Minggu adalah hari favorite Naruto karena pada hari itu ia tak perlu bangun pagi untuk sekolah dna juga pada hari itu ia bisa tenang tidur seharian tanpa ada yang mengusik waktunya.
Sayang sekali, keadaan sudah berubah. Tak ada lagi hari minggu tenang dan santai untuk Naruto jalani semenjak ia dan Danzo resmi bersama.
"Ahhh....jangan digigit...nghhh"
Naruto mengacak surai kepala Danzo yang sedang asyik menyusu padanya. Hari masih pagi namun Danzo sudah meminta jatah pada Naruto. Padahal seharusnya Naruto bisa tidur santai seharian.
"Danna...owhhhh....geliiiihh"
Nsruto kadang heran dengan Dannanya ini. Dadanya kan datar tapi Danna suka sekali memainkannya.
"Kamu sudah tegang, sayang" bisik Danzo setelah melepas kulumamnya. Tak lupa jemari nakalnya meremas selangkangan Naruto yang menggembung. Membuahkan desahan nikmat keluar dari mulut Naruto.
"Ahhh...!"
Dalam beberapa gerakan saja, Danzo sudah berhasil melucuti piyama Naruto dan membuat remaja tanggung itu polos tanpa busana. Danzo menjilat bibirnya sendiri melihat betapa mulus dan indahnya tubuh Naruto.
"Jangan....naru malu..."
Tak peduli berapa Kali pun mereka tidur bersama, Naruto selalu merasa malu setiap Danzo menatapnya dengan tatapan penuh hasrat.
"Tak perlu malu, sayang. Tubuhmu sempurna dan aku menyukainya"
Danzo meraih kedua kaki Naruto lalu menekuknnya. Sudah menjadi rutinitasnya untuk memadu kasih bersama Naruto. Seharipun Danzo tak akan melewatkan kesempatan ini.
"Danna..."
Naruto hanya bisa merintih tiap kali jemari kasar Danzo mengelus permukaan kulitnya dan memanjakan tubuhnya. Meskipun pada awalnya Naruto malu namun ia akan terbawa suasana dan menikmati semuanya bahkan meminta lebih.
"Ce—cepat Danna, Naru tak tahan"
"Ahh.... Aku suka kalau kau menikmatinya"
"Danna..... Ohhh.... Danna...!"
Bunyi bising suara hair dryer terdengar dari dalam kamar Danzo. Naruto duduk tenang diatas kursi sambil menghadap cermin. Tubuh mungilnya hanya dibalut jumlah mandi. Ia dan Danzo baru saja selesai mandi setelah melakukan aktivitas diranjang. Danzo mengeringkan rambut Naruto sambil merapikannya.
"Sudah siang, Naru lapar. Danna sih! Sekali lagi, sekali terus. Tapi gak berhenti-berhenti!"
Naruto kesal. Sudah hampir waktu makan siang dan perutnya masih belum terisi apapun. Semua berkat Danzo yang terus menggempurnya tanpa lelah juga tak mengenal waktu. Padahal Naruto sudah lelah tapi Danzo terus saja menyentuhnya.
"Tapi kamu suka, kan?" goda Danzo.
"Danna!"
"Hahaha, aku bercanda. Maaf, maaf."
Wajah Naruto merah padam karena kesal dan malu yang menjadi satu. Memangnya salah siapa Naruto jadi suka disentuh?
"Jangan marah, hm? Setelah ini kita makan siang diluar sambil jalan-jalan"
"Janji ya, jalan-jalan saja?"
"Iyaa, janji"
"Janji yaa, gak mampir ke hotel?"
"Yang itu aku tidak bisa"
"Danna!!!"
Danzo tertawa lepas melihat Naruto yang mengamuk. Ia punya hobi baru sekarang. Selain hobi menyentuh Naruto ia juga sekarang hobi menggoda Naruto dan membuatnya marah. Ada kepuasan tersendiri dalam dirinya setelah berhasil membuat Naruto kesal.
![](https://img.wattpad.com/cover/366869041-288-k433890.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Danna
FanfictionKepergian kedua orang tuanya membuat Naruto terpaksa tinggal bersama pamannya. Selama tinggal bersama pamannya, Naruto harus menerima perlakuan kasar dan tak baik. Akan tetapi kehidupannya berubah drastis setelah ia tinggal bersama seorang pria berw...