Pagi ini setelah gabriel pergi ke kantor, alma tengah menunggu kedatangan rio untuk mengatarnya ke kampus. Ia terus melihat arloji yang terpasang di lengan kirinya sudah hampir jam 10.00 artinya sudah 1 jam lebih alma menunggu rio.
"Non alma belum pergi juga?" Tanya sugih supir pribadi alma.
"Belum pak, saya masih nunggu rio, tapi belum dateng juga" alma berusaha menghubungi rio, namun tak ada jawaban.
"Ya udah non, biar bapak antar saja, takutnya nanti non alma malah telat" sugih berlari menuju mobil dan melajukannya ke pekarangan rumah
"Mari non" sugih membukakan pintu mobil untuk alma, alma pun masuk ke dalam mobil.
Di perjalanan alma masih terus menghubungi rio, tapi tetap tak ada jawaban.
"Kemana sih kamu, kebiasaan suka ngilang" gumam alma dalam hatinya.
****
Alma berlari memasuki kampus, sialnya lift mahasiswa yang biasa dipakai kini terpasang tulisan "Lift dalam perbaikan".
"Aduh pake rusak segala lagi, gimana dong masa harus naik tangga ke lantai 4" gerutu alma.
Ah sudahlah, alma tidak memiliki pilihan ia memang harus menaiki anak tangga menuju lantai 4. Dengan sedikit berlari alma mulai menaiki anak tangga.
Ketika sampai di lantai 3 alma berhenti sejenak, ia mengatur napasnya yang memburu. Setelah di rasa napasnya mulai teratur, alma melanjutkan kembali langkahnya untuk menaiki anak tangga.
"Weehhh napa lo al" sapa zaki (teman kuliah alma) saat melihat alma tiba dilantai 4
"Capek.. gu.eeh. hah.. abis.. na..ik.. tangga" tutur alma dengan napas tersengal
"Nih minum dulu, baru kok gue beli tadi di kantin" zaki menyodorkan sebotol air mineral pada alma, alma pun menerima air tersebut dan langsung meminumnya hingga tandas.
"Haus lo" zaki kaget melihat alma dengan cepat menghabiskan minum.
"Thank ya ki, gue mau ke ruang pak handoko buat bimbingan" alma memberikan botol kosong kepada zaki, ia kemudian berjalan menuju ruangan pak handoko seraya merapihkan tampilannya.
****
"Alma... Alma.. untung kamu asisten saya, kalo bukan sudah saya tinggal kamu" ucap handoko seraya membaca draft skripsi alma.
"Maaf pak, tadi saya ada kendala diperjalanan, sama tadi saya naik tangga ke lantai 4 karna liftnya rusak" jelas alma dengan menunduk.
"Ya.. ya.. saya terima alasan kamu hari ini, tapi untuk berikutnya saya tidak ada toleransi. Untuk Bab 2 kamu ini saya acc, silahkan lanjutkan ke bab 3" tutur handoko seraya memberikan kembali draft skripsi alma.
Alma menghembuskan napasnya lega, akhirnya setelah 3 bulan berdrama dengan pergantian judul akhirnya ia bisa melanjutkan skripsinya.
"Terima kasih pak" alma menyalami handoko dan bergegas keluar ruangan.
"Gimana al, sukses" tanya zaki saat alma keluar dari ruangan
"Ih bikin kaget aja lo.. Sukses dong akhirnya bab 2 gue di acc bisa lanjut bab 3" ucap alma
"Lo gimana ki, kusut amat"
"Ya gue mah gitu deh, ini aja masih nungguin bu lusi (pembimbing zaki) belom dateng, capek gue nungguin" tutur zaki.
"Ya udah karna lo udah baik tadi sama gue, sekarang kita ke kantin yuk, gue traktir, sekalian lo nunggu bu lusi" mendengar tawaran alma, zaki dengan sigap menarik tangan alma, ia sangat bersemangat bila mendengar kata "traktir" (maklum zaki anak kos, hihihi)

KAMU SEDANG MEMBACA
PENAWAR LUKA
Roman d'amourSyaqeela Alma Viranza (Alma), gadis berusia 21 tahun ini harus menelan pahitnya pengkhianatan. Rio, seseorang yang selama ini ia cintai tega menduakan cintanya. Pengkhianatan yang dilakukan rio telah menghancurkan dunia Alma. Hingga akhirnya alma m...