8

799 93 12
                                    

Semburat matahari berwarna jingga masih tampak jelas terlihat di langit-langit tebing kabupaten bandung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semburat matahari berwarna jingga masih tampak jelas terlihat di langit-langit tebing kabupaten bandung. Gabriel menepati janjinya untuk pergi bersama alma, tak tanggung-tanggung ia mengajak alma pergi sedari subuh untuk melihat matahari terbit, meski harus dengan drama susah membangunkan alma, tapi akhirnya mereka sampai juga di tempat ini untuk melihat keindahan bandung di pagi hari.

"Dingin banget yah" ucap alma agak menggigil sembari menggosok kedua telapak tangannya.

"Ayah kan tadi udah bilang pake jaket yang agak tebal, kamu gak nurut malah pake sweater rajut kayak gini" Gabriel melepaskan jaket yang ia kenakan dan memakaikannya pada alma.

"Alma kan gak tau ayah bakalan ajak kesini, kirain mau jalan pagi aja disekitaran hotel" balas alma.

"Ayah gak dingin emangnya?" Alma kini memerhatikan gabriel yang hanya memakai kaos putih lengan panjang.

"Engga ayah udah biasa, makanya kamu harus rajin bangun subuh, keluar olahraga biar terbiasa sama cuaca dingin" tutur gabriel menasehati.

"Kan beda cuaca dingin bandung sama jakarta yah" protes alma. Alma memang bukan tipikal morning person, selama ini dia hanya dipaksa oleh keadaan untuk bisa bangun lebih pagi karna harus menyiapkan keperluan gabriel saat akan pergi bekerja. Meski pada awalnya alma harus menangis karna merasa tak mampu, tapi akhirnya dia berusaha untuk bisa menjalankan amanat sang bunda.

"Hahaha ya udah gak usah ngambek gitu dong. Kita cari sarapan yuk, kamu pasti laper kan" Gabriel menggandeng tangan alma berjalan mencari tempat untuk sarapan disana.

Selama berjalan tak bisa dielakkan banyak sekali mata memandang ke arah gabriel dan alma. Meskipun gabriel sudah menginjak usia kepala 5, tapi paras tampan dan tubuhnya yang gagah masih mampu memikat banyak wanita muda, apalagi saat ini ia tengah bersama alma yang usianya terlihat terpaut jauh, membuat beberapa orang menatap sinis, ditambah sikap gabriel yang begitu manis pada alma dengan merangkul pinggang dan sesekali mencium puncak kepala membuat orang yang melihatnya berpikir jika alma adalah simpanan gabriel atau bisa disebut seperti sugar baby.

"Pantesan aja ceweknya mau orang udah tua masih ganteng dan gagah gitu"

"Iya ditambah kayaknya dompetnya juga tebel deh"

Alma menatap tajam wajah dua orang wanita yang tengah membicarakannya, jika tangannya tidak ditahan gabriel mungkin saat ini ia sudah membuat cap tangan di pipi kedua wanita itu.

"Udah sayang, gak usah di ladenin, kita cari makan diluar aja ya" gabriel berusaha menenangkan alma yang sudah mengepalkan tangannya. Gabriel sedikit menarik lengan alma agar dapat berjalan agak cepat, ia tak mau terjadi keributan di tempat yang sedang ramai ini.

"Ih lepasin, kenapa sih ayah pake nahan alma segala, kalo tadi ayah gak nahan udah alma tampar sama cakar itu cewek-cewek" alma menghempas tangan gabriel, ia benar-benar dibuat kesal dengan pembicaraan dua wanita tadi.

PENAWAR LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang