Naruto tak bisa menyembunyikan raut bahagianya melihat bangunan sekolah dihadapannya. Mulai hari ini ia sudah bisa bersekolah. Danzo sendiri yang mengantarnya di hari pertamanya.
Danzo menyekolahkan Naruto di sekolah terbaik yang ada di kota ini. Sekolah swasta itu tak bisa dimasuki oleh sembarangan orang. Hanya orang dari kalangan terbatas yang bisa memasukinya. Ia tak mau Naruto tumbuh di lingkungan biasa. Ia harus mempersiapkan pendidikan sebaik mungkin untuk Naruto.
"Aku harus bekerja, nanti ada supir yang akan menjemput. Pulang sekolah nanti ada pelayan dan Miss Karin yang akan menemanimu"
Naruto mendengarkan baik-baik perkataan Danzo.
"Jadilah anak baik"
"Ne danna!"
Danzo tersenyum puas mendengar panggilan Naruto padanya. Miss Karin yang bekerja di rumah bukan hanya bertugas menjaga Naruto namun juga bertanggung jawab atas pendidikan Naruto di rumah. Naruto diajarkan untuk berhenti memanggil Danzo paman dan sebagai gantinya ia harus memanggil Danzo dengan sebutan Danna.
"Naru tidak lupa sesuatu kan?"
Naruto mendekatkan wajahnya lalu mencium pipi Danzo singkat. Hal ini juga diajarkan Miss Karin padanya.
Sebagai balasan, Danzo mengecup balik kening Naruto lalu memeluknya erat.
"Danna, terima kasih. Naru pamit dulu ya"
Tergesa-gesa Naruto turun dari mobil lalu memasuki sekolah barunya. Dibelakangnya, tanpa sepengetahuan Naruto ia dijaga oleh beberapa bodyguard.
Sebelum tubuhnya menghilang diantara kerumunan, Naruto berbalik lalu melambaikan tangannya sebagai tanda perpisahan. Danzo melambai balik sebelum ia melesat pergi menuju ke kantornya.
'Ah,malaikat kecilnya ini memang sangat menggemaskan'
Tiga bulan sudah lamanya Naruto sekolah. Diawal masa sekolah Naruto selalu merasa semangat karena senang memiliki banyak teman. Namun entah mengapa belakangan Narto terlihat tak semangat saat pergi ke sekolah.
Karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya, Danzo menjadi kurang memperhatikan Naruto. Ia hanya mendengar beberapa laporan dari pelayan dan juga bodyguard Naruto. Dan menurutnya semua laporan tidak menunjukkan kecurigaan sama sekali.
Danzo kira kehidupan sekolah Naruto berjalan lancar. Namun yang tidak ia ketahui adalah Naruto menjadi korban perundungan di sekolahnya.
"Ukhhhh bau sekali. Gara-gara anak pengemis itu sekolah kita jadi bau" kata salah seorang murid.
Naruto menundukkan kepalanya sedih mendengar perkataan salah satu teman di kelasnya.
Wajar jika pelayan dan bodyguard Naruto tak tahu bahwa selama ini Naruto di rundung. Naruto tak pernah bercerita dan lagi perundungan itu dilakukan di dalam kelas, disaat guru belum masuk dan tak ada satu orang pun yang mengawasi.
"Naru tidak bau. Naru sudah mandi!" kata Naruto berusaha memberanikan diri.
Namun nyalinya menciut seketika ketika salah satu temannya yang memiliki rambut berwarna merah muda mendekatinya lalu menarik rambutnya keras.
"Aduh! Sakit! Jangan tarik rambut Naru!"
"Rasakan ini dasar pengemis! Kau tak pantas berada disini. Kami tidak mau menjadi temanmu!"
Gadis cilik bernama Sakura itu melepaskan tarikan tangannya di rambut Naruto lalu mendorong Naruto hingga terjungkal.
"Hiks sakit....kenapa Sakura benci Naru? Naru kan hanya ingin berteman"

KAMU SEDANG MEMBACA
Danna
FanfictionKepergian kedua orang tuanya membuat Naruto terpaksa tinggal bersama pamannya. Selama tinggal bersama pamannya, Naruto harus menerima perlakuan kasar dan tak baik. Akan tetapi kehidupannya berubah drastis setelah ia tinggal bersama seorang pria berw...