Danzo shimura, Seorang pengusaha muda dengan kekayaan tak terhingga. Semua hal bisa di milikinya dengan mudah. Ia hanya perlu menjentikkan jari dan keinginannya akan terkabul dalam waktu singkat.
Akan tetapi ada satu keinginannya yang sejak dulu begitu sulit ia miliki. Perlu usaha keras dan rencana matang agar ia bisa mendapatkan keinginannya itu dan semuanya kini berjalan mulus.
"Naru, Sekarang ini adalah rumah Naru. Mulai sekarang kita akan tinggal bersama"
Naruto menurut ketika Danzou membawanya mengelilingi mansion. Sepanjang perjalanan Naruto terkagum-kagum melihat betapa megah dan luasnya rumah barunya ini.
"Sungguh Naru boleh tinggal disini?" tanya Naruto masih meragukan perkataan Danzo.
"Yup, mulai sekarang kau akan tinggal bersamaku di rumah ini"
Naruto masih tak percaya. Mengapa orang asing ini begitu baik padanya. Padahal pamannya saja selalu memarahi juga memukulnya.
"Paman terima kasih karena Naru boleh tinggal disini. Naru janji tidak akan nakal. Naru bisa bantu membereskan rumah paman juga kok"
Mendengar perkataan plos itu Danzo tertawa.
"Siapa yang bilang Naru harus membereskan rumah ini?"
Mendengar perkataan itu Naruto mendadak takut. Apa paman ini juga akan menyuruhnya mengemis dijalanan? Kalau iya, Naruto rasanya tidak sanggup. Setiap kali Naruto membawa sedikit uang atau bahkan tidak membawa uang sama sekali pamannya akan menghukumnya. Ia tidak akan diberi makan dan dipaksa tidur di luar.
"Paman Naru tidak mau jadi pengemis lagi. Tolong jangan suruh Naru turun ke jalan. Naru lebih baik bekerja di rumah paman saja. Naru bisa kok"
Diam-diam Danzo menggeretakkankkan giginya mendengar ocehan Naruto. Berani sekali pria keparat itu menggunakan Naruto sebagai mesin pencetak uang.
"Naru, jangan menangis. Maksud paman Naru boleh tinggal disini tanpa harus bekerja sama sekali. Nanti juga Naru bisa sekolah. Pokoknya selama Naru tinggal disini paman akan menjaga Naru dengan baik"
"Sungguh? Paman tidak akan pukul-pukul Naru kan?
" Tentu tidak"
"Naru, Naru boleh main juga kan?"
"Boleh, apa saja yang Naru inginkan pasti paman berikan"
Mata bulat Naruto mengerjap lucu. Jejak air matanya masih ada namun bibir merahnya tersenyum lebar.
"Terima kasih paman. Paman baik sekali!"
Pelukan itu sungguh menghangatkan hati Danzo. Akhirnya setelah penantian cukup lama Danzo bisa memiliki bocah ini. Meskipun ia harus mengotori tangannya dan membuat Naruto menderita sementara. Namun Danzo janji ia akan mengganti semua air mata yang telah Naruto keluarkan dengan kebahagian.
"Hihihi bagus sekali"
Naruto sedang berendam di dalam bathtub. Ia tak pernah merasa sesenang ini hanya karena bisa berendam. Busa yang melimpah serta mainan yang menemaninya mandi membuat Naruto tertawa tiada henti.
"Sudah ya, nanti Naru masuk angin"
Danzo yang memperhatikan Naruto sibuk memainkan busa akhirnya bersuara. Ia ikut senang melihat tawa bahagia itu. Namun sudah terlalu lama Naruto berada di dalam sana.
"Tapi....Tapi Naru masih mau main"
"Naru bisa main kapanpun tapi tidak sekarang, sudah malam. Waktunya tidur"
Dengan sabar Danzo menarik Naruto dari dalam bathtub, membersihkan tubuhnya juga membungkus tubuh mungil Naruto dengan handuk. Untuk anak berusia 10 tahun, tubuh Naruto terbilang sangat kecil. Ditambah lagi beberapa luka memar juga bekas luka di tubuhnya membuat kondisi Naruto terlihat semakin memprihatinkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Danna
FanficKepergian kedua orang tuanya membuat Naruto terpaksa tinggal bersama pamannya. Selama tinggal bersama pamannya, Naruto harus menerima perlakuan kasar dan tak baik. Akan tetapi kehidupannya berubah drastis setelah ia tinggal bersama seorang pria berw...