1

1.7K 100 8
                                    

Pagi ini alma sudah sibuk di dapur, ia sedang menyiapkan sarapan untuk gabriel (ayahnya), ini adalah kebiasaan yang selalu alma lakukan setelah Karlina (ibunya) meninggal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini alma sudah sibuk di dapur, ia sedang menyiapkan sarapan untuk gabriel (ayahnya), ini adalah kebiasaan yang selalu alma lakukan setelah Karlina (ibunya) meninggal. Meskipun alma memiliki ART tapi untuk keperluan sang ayah selalu ia yang menyiapkan, hal ini bukan tanpa alasan, sebelum meninggal ibunya menitipkan untuk selalu menyiapkan keperluan sang ayah, terutama makanan dan bajunya, hal itulah yang membuat alma selalu menyiapkan keperluan gabriel.

"Aduh non alma, sini biar bibi bantu, maaf ya non bibi tadi habis nyiram tanaman di belakang" tutur bi sumi saat melihat alma di dapur

"Engga usah bi, ini sebentar lagi beres. Lagian alma cuman masak nasi goreng seafood aja kok" ucap alma seraya melanjutkan masaknya.

"Non, nanti biar bibi saja yang siapin sarapan buat tuan, inikan sudah tugas bibi di dapur" ucap sumi.

"Bi, alma kan bukan sekali-dua kali siapin sarapan buat ayah, ini sudah kegiatan rutin. Jadi jangan larang alma ya bi, bibi boleh bantu tapi hanya sebatas motongin sayur atau potongin bawang untuk masalah masaknya biar sama alma" jelas alma

"Baik non" bi sumi pasrah bila alma sudah memerintah.

"Selamat pagi putri ayah" gabriel mencium kening alma yang tengah menyiapkan sarapan di meja.

"Pagi ayah ku sayang" alma memeluk gabriel dari samping.

"Masak apa sayang hari ini?" Tanya gabriel seraya menarik kursi untuk ia duduk.

"Nasi goreng seafood kesukaan bunda" tutur alma dengan senyumnya.

"Hmm.. sini duduk sayang temenin ayah sarapan" ucap gabriel.

"Sebentar alma mau potongin dulu buah buat ayah" alma membuka kulkas dan mengambil buah pear dan mangga.

"Udah biar bi sumi aja yang potong buahnya, kamu temenin ayah sarapan" perintah gabriel, alma pun menurut ia duduk di samping gabriel dan menuangkan nasi goreng ke piring gabriel.

"Maaf ya kalo masakan alma gak seenak masakan bunda" tutur alma menunduk

"Kenapa selalu bilang kayak gitu, masakan kamu selalu enak sayang, memang masakan bunda juga enak. Tapi kalian berdua punya cita rasa yang khas, bikin ayah selalu kangen masakan rumah" tutur gabriel menenangkan.

"Hari ini kamu ke kampus?" Tanya gabriel seraya menikmati sarapannya

"Iya nanti aku dijemput sama rio, cuman mau bimbingan aja kok yah" tutur alma

"Buat makan malem ayah mau alma masakin apa?" Tanya alma

"Engga usah sayang, ayah kayaknya makan malam di luar ada meeting sama klien soalnya. Hari ini kamu have fun aja, jalan-jalan atau belanja gitu. Kamu pasti capek kan ngerjain skripsi sama ngurusin ayah terus. Sekali-kali buat diri kamu juga happy jangan mikirin ayah terus" gabriel mengenggam tangan alma

"Ih apa sih ayah, alma tuh seneng siapin keperluan ayah, alma gak ngerasa capek kok" gerutu alma dengan bibirnya yang sudah mengerucut

"Hahaha, lucu sekali kalo kamu udah marah gini. Makasih ya sayang" ucap gabriel lembut seraya mengelus puncak kepala alma.

PENAWAR LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang