Danzo itu pendendam. Ketika ada orang yang berani menyenggolnya, maka ia tak segan membalasnya. Ia bahkan bisa bersikap sangat kejam. Hal itu juga berlaku pada semua yang berkaitan pada Naruto.
Setelah kasus perundungan Naruto terungkap, Danzo tak tinggal diam. Ia menuntut pihak sekolah atas kelalaiannya dan meminta semua anak yang sudah melukai Naruto dikeluarkan. Pihak sekolah menyetujuinya langsung.
Bagaimanapun, Danzo adalah donatur terbesar di sekolah itu hingga mereka tak berkutik ketika Danzo turun tangan. Tak cukup disana, Danzo menelusuri latar belakang setiap anak yang melukai Naruto dan memastikan keluarga mereka mendapat pelajaran yang setimpal karena tak bisa mendidik anak mereka sendiri.
Naruto menjadi penakut setelah kejadian itu. Ia tak mau tidur sendirian di kamarnya. Ia juga tak suka bertemu dengan orang asing apalagi jika dalam jumlah banyak. Ditambah lagi Naruto kerap kali terbayang mimpi buruk. Danzo sampai harus memanggil seorang psikiater untuk menyembuhkan trauma Naruto.
Namun ada sisi baik dari kejadian kemarin. Naruto semakin lengket padanya. Ia sudah berani bersikap apa adanya dihadapan Danzo dan lagi, Naruto semakin terbuka padanya.
Akibat kejadian kemarin juga, Danzo khawatir jika Naruto pergi ke sekolahan umum. Untuk sementara, Naruto akan home schooling sampai traumanya hilang dan ia tak lagi ketakutan jika dihadapkan dengan orang banyak.
Setiap malam, Naruto akan tidur bersamanya di kamar. Danzo akan membacakan cerita sampai Naruto tertidur. Dan jika Naruto bosan, mereka akan mengobrol sampai dirasa lelah dan tertidur.
Jujur saja, Danzo senang Naruto semakin dekat dengannya. Akan tetapi Danzo takut tak bisa menahan diri dan melakukan hal yang tidak-tidak pada Naruto.
Danzo sangat menyayangi Naruto. Lebih dari itu ia ingin memiliki Naruto sepenuhnya, seutuhnya, hanya untuk dirinya sendiri. Ia ingin Naruto menjadi miliknya dan bergantung hanya padanya. Maka dari itu ia ingin ikatannya bersama Naruto semakin terjalin kuat. Hingga Naruto tak bisa hidup tanpanya, tak bisa lepas darinya.
Namun Danzo cukup waras untuk tidak memaksa bahkan menodai Naruto sejak dini. Ia ingin Naruto mencintainya dari dalam hatinya. Sebab hanya dengan itu ia bisa merasa senang dan tenang.
"Ahh, Malaikat kecilku. Aku akan menjagamu. Tak akan ku biarkan kepolosanmu ternodai kelamnya dunia"
Danzo ingin Naruto yang polos dan lugu. Ia ingin Naruto tumbuh dipenuhi kebahagiaan. Bila perlu, Danzo yang akan menciptakan dunia dimana Naruto akan tumbuh dewasa tanpa mengetahui sisi gelap dunia.
"Woof.... Woof!"
"Hahaha berhenti, geli~"
Naruto terkikik geli akibat jilatan anjing peliharaannga. Anjing itu adalah hadiah ulang tahun Naruto yang ke 11 dari Danzo. Naruto sangat menyayangi anak anjing itu dan memberinya nama Akamaru.
Beberapa bulan sudah mereka tinggal bersama dalam satu atap. Selama itu pula keduanya semakin dekat. Tak ada lagi rasa canggung dari naruto terhadap Danzo. Ia bahkan tak segan bergelayut manja padanya.
"Tuan muda, sudah waktunya anda belajar. Miss Karin sudah menunggu di ruang belajar" kata salah seorang pelayan wanita.
Nsruto memajukan bibirnya kesal. Ia tak suka belajar. Bermain dengan Akamaru jauh lebih menyenangkan. Namun Naruto tetap harus belajar walaupun ia malas.
"Ne~ nanti kita main lagi ya Akamaru"
Dengan langkah gontai, Naruto memasuki ruang belajar yang dipersiapkan Danzo khusus untuk Naruto. Di dalam sana sudah ada guru Private Naruto yang bertugas membantu Naruto belajar sekaligus mengajarinya tentang tata rana dan etika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Danna
FanfictionKepergian kedua orang tuanya membuat Naruto terpaksa tinggal bersama pamannya. Selama tinggal bersama pamannya, Naruto harus menerima perlakuan kasar dan tak baik. Akan tetapi kehidupannya berubah drastis setelah ia tinggal bersama seorang pria berw...