napasnya terengah-engah, keringet bercucuran di dahi, dia berhenti sejenak untuk mengambil napas. Setelah sampai, dia mencari Davi, namun, Davi juga tidak ada di lapang. Aya kini dilanda kebingungan dan kecemasan.

Dia tidak ingin Zalia tersesat dan bertemu dengan anak kelas 11, yang dimana ada grub 'Seventnight' yang isinya para murid berandalan. Mereka sering menggoda anak kelas 10.

Saat aya melamun, dia di kejutkan dengan seseorang menepuk pundaknya, dia menoleh dan menemukan Rama.

"Gausah ngelamun" Ucapnya sambil mengibas tangannya ke muka Aya.

Suara nya yang berat membuat Aya terkejut dan salah tingkah, ada rona merah di pipinya.

'Tolong siapa pun, tarik gue dari mimpi'.

Aya sedikit mencubit paha nya, dia merasakan sakit, yang berarti pria tampan idaman orang-orang ini sedang berbicara dengannya. dia sedang tidak bermimpi.

"Apaan sih" Aya malah menjawab nya dengan ketus.

'Bodoh, bodoh, bodoh. Kok gue malah jawab gitu sih, dia gak tersinggung kan?' Aya melihat raut wajah Rama yang masih sama, datar.

"Yaudah, jangan telat sekolah lagi" Dia meninggalkan Aya begitu saja.

Ada sedikit kebingungan di muka Aya, bagaimana dia bisa tau bahwa dirinya telat? padahal saat sampai di sekolah, dia tidak melihat siapapun di sana, hening karena semua murid ada di kelas mereka masing-masing.

Tidak ingin terus melamun, Aya kembali mencari Zalia, dia melupakan satu ruangan, perpustakaan. Aya kini berlari menuju perpustakaan, dan benar saja di sana ada Zalia yang sedang membaca buku, dan di sana ada Robby yang terus menatap Zalia.

Aya masuk dan berjalan menemui Zalia, dia duduk di kursi dan hanya diam, dia ingin Zalia menyadari nya, namun yang menyadari nya malah Robby.

Robby tersenyum tipis, dia melirik Zalia sebentar dan mulai berpindah tempat dari Zalia ke tempat dekat Aya.

"Ngapain lo kesini? mau ketemu Zalia ya?, gausah di sapa, dia terlalu fokus baca novel" ucap robby, walau suara nya sedikit keras, Zalia masih bisa fokus pada novelnya.

Aya mengangguk, dia menyalakan ponselnya, dan membuka aplikasi Instagram, banyak notifikasi muncul di ponsel nya, satu hal yang orang lain tidak tau jika Aya itu anak motor, banyak postingan Aya yang sedang memakai helm dan motornya. tapi tak satupun dari banyaknya postingan menampilkan wajah Aya.

Ada satu notifikasi yang menarik perhatian Aya, yaitu Rama mulai mengikuti akun Instagram nya.

'Hm? kok dia tau akun Instagram gue?' Dia takut jika Rama membocorkan rahasia nya.

DI PERTEMUKAN OLEH MIMPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang