23

267 35 4
                                    

Halo semuanya sebenernya aku nggak pengen lanjut novel ini,apalagi liat yang vote ama komen dikit banget yang baca juga😅tapi karna udah terlanjur ya lanjut aja.

"Honey kamu ngobrol sama siapa kayaknya seru sekali"tin berjalan mendekati naren,setelah ia selesai memakai piyama yang telah disiapkan naren untuknya.

"Oh itu sahabat naren dad,besok ke cafe yuk aku ada janji mau ngenalin daddy ke dua sahabatku"ujarnya sambil memeluk tin dan mencium aroma yang ia sukai.

"Tentu saja mau sekalian bawain oleh-oleh nggak buat sahabatmu?"tanya tin memeluk erat tubuh sang kekasih walaupun belum mandi tetapi naren tetap harum.

"Em oke aku mau mandi dulu dad"naren melepaskan pelukannya dan segera berjalan menuju kamar mandi.

Sedangkan tin ia memilih menghubungi kakaknya untuk segera mendaftarkannya di kampusnya.

Setelah semua kegiatan mereka selesai,mereka menuju ruang makan untuk mengisi perut yang berbunyi lapar.

Selama di ruang keluarga tin semakin mendekatkan diri dengan kedua orang tua naren,rencana untuk melihat apartemen serta kampus tempat tin kuliah.

Bahkan sampai mengadakan pertemuan antar sahabatpun diadakan,karna besok jadwal padat maka tin dan naren segera memutuskan untuk beristirahat.

Sedankan rey kini tengah kerepotan karna sang adik dan di tambah lagi sang kekasih yang dari tadi menatapnya jengkel.

"Ada apa ney apa aku melakukan kesalahan"ungkap rey yang dari tadi penasaran.

"Kau masih tak paham ya,mengapa tak memperkenalkanku dengan adikmu itu"ucapnya tambah kesal,dasar pacar tak peka.

Oh rey mengerti jadi karna itu,nah kalau dijelassinkan nyari solusinya mudah banget.

"Ney besokkan ketemu kamu aja deh yang nganter tin untuk mendaftar gimana?"tanyanya menghibur.

"Nah ide bagus itu reyku"ney sudah bergelayut manja pada sang kekasih.

Rey hanya bisa tersenyum melihat tingkah sang kekasih,setelah melihat foto adiknya yang tampan,ney sudah sangat antusias untuk menjadi pemandu gedung kuliah besok.

Punya pacar kalo liat yang tampan meleng tapi tenang hati dan cintanya ney cuman buat rey saja.

Tak terasa pagi telah datang saatnya tin dan naren untuk segera berangkat menuju apartemen.

Walaupun sebenarnya bisa dilakukan disiang atau sore mereka memilih pagi,karna udara yang sejuk serta sinar matahari yang serasa hangat membelai kulit.

Mereka berdua sudah berada di dalam mobil dan telah melakukan perjalanan sekitar lima belas menit,dibagasi juga sudah ada barang-barang untuk menetap di villa.

Kebetulan juga cafe serta apartemen sang kakak berada tak jauh dari tempat yang akan ia pilih sebagai tempat tinggalnya.

Selama perjalanan naren mengisinya dengan bernyayi sedangkan tin hanya ikutan saja,tak lama mobil naren memasuki area apartemen


Yang terkesan mewah dan pastinya berwarna hitam,kesukaan tin mereka segera turun,barang-barang telah diurus oleh para pelayan.

Tin dan naren melangkah beriringan memasuki unit apartemen yang langsung terhubunng dengan ruang tamu.

Yang didominasi warna hitam,sausana yang terkesan elegan tetapi tidak berlebihan.


Naren memilih menuju dapur sedangkan tin memilih mengecek kamar siapa tau warnanya berbeda,setelah pintu terbuka ia sepertinya perlu kacamata segera.

Kamar itu dihiasi warna abu dan pink ia pastikan itu adalah warna kekasihnya,pertanyaannya apa mereka tidur secara terpidah?.

Katanya simulasi sebelum berumah tangga tetapi kenapa malah tidur terpisah.

"Hay dad suka kamarnya?"tanya naren setelah selesai mengelilingi dapur ia memilih menyusul tin.

Jangan lupa vote komen biar aku semangat

UNTIL MARRIAGE (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang