Bab 3 Kesialan Zalia

97 61 6
                                    

Bab 3 sudah hadir

Semangat yang masih stay di cerita ku

TRINGG! TRINGG! TRINGG!

Tiba saatnya bel berbunyi dengan 3 ketukan, yang menandakan jadwal pulang, semua murid berlarian menuju parkiran, masing masing dari mereka di jemput, dam ada juga yang membawa kendaraan nya sendirian.

Saat di parkiran, Zalia kembali berpapasan dengan Davi, manusia yang sangat ingin Ia hindari, tapi entah mengapa tuhan seperti nya sengaja untuk membuat dirinya bertemu dengan Davi.

Zalia memalingkan wajahnya berharap Davi tidak tau kalo dirinya ada disini, tapi sialnya dia masih tetep tau bahwa Zalia ada disini, dia mendekati dan menawarkan Zalia untuk pulang bersama nya. Zalia menolak dengan gelengan pelan, tapi sepertinya dia tetep kekeuh memaksa untuk pulang bersama nya.

Dengan perasaan kesal Zalia ikut bersama nya, Davi memberikan Zalia helm miliknya, dan memasangkannya di kepala Zalia, romantisnya, namun, untuk Zalia tidak, ia sudah tidak memiliki rasa terhadapnya, biarlah untuk kali ini membuat dia bahagia hanya untuk sementara.

"Taruh tas nya di depan aja ya" ucapnya.

"Udah selesai, ayo naik"

Zalia naik ke jok belakang motor dan memegang behel motornya, ogah sekali dirinya memegang Davi, untuk menyentuhnya pun dia tidak mau.

"Kenapa gak pegangan ke baju gue?" Tanya Davi.

"Males, mending ke behel motor aja"jawab Zalia ketus.

"Yakin mau megang behel? Kalo jatoh jangan salahin gue ya" ucapnya.

'Sebel banget, kenapa gak langsung jalan aja sih?' Pikir Zalia.

Davi tidak tau harus apalagi hingga dia menjalankan motornya, saat di perjalanan dia terbesit sebuah ide untuk membuat Zalia memeluk badan nya, dia menancap gas dengan kencang, sehingga membuat Zalia memeluk erat tubuh Davi.

"Apaan sih kamu, gak lucu tau"

Davi tersenyum tanpa di ketahui oleh Zalia, rencana nya berhasil untuk membuat Zalia memeluk erat tubuhnya.

"Peluk yang erat!, gue mau ngebut" teriaknya.

Zalia menahan kekesalannya, bisa bisa nya dia mengambil kesempatan dalam kesempitan. Saat di tengah perjalanan, Davi melambat kan laju motornya, agar dia bisa dengan lama menikmati moment yang indah ini.

"Berhenti di depan gapura Sukagalih aja, aku ada urusan di sana" ucap Zalia mencoba mencari alasan agar davi tidak tau alamat rumahnya.

Davi mengangguk singkat dan mempercepat laju motornya saat mereka mendekati gapura.

"Oke, ongkosnya pake cium ya" ucap Davi sambil menghentikan motornya tepat di depan gapura.

Zalia merasa kesal dengan sikap nya yang terus memanfaatkan kesempatan untuk mendekati nya. Ketika Davi mengucapkan kata-kata terakhirnya, Zalia tidak bisa menahan diri lagi. Dengan tangan yang gemetar di campur rasa kesal, dia menampar wajah Davi dengan keras.

"Jangan pernah lagi lakuin hal-hal menyebalkan seperti ini!" Seru nya dengan suara yang penuh kemarahan.

Davi terdiam sejenak, dia terkejut dengan reaksi Zalia. Namun, ekspresinya segera berubah.

"Maaf, gue gak bermaksud seperti itu," ucapnya dengan suara yang rendah, menunjukkan penyesalannya.

Zalia hanya menatapnya dingin, tanpa sepatah kata pun lagi. Ia turun dari motor dan berjalan pergi tanpa menoleh ke belakang, meninggalkan Davi yang terdiam dengan raut wajah penuh penyesalan.

DI PERTEMUKAN OLEH MIMPITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang