Sejak semalam alma dan gabriel sudah tiba di jakarta dan pagi ini seperti biasa alma harus bangun lebih awal untuk menyiapkan keperluan gabriel. Selain menyiapkan keperluan gabriel, alma juga harus bersiap untuk pergi ke kampus melaksanakan bimbingan skripsi dengan dosennya.
"Selamat pagi, wah udah mandi nih tumben banget, mau kemana?" Gabriel mencium puncak kepala alma, lalu duduk di meja makan sembari mengambil dua helai roti dan selai strawberry.
"Alma mau bimbingan yah, terus selesai bimbingan alma izin ke rumah singgah ya yah" ucap alma sembari meletakkan secangkir teh hangat untuk gabriel.
"Sini biar alma aja yang olesin selainya" alma mengambil alih pisau yang dipegang gabriel.
"Hmm... Boleh tapi di anter sama pak.."
"Ehh bentar, alma lupa satu hal lagi, alma mau nyetir sendiri hari ini boleh ya yah, pleaseee" alma memotong ucapan gabriel, karna ia tau gabriel pasti akan memintanya untuk di antar oleh pak sugih (supir pribadi alma).
"Alma, gak ya. Ayah gak izinin kamu bawa mobil sendiri, terakhir kamu bawa mobil aja hampir nyerempet orang loh, inget gak?" Ucap gabriel mengingatkan kejadian beberapa tahun silam ketika alma SMA.
"Ayah, ayolah itukan udah lama kejadiannya pas alma SMA, sekarang kan alma udah kuliah yah, udah bisa stabil bawa mobilnya, tanyain aja pak sugih dia saksi alma bisa bawa mobil sendiri" Gabriel menatap tajam alma, alma pun menutup mulutnya seakan baru menyadari ucapannya tadi.
"Bodoh banget sih alma" gumamnya yang tentu masih terdengar oleh gabriel.
Mendengar ucapan alma tadi tentunya membuat gabriel kesal, gabriel lalu beranjak dari duduknya, alma yang melihat gabriel pergi segera mengekori gabriel dari belakang. Langkah gabriel yang cepat membuat alma kesulitan untuk mengikuti gabriel.
"Ayah.... ayah..." panggil alma setengah berlari ketika ia tahu gabriel menuju mess tempat asisten rumah tangga dan supir mereka tinggal, yang terletak tepat di belakang rumah.
"Ayah... jangan marahin pak sugih, pak sugih gak salah ayah, yang mau nyetir pas itu alma, alma yang maksa pak sugih" jelas alma sambil sedikit berlari mengejar gabriel. Gabriel tentunya tidak menggubris ucapan alma, ia terus melenggang menuju mess.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENAWAR LUKA
RomanceSyaqeela Alma Viranza (Alma), gadis berusia 21 tahun ini harus menelan pahitnya pengkhianatan. Rio, seseorang yang selama ini ia cintai tega menduakan cintanya. Pengkhianatan yang dilakukan rio telah menghancurkan dunia Alma. Hingga akhirnya alma m...