Bab 1 Mimpi itu lagi

228 78 39
                                    

DI HARAPKAN VOTE TERLEBIH DAHULU YA KAK!!!
BIAR SEMANGAT HEHE


Hujan deras memenuhi kota Garut, banyak sekali orang-orang berlarian mencari tempat teduh, Zalia terjebak atau lebih tepatnya ia sengaja menempatkan dirinya di tengah-tengah hujan yang cukup deras.

'Mungkin akan banjir' , pikirnya. Zalia menyukai hujan, itulah mengapa ia tidak berlari mencari tempat teduh, justru yang dia lakukan hanya diam di tengah jalanan yang sepi, tidak ada siapapun.

Saat Zalia tengah asik menikmati dinginnya air hujan, di kejauhan ada seorang laki-laki tinggi berlari kemari sambil berteriak memanggil namanya.

Zalia hanya menatapnya saja, namun saat laki-laki itu mendekat dan membuat wajahnya terlihat, Zalia tersenyum dan pada saat itu juga dirinya jatuh pingsan di tengah hujan.

✿✿✿

Udara pagi dengan bau rumput tercium di hidung Zalia, membuat dirinya terbangun dan menatap sekitar "mimpi itu lagi" gumamnya.

Zalia tidak tau mengapa mimpi dengan kejadian yang sama terus berulang kali muncul di mimpinya, sebenarnya Zalia tidak memperdulikan nya, hanya saja itu mengganggu, apalagi sosok laki laki tinggi dengan wajah yang tidak ia kenal, walau di mimpi itu dirinya tersenyum.

Karena tidak mau berlama-lama di kamar, Zalia memutuskan untuk tidak memikirkannya, ia beranjak dari kasur nyamannya dan melangkah menuju lemari yang memiliki cermin di bagian pintu lemarinya.

Wow seperti biasa rambutnya menjadi seperti benang kusut, ia tertawa namun dirinya tidak ingin berlama-lama diam di depan cermin, Zalia memutuskan untuk mandi.

Karena ini pertama kalinya Zalia akan sekolah di kota yang baru saja dia tempati, Zalia baru pindah 3 hari yang lalu, karena Ibunya memutuskan untuk pindah ke kampung halamannya, sebenarnya Ayahnya tidak setuju, namun dengan ribuan cara ibunya membujuk sang Ayah, akhirnya Ayah pasrah dan menurut saja.

Kami bertiga berpindah dari kota bandung ke kota Garut, saat pertama kali sampai di daerah Garut, kalian tahu? Cuaca di sana sangat berbeda dengan cuaca di bandung, di sini cuacanya dingin dan sejuk.
.
.
.
Setelah selesai mandi, Zalia bersiap memakai seragam sekolah dengan logo baru di lengan kanannya , dia melihat dirinya di cermin.

Nah kalo gini kan cantik kayak agnez monica. Rambutnya yang panjang dan halus, bau shampo tercium di sana, walaupun ia memakai shampo biasa tapi wanginya harum sekali, setelah selesai bersiap, Zalia menuruni tangga dan di bawah sana sudah ada ibu dan ayah yang sudah menunggunya di meja makan.

"Selamat pagi putri kesayangan ayah yang paling cantik, imut, lucu kayak dugong" ucap Ayah.

"Ayah!!! kok jelek di ujung? tanya Zalia dengan muka cemberut.

Pagi-pagi sudah di buat kesal.

Ayah Zalia selalu memanggilnya seperti itu, berbeda dengan ibunya yang langsung memanggil namanya.

"Zalia," Ibunya memanggil.

"Iya, kenapa Bu?" Tanya Zalia.

Saat Zalia menunggu jawaban dari Ibunya, Ibunya langsung memasang ekspresi sedih seolah-olah uang di dompetnya habis.

"Kamu tidak menyapa Ibu juga? hiks tega ya kamu, padahal Ibu ada, tapi Ibu tidak disapa, hati mungil Ibu terluka seperti dompet Ibu yang menipis," lirih Ibu.

Zalia dan Ayahnya tertawa melihatnya, ruang makan menjadi hangat dan menyenangkan, eh tunggu, kalimat terakhir yang keluar dari mulut Ibu bukankah itu kode untuk ayah? Sepertinya Ayah lupa memberi uang bulanan pada Ibu.

DI PERTEMUKAN OLEH MIMPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang