Bab 9 Robby si jahil

57 46 2
                                    

Gang sempit yang merupakan jalan aman bagi mereka, nyata nya tidak, orang asing itu mempunyai rencana lain, dia sudah berada tepat di depan rumah Zalia.

Zalia dan Aya masih belum mengetahui nya, mereka masih dalam perjalanan, sempitnya gang itu membuat Aya sedikit kesusahan karena membawa motor.

Saat sudah sampai, Ternyata orang asing tersebut sudah menunggu mereka, dia masih mengenakan helm nya, tentu membuat Zalia dan Aya tidak mengenali orang itu.

Orang asing itu berjalan mendekati mereka berdua, Aya dengan sigap berdiri di depan Zalia, dan Zalia bersembunyi di balik punggung Aya.

Orang asing itu mengeluarkan sesuatu di saku nya, dia menodongkan sebuah pistol kepada Aya.

"DOR!"

Zalia dan Aya segera memejamkan matanya, mereka terlalu takut untuk melihat langsung, namun, Aya perlahan-lahan membuka matanya, karena tidak merasakan sakit di tubuhnya, sedangkan Zalia, dia masih memejamkan matanya dan bersembunyi di belakang punggung Aya

"Surprise, kalian pasti kaget" pistol itu hanya mainan, dia membuka helm nya dan tersenyum, sepertinya berhasil membuat Zalia dan Aya ketakutan.

Zalia membuka matanya, dia segera memeriksa dirinya sendiri, dirasa tidak ada luka ataupun darah sama sekali, dia bersyukur tidak mati terlalu dini.

Saat Zalia menatap ke depan, dia menemukan pria tampan berkulit kuning langsat dengan wajah tirus, mata hitam nya yang begitu tajam, di tambah dengan rambut belah dua yang membuat dirinya begitu manis.

"Robby!" teriak Aya kesal, Dia mendekati Robby dan dengan cepat menampar pipi tampan Robby, tamparan nya cukup keras hingga terdengar suara.

Akibat tamparan itu, Robby mengelus-elus pipi nya yang mulai kemerahan akibat tamparan dari Aya.

"Shh. sakit banget " suaranya hampir tidak terdengar, namun Aya masih mendengar lirih kecil Robby.

Tidak ada rasa bersalah dari raut wajah Aya, Robby harus diberi pelajaran karena sudah membuat dirinya ketakutan, dan bahkan sahabat baru nya juga mengalami hal yang sama.

Robby meminta maaf, dia sebenarnya hanya ingin membuat lelucon, namun, reaksi yang ia harapkan tidak sesuai dengan pikiran nya.

"Sorry, lagian lu berdua penakut amat" ledek robby.

"Gak bakal gue maafin, lo keterlaluan jamet" setelah menolak permintaan maaf Robby, Aya menarik Zalia menjauh dari Robby, dia mencoba menenangkan Zalia terlebih dahulu.

"Lo gapapa?" Tanya nya. Aya takut jika Zalia akan menangis kembali karena ketakutan.

Zalia mengangguk pelan, dia memberikan senyum kecil pada Aya agar Aya tidak mencemaskan nya.

Selepas dari pertanyaan itu, Zalia memutuskan untuk mengajak Aya ke rumahnya. berhubung rumahnya berada di depan, dia menggenggam tangan Aya dan membawa nya masuk. Motor Aya terparkir di dekat warung serba terbatas.

Robby yang di tinggalkan begitu saja mulai kesal, dia kembali dan menuju motornya. Robby memutuskan untuk pulang saja.

Saat di rumah, Zalia dan Aya kini sedang asik mengobrol dan menikmati kue donat, Zalia memberikan nya pada Aya karena dia tidak suka donat, dan donat pun akan menjadi busuk jika terus di biarkan di kulkas.

Sejenak Aya lupa, bahwa kucingnya kini tertinggal di motor, dia segera keluar dan menemukan kucingnya yang sedang tertidur.

"syukurlah dia tidak kabur" ucap Aya sambil menghela napas ringan.

Aya membawa masuk kucing itu dan membuka tas nya untuk memberi makan kucing nya. dengan lahap anak kucing itu memakan semuanya dengan cepat, Aya pun dengan cepat mengeluarkan cemilan kucing untuk anak kucingnya.

Zalia melihatnya pun merasa gemas, walau anak kucing itu terlihat garang saat di beri makan, itu tidak luput dari lucunya eskpresi anak kucing itu.

Zalia terpikirkan untuk memberitahu Aya agar segera memberi nama untuk anak kucingnya.

Aya tidak memperdulikan itu, dia memberikan tugas itu pada Zalia.

Zalia tidak keberatan, dia mulai memikirkan nama yang cocok untuk anak kucing itu.

Beberapa menit kemudian dia mulai memutuskan untuk menamai anak kucing itu dengan 'miumiu'.

Aya setuju, dia tidak memprotes atau pun menolak, dia mulai memanggil anak kucing itu dengan lembut.

"Miumiu" ucap Aya

Anak kucing itu pun kini menoleh dan mendekati Aya, anak kucing itu peka dan dia juga menyukai nama yang di berikan oleh Zalia.

Sorenya, Aya memutuskan untuk pulang, karena dia sudah di telepon oleh ibunya, Zalia mengangguk dan membereskan barang-barang yang sudah berserakan di kamarnya.

Saat di luar, Zalia mengatakan untuk berhati-hati pada Aya, dia tidak ingin Aya mengalami kecelakaan. Aya tersenyum, dia mulai menaiki motornya dan menyimpan miumiu di tasnya.

"Dahh, gue pulang ya" dia mulai mengendarai motornya dan menghilang di pandangan Zalia secara perlahan-lahan.

Zalia kini masuk ke dalam rumah nya, dia kembali ke kamar dan langsung melompat ke kasur empuknya.

Merasa tidak ada hal yang dilakukan, Zalia membuka ponselnya, dia melihat banyak sekali notifikasi dari Davi.

Davi
Lo udah sampe?
Gak kenapa-kenapa kan?
Kalo udah sampe, istirahat!
Mandi dulu ya, jangan istirahat:)

Pesan itu terkirim jam 14.00, sedangkan Zalia sudah sampai di rumah sekitar jam 13.45, dia tidak membalas pesan Davi, dan dia melihat pesan dari nomor tak di kenal itu.

0895-
p.

Zalia
siapa?

Zalia membalas pesan itu, belum lama dia mengirim pesan, dia sudah menerima notifikasi terbaru.

0895-
Robby.

Zalia
kok bisa dapet no aku?

Robby
Kepo ya, wkwk

Zalia
Dih apaan, gak jelas banget
kalo gak ada yang mau di bahas gausah ngechat.
mau tidur.

Zalia mematikan ponselnya dan meletakkan nya di meja belajar, dia membawa buku diary nya dan mulai menulis tentang kejadian hari ini, sudah menjadi rutinitas tiap hari Zalia untuk menceritakan semuanya ke dalam buku diary miliknya.

Setelah beres menulis, Zalia bangun dan melangkah ke kamar mandi, dia harus membersihkan dirinya karena bau keringat yang menempel pada tubuhnya.

Dia tidak lupa membawa handuk dan masuk ke kamar mandi, dia mulai membuka semua pakaian nya dan mulai mandi, tak lupa dia menggosok gigi, memakai shampoo wangi nya dan sabun yang dia beli di warung Serba terbatas

Dia juga tidak lupa mencuci muka nya dengan sabun muka, setelah selesai mandi, kini dia mulai mengeringkan rambutnya dan memakai pakaian piyama kesayangan nya. Zalia juga tidak lupa untuk memakai Skincare rutin agar wajahnya tetap cantik dan bersih

Setelah semuanya selesai, Zalia kini melompat ke kamar tidurnya dan mulai menarik selimut lembutnya. Dia mulai memejamkan matanya dan perlahan-lahan masuk ke dalam mimpinya

Wah ternyata yang ngikutin mereka tuh Robby
keterlaluan Robby ya!
Dan siapa robby ya? dia dari kelas mana?

DI PERTEMUKAN OLEH MIMPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang