Bab 7 Anak kucing

70 46 3
                                    

Bab 7 telah hadirr

Zalia dan Aya memutuskan untuk kembali ke sekolah, Davi masih mengikuti mereka dari belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Zalia dan Aya memutuskan untuk kembali ke sekolah, Davi masih mengikuti mereka dari belakang.

Saat di perjalanan Motor Aya hampir menabrak seekor anak kucing, anak kucing itu terlihat ketakutan dan tak bergerak sedikit pun, mungkin kaget.

Karena merasa kasian, Aya turun dari motornya dan membawa anak kucing tersebut ke sekolah, ia akan menyimpan nya di di kolong meja, karena sekarang tinggal 1 pelajaran lagi, dan tentu nya akan jamkos.

Sesampainya di sekolah, Zalia terlebih dahulu turun dan berlari menuju kelasnya, dia benar-benar tidak suka karena Davi terus mengikuti nya, bahkan setelah di sekolah pun, dia masih di ikuti oleh Davi.

Davi juga menyadari bahwa Zalia mencoba untuk menghindar darinya, dia tidak lagi mengikuti Zalia dan malah pergi berbalik menuju kelasnya.

Aya yang melihat kedua nya hanya terkekeh pelan, dia membayangkan betapa indahnya jika mereka berdua benar-benar berpacaran.

-Author Cie ngarep pacaran🤭

Aya juga berlari mengikuti Zalia yang sudah tak nampak di matanya, ia berlari sambil membawa anak kucing di pelukan nya, saat di lorong, semua orang menatap nya aneh, tentunya mereka pasti akan bertanya, untuk apa membawa anak kucing ke sekolah?

Aya mengabaikan semuanya, dia langsung mendekati Zalia yang sudah nampak di matanya, saat di perjalanan Aya menunjukkan anak kucing itu ke arah Zalia.

"Miaww~"

Anak kucing itu mengeong pelan seakan menyapa Zalia, Zalia yang merasa di sapa oleh kucing itu, mendadak kejang-kejang, dia benar-benar gemas akan anak kucing itu.

Karena kelakuan Zalia yang tiba-tiba aneh, anak kucing tersebut meringkuk di pelukan Aya dengan tubuh gemetar, mungkin dia kaget.

Merasa lucu, Aya dan Zalia tertawa, mereka berdua juga gemas dengan anak kucing itu, apalagi dia memiliki bulu indah seperti anggora, bulu putih di padukan dengan beberapa warna abu di bagian kepala dan kaki nya, membuat siapa saja pasti akan membawa anak kucing tersebut.

Kemudian datanglah Rian yang sedang membawa buku, Zalia menyapa Rian, namun, Rian mengabaikan nya. Zalia berpikir mungkin ini suruhan si bocah maling untuk membuat Rian menjauh dari Zalia.

-Author Maling di sini Rama ya.

Karena terkesan tidak sopan, Aya memberikan anak kucing itu pada Zalia dan dia bergegas mengikuti Rian dari belakang, sesaat sebelum dia akan memarahi Rian.

Tiba-tiba terdengar tangisan kecil dari Rian, Aya yang panik pun sontak bertanya pada Rian, namun, Rian mengabaikan nya sama seperti ia mengabaikan Zalia.

Kesabaran Aya hanya setipis tisu, ia dengan kuat menarik bahu Rian hingga Rian berbalik dan menatap matanya.

Sesaat Aya melihat bahwa Rian seperti anak kucing yang ada di pelukan Zalia.

DI PERTEMUKAN OLEH MIMPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang