Danzo mengelus pipi Naruto yang masih tidur lelap disampingnya. Kalau dipikir-pikir, rasanya lucu. Dua hari lalu ia masih uring-uringan sendiri karena Naruto menjauh. Sekarang justru mereka semakin dekat, bahkan lebih dari sebelumnya.
Danzo tentu tak melupakan jasa Karin. Ia memberikan banyak bonus untuk karin. Berkatnya, hubungan ia dan Naruto membaik bahkan semakin lengket.
Naruto sudah mulai beranjak dewasa, itu adalah kabar yang paling menggembirakan bagi Danzo. Ia bisa mengajari Naruto banyak hal. Akan ia didik Naruto tak hanya sebagai pendampingnya, tapi juga sebagai pasangan hidupnya.
"Nghhh~"
Naruto menggeliat dalam tidurnya. Elusan Danzo membuat Naruto nyaman hingga tanpa sadar semakin mendekatkan kepalanya pada Danzo. Mereka sudah kembali tidur bersama. Namun ada sedikit perbedaan. Sejak malam itu, ia dan Naruto membiasakan diri untuk tidur tanpa busana.
Yup, mereka tidur telanjang dan hanya ditutupi selimut. Namun tenang saja, tak ada hal aneh yang terjadi diantara keduanya. Danzo masih bersabar terhadap Naruto. Ia ingin mengajarkan semuanya sedikit demi sedikit. Membuat Naruto terbiasa akan sentuhannya bahkan meminta dengan sendirinya.
Dengan begitu hasrat serta kegilaannya akan terpuaskan.
Naruto diam dan pasrah saja ketika Danzo memandikannya. Ia sibuk memainkan busa di bathtub sementara Danzo membersihkan rambutnya. Naruto mungkin sudah remaja, namun ia masih senang mandi dengan busa melimpah dan memainkan bebek karet kesayangannya.
Kwek.....kwek...kwek
Tiap kali mainan bebek karet itu berbunyi Naruto selalu terkikik lucu. Naruto tak pernah bosan pada mainannya satu itu.
"Nah, sudah bersih. Kita bilas badanmu"
"Danna nanti dulu~ tunggu sebentar lagi. Naru masih mau main"
"Tidak Naru, sudah hampir 30 menit kamu berendam. Nanti masuk angin"
"Danna~"
"Tidak. Kita nanti terlambat"
Naruto mencebik kesal. Meski begitu ia menurut ketika Danzo menarik tali penyumbat di bathtub hingga membuat air didalamnya surut. Dengan cekatan, Danzo membilas tubuh Naruto hingga bersih.
Mereka mandi bersama, awalnya Naruto tentu menolak karena malu. Namun Danzo sudah berjanji akan mengajari Naruto banyak hal dan salah satunya adalah mengikis rasa malu ya terhadap Danzo. Naruto harus terbiasa akan hubungan mereka yang akan semakin berubah drastis dimasa depan.
Sesekali Naruto tersipu malu ketika melihat sesuatu yang bertengger di selangkangan Danzo. Pikirnya, besar sekali. Kenapa miliknya tak sebesar itu?
Usai mandi, Danzo segera memakai pakaiannya. Ia tak lupa meminta Naruto cepat bersiap.
Naruto memakai pakaiannya dibantu Danzo agar lebih cepat. Hari ini ia bolos sekolah karena Danzo yang minta. Naruto tidak tahu mengapa tapi Danzo bilang hari ini mereka ada urusan penting.
"Kita mau kemana sih, Danna?"
"Kita akan pergi bulan madu, Naru"
"Eh, bulan madu? Tapi kan Naru belum menikah. Apa Danna sudah menikah? Tapi kok baru gak dikasih tahu?"
Dahi Naruto mengkerut kesal. Bisa-bisanya Dannanya itu menikah tanpa memberitahunya!
"Aku belum menikah, ini bulan madu kita, Naru"
"Eh? Tapi kita kan belum menikah? Ta-tapi tunggu dulu, apa berarti kita akan menikah? Ja—jadi Danna dan Naru akan jadi suami istri?"
Naruto semakin cepat tanggap. Ia bisa memahami arah perkataan Danzo lebih cepat sekarang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Danna
أدب الهواةKepergian kedua orang tuanya membuat Naruto terpaksa tinggal bersama pamannya. Selama tinggal bersama pamannya, Naruto harus menerima perlakuan kasar dan tak baik. Akan tetapi kehidupannya berubah drastis setelah ia tinggal bersama seorang pria berw...