4

1.1K 140 9
                                    

"Lama banget kak makannya sampe mau sejam loh" tutur safira saat melihat lian masuk ke dalam ruang rawat.

"Kak vino ngapain?" Safira melihat vino yang tengah berdiri di ambang pintu seraya menengok ke kanan dan ke kiri

"Mastiin situasi aman fir, takut ada yang ngikutin kita kesini" vino sedang memastikan situasi, ketika sudah di rasa aman, ia kemudian menutup pintu ruangan.

"Kenapa harus dipastiin aman kak, emang ada apa?" Tanya safira bingung.

"Ini nih kakak kamu, malah ngeladenin foto di kantin rumah sakit, udah berasa jumpa fans aja" omel vino yang kemudian menghempaskan tubuhnya di sofa.

"Ye.. gue kan gak tau bakalan jadi sebanyak itu vin yang minta foto, kirain cuman ibu-ibu tadi yang ngeh gue" balas lian

"Lo gak sadar ya, lo penyanyi terkenal hah, dari lo duduk aja udah banyak mata yang ngeliat lo"

"Ih jadi orang tuh gak boleh sombong vin, kita harus ilmu padi" tutur lian

"Dih malesin" gumam vino

"Udah ih malah berantem, mending kak lian sama kak vino pulang aja gih, besok kan katanya harus ke bandung"

"Kakak mau disini aja nemenin kamu dek, masalah di bandung cancel aja vin" ucap lian seraya melirik ke arah vino

"Bener nih mau cancel aja li?" Tanya vino memastikan.

"Engga ya kak, apaan sih kok main cancel aja, kakak harus profesional dong kak, lagian aku kan disini udah banyak yang jaga ada suster juga" omel safira

"Dek, tapikan gak ada yang nungguin kamu disini, ayah-bunda kan praktek. Kakak gak mau ambil resiko kalo nanti terjadi apa-apa sama kamu" tegas lian

"Eh eh kok malah jadi kalian yang berantem, ya udah li gue ngikutin mau lo, nanti gue hubungi penyelenggara acara di bandung kalo lo gak bisa kesana" tutur vino.

"Kak.. ayolah jangan jadikan aku penghambat kakak, aku gak suka loh kalo kakak kayak gini" mohon safira dengan terisak

"Dek.. kakak mau jagain kamu, kakak takut terjadi sesuatu sama kamu, kakak gak akan bisa maafin diri kakak kalo kamu kenapa-napa" balas lian seraya memeluk safira untuk menenangkan.

"Tapi kalo ada yang nungguin safira, kakak pergi ya ke bandung" tutur safira dengan terisak

"Siapa emang yang nungguin kamu?" Lian menatap lekat wajah safira

"Tadi pas kakak lagi makan, adek ngobrol sama dokter fahmi, katanya rumah sakit ini kerja sama dengan rumah singgah khusus cancer gitu dan ada layanan Cancer Care Service, Disana ada jasa untuk sewa perawat kak" jelas safira

"Terus maksud kamu?" Tanya lian bingung

"Ya gimana kalo kakak sewa jasa perawat aja dari sana buat jagain safira, lagian juga kakak kan cuman 1 hari di bandung, ok ya kak? Pinta safira dengan wajah memohonnya.

Lian tampak berpikir, ia sebenarnya tidak tega meninggalkan safira, tapi ia juga tidak mau di cap sebagai penyanyi yang tidak profesional.

"Gue setuju sih li sama safira, lo bisa sewa perawat jadi kerjaan lo di bandung gak perlu di cancel" tutur vino

"Maen setuju aja lo, gue aja masih mikir" balas lian ketus.

"Ayolah kak, kakak bisa pantau adek kok lewat perawatnya, nanti mereka bisa kasih info tentang kondisi safira apalagi kalo kondisi gawat" bujuk safira

Lian menghembuskan napasnya berat, ia kemudian mengangguk menyetujui permintaan safira, meski lian merasa berat.

"Ya udah kakak setuju, tapi perawat itu harus dateng malem ini, kakak mau briefing dia dulu, vin tolong urusin sewa perawatnya" tutur lian

PENAWAR LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang