17

516 49 4
                                    

Makasih yang udah setia nungguin aku selamat membaca.


Para pengawal berseragam rapi membentuk dua sap barisan dan salah satunya segera menggelar karpet hitam,yang dipinggirannya disulam dengan benang emas.

Tin turun terlebih dahulu dan ia mengulurkan tangannya untuk disambut sang kekasih,bermaksud membantu karna kereta itu lumayan tinggi.

Naren menerima uluran tangan sang kekasih menggenggamnya dan tak melepasnya karna jujur ia merasa gugup dan masih takut.

Walaupun ia percaya bahwa mereka akan direstui melihat bagaimana cintanya tin terhadapnya mana mungkin mereka akan dipisahkan.

Seorang kepala pelayan yang terbilang cukup muda dengan penampilan rapi dan jangan lupakan parasnya yang rupawan.

"Selamat datang tuan muda anda telah dinanti oleh tuan dan nyonya di ruang tengah"ujarnya sambil menunduk sopan kearah majikannya.

"Baik kin kau bisa melanjutkan tugasmu atau mau menemani kami ke ruang tengah?"tanya tin dengan suara yang cukup lembut.

Tin sudah menganggap kin sebagai adiknya selain usia yang masih muda,kin juga sudah tak mempunyai sanak saudara ataupun orang tua.

Kin adalah seorang anak yang diadopsi orang tuanya dari panti asuhan,meskipun kin ditawari untuk menjadi anak angkat,tetapi ia memilih untuk menjadi pengikut setia keluarga kritin sanggara andriatara.

"Saya disuruh untuk menjadi pendampingmu menggantikan rui karna saya kurang berpengalaman tentang bisnis tuan muda"kin menuntun tin dan juga naren untuk segera masuk dengan maksud agar kedua orang tua tin tak lama untuk menunggu.

"Panggil kak kin aku sudah menganggalmu adik walaupun bukan sedarah tapi aku sangat menyayangimu"tin menarik pelan lengan kin karna dia berjalan tepat di belakang anak itu.

Tin memeluk erat tubuh mungil yang mulai tumbuh menyamainya,meskipun usia kin masih enam belas tahun tetapi ia akui anak itu cepat sekali tingginya.

Kin segera membalas pelukan tin tanpa memperhatikan raut kesal naren yang merasa diabaikan,dan tidak mengerti dengan situasi ini.

"Ekhm maaf menggangu acara reuni kalian tetapi biasakah salah satu dari kalian menjelaskan,agar aku tidak tampak bodoh"dehem naren karna sungguh dia tak tahan lagi.

Tin yang menyadari keberadaan kekasihnga segera melepaskan pelukannya,meskipun jujur ia masih merindukan kin.

Karna mereka berdua cukup dekat dan lengket seperti lem karna kin juga merupakan tipe orang yang seru diajak bercanda ataupun akan sangat pintar jika diajak berdiskusi.

"Oh maaf honey kenalkan ini pakin kau bisa memanggilnya kin dia adik angkatku"tin memperkenalkan naren pada kin sambil merangkul pinggang rampingnya.

"Ah mohon maaf tidak memperkenalkan diri dengan baik,selamat siang saya andara pakin biasa dipanggil kin salan kenal tuan muda"ujar pakin sopan sambil menunduk kearah naren.

"Em kenalka  aku kaendra naren lratama kau bisa memanggilku naren ,senang mengenalmu kin"jawabnya tak kalah ramah .

Setelah sesi pengenalan kin segera membawa keduanya,keruang tengah karna majikannya sudah menunggunya.

Setelah berjalan dari pintu utama melewati ruang galeri dan musik,mereka telah sampai di ruang tengah.

Ruangan itu tampak berbeda dari rumah sang kekasih yang cenderung berwarna hitam,ruang tengah yang nampak elegan dengan warna gold dipadukan dengan warna abu.


Naren melihat sepasang suami dan juga seseorang yang sekiranya jauh lebih tua berapa tahun dari sang kekasih.

Seorang pria manis yang cenderung cantik berdiri dari duduknya melangkah menghanpiri sang anak.

Oke jangan lupa vote sama komen

UNTIL MARRIAGE (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang