Sinar matahari menelusup masuk dari balik tirai kamar irene, irene yang merasa terganggu dengan cahayanya akhirnya mengerjapkan matanya, dilihatnya wajah rio yang masih tertidur pulas, mungkin rio masih lelah akibat pergulatan panas mereka tadi malam. Mengingat itu membuat irene tersenyum simpul, permainan rio sungguh membuatnya begitu puas di mabuk kepayang.
Irene mengambil ponselnya di nakas, dilihatnya sudah pukul 1 siang, ia pun segera beranjak dari tidurnya dan bergegas menuju kamar mandi. Butuh waktu sekitar 20 menit hingga akhirnya irene sudah rapi dan berjalan menuju dapur, ia melihat stok makanan yang bisa dimasak untuk makan siangnya hari ini.
Irene akhirnya memutuskan untuk menggoreng ayam dan membuat tumis toge tahu, irene memang telaten dalam memasak, mungkin karna faktor dirinya yang hidup sendiri di jakarta. Tak butuh waktu lama akhirnya makan siang telah siap, irene berjalan menuju kamarnya ia hendak membangunkan rio.
Sesampainya dikamar, irene melihat rio masih tertidur lelap, perlahan irene menaiki kasur memposisikan dirinya menghadap rio, dibelainya pipi rio dengan perlahan.
"Kak.. bangun yuk, kita makan dulu" ucap irene lembut seraya membelai rambut rio.
Merasa tak ada jawaban dari rio, irene mulai mendekatkan wajahnya ke wajah rio, ia menempelkan bibirnya ke bibir rio, lalu ia lumat perlahan.
"Eugh... Hmm" Tubuh rio bergerak saat merasakan lumatan di bibirnya
"Bangun kak" rio membuka matanya perlahan karna ia masih merasa pusing akibat efek alkohol. Rio memicingkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam netranya. Ia mulai mengedarkan matanya melihat seisi ruangan yang asing baginya, hingga pandangannya terhenti saat melihat irene yang berbaring disampingnya.
"Gue dimana ini?" Rio panik saat tau wanita yang dihadapannya adalah irene, bukan wanita yang ia bayar semalam.
"Di apart gue kak, lo semalem mabuk sampe gak sadar dijalan, untung ada gue yang nolongin. Coba kalo gak ada bisa sampe pagi kali lo tidur dijalan" ucap irene berbohong.
"Kita makan dulu yuk kak, gue udah siapin" ucap irene seraya beranjak dari kasurnya.
"Eh tapi sebelum makan jangan lupa pake bajunya ya kak" irene mengerlingkan matanya dan berjalan keluar kamar, rio pun panik ia tidak menyadari bahwa dirinya dalam keadaan naked.
*Anj*ng gue ngapain semalem sama si irene" Umpatan keluar dari mulut rio, ia betul-betul tidak ingat dengan kejadian tadi malam. Kondisinya yang mabuk berat membuat ia lupa semua kejadian yang terjadi. Rio pun tak ingin berlama-lama ia segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Setelah menunggu selama 15 menit akhirnya rio keluar dari kamar irene dengan wajah masam. Ia bergegas memakai sepatunya dan melangkah menuju pintu apart.
"Mau kemana kak? Ayo kita makan dulu" ucapan irene menghentikan langkah rio menuju pintu. Rio lalu menatap wajah irene dengan tatapan marahnya.
"Gitu banget natap gue kak, kayak gak inget aja sama kejadian sema.."
"STOP IT !!!!! Gue tau lo manfaatin keadaan gue yang lagi mabok" rio menatap penuh amarah pada irene telunjuknya pun menunjuk ke wajah irene yang sama sekali tidak merasa takut, irene dengan santai menikmati makan siangnya ditemanni dengan ocehan dari mulut rio.
"Hahahaha, pinter banget sih kak akting lo, harusnya lo jadi aktor kak, lo pikir gue gak tau kelakuan lo, dengan lo sewa 2 wanita aja gue bisa nilai kalo itu hiperseks, apalagi kejadian tadi malem dalam keadaan mabuk aja lo masih kuat buat berhubungan sama gue sampe berjam-jam" ledek irene seraya mendekat pada rio, ditatapnya wajah laki-laki yang saat ini melihatnya dengan amarah.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENAWAR LUKA
RomantizmSyaqeela Alma Viranza (Alma), gadis berusia 21 tahun ini harus menelan pahitnya pengkhianatan. Rio, seseorang yang selama ini ia cintai tega menduakan cintanya. Pengkhianatan yang dilakukan rio telah menghancurkan dunia Alma. Hingga akhirnya alma m...