Maaf baru up entah kenapa males ngetik padahal mah tinggal salin dari buku🤣
Selamat membaca.
Tin menghampiri keduanya meninggalkan pekerjaanya sejenak,untuk berkumpul dengan pujaan hati beserta kakak yang ia sayangi.
Setelah kudapan itu habis mereka segera turun ke bawah untuk makan malam,sebelum itu tin mengajak naren ke kamarnya untuk mandi dan berganti pakaian karna jujur ia merasa lengket dan lelah.
Sebenarnya ia sangat malas menempati kamar itu karna warnanya bukan favoritnya,meskipun begitu ia tetap menghargai kerja keras kakaknya.
Mereka berjalan melewati lorong yang kanan-kirinya adalah berbagai ruangan lain,seperti perpustakaan,ruang musik,ruang lukisan,ruang spa dan masih banyak lagi.
Ayah tin sengaja membangun sebuah mashion megah dengan fasilitas lengkap,agar sang istri tak ingin keluar kemanapun.
Baginya pujaan hatinya itu terlalu mempesona mendapatkannyapun tidak semudah itu,jadi apasalahnya ia ingin semua itu menjadi miliknya.
Pintu berwarna putih beraksen biru itu membuat naren tetpesona,ia mengira akan menemui pintu berwarna hitam dengan aksen abu.
Tin membuka pintu itu perlahan dan bisa kalian tebak suasana kamar itu sungguh damai,dinding berwarna putih,lemari kaca,jangan lupakan kasur king size itu berseprai biru muda bercampur putih bersih.
"Wah kamarnya cantik sekali dad,beda sekali dengan rumah daddy yang serba hitam"naren mulai berjalan keliling kamar sang kekasih.
Dari kamar mandi,ruang baca sederhana dan juga ruang koleksi seperti tas,sepatu,aksesoris dan tentunya ada jacket dengan warna yang sama tetapi bermotif berbeda.
Naren sampai heran mengapa sang pujaan hati sangat menyukai warna hitam,meskipun di rumah tin ia memiliki banyak warna lain,tetapi semua itupun terlalu mencolok.
Sementara tin hanya memandangi punggu naren yang berjalan kesana-kemari dengan begitu ceria,sedangkan dirinya merasa kesal melihat warna yang terlalu cerah membuatnya iritasi.
Sebenarnya yang memmotifasi dirinya untuk hidup mandiri adalah untuk melarikan diri dari sang papa dan kakak.
Saat dirumah ia selalu dibelikan pakaian yang sangat mencolok seperti merah,kuning dan biru,itu sangat-sangat menjengkelkan.
Tin membiarkan naren yang kini berada di ruang baca sementara ia melangkah,untuk segera membersihkan dirinya yang sangat lengket.
Naren kini tengah duduk di depan perapian dengan setumpuk buku disampingnya,ia membaca satu buku yang menurutnya sangat menarik.
Tak berselang lama tin menghampiri sang kekasih yang sangat fokus membaca sebuah buku,yang merupakan novel kesukaannya.
"Honey kau tak ingin mandi apakah tidak lengket"ujarnya berusaha menarik perhatian sang kekasih hati.
"Em baiklah aku juga merasa lengket"naren beranjak berdiri tak lupa memberi tanda baca pada novel itu.lalu meninggalkan tin yang kembali sibuk dengan pekerjaanya.
Malam itu naren serta tin menyelesaikan makan malam dengan suana yang hangat dan disertai canda tawa.
Dan mereka memilih masuk kembali ke kamar tin untuk segera beristirahat,apalagi mengingat jadwal kencan mereka dengan kegiatan calon mertuanya.
Jangan lupakan juga tentang acara belajar yang harus ia tempuh,untuk mendapatkan nilai memuaskan setelah lulus.
Tak terasa waktu dua minggu itu dilalui dengan singkat,tetapi itu adalah waktu dimana naren merasa bahagia dan lengkap.
Saat pertama kali ia menjalin kasih dengan tin ia harus melewati masa berjauhan tanpa adanya tatap muka,terlebih hanya suara.
Walaupun semua terasa tidak mungkin apalagi tentang pertengkaran yang tak bisa dihindarkan,tetapi tahun demi tahun mereka lewati dengan komitmen serta pengertian yang cukup kuat.
Oke jangan lupa baca anda vote komennya juga ya daddahhhh
KAMU SEDANG MEMBACA
UNTIL MARRIAGE (HIATUS)
Teen Fictionberpacaran dari smp langgeng sampek kuliah tapi anehnya mereka tidak pernah bertemu apalagi vidiocall emang enggak nalar tapi kalo pada bucin sama setia mah bebas.