Pukul 1 dini hari, tiba-tiba tubuh Rion mengeluarkan banyak keringat dan mulutnya seperti menggerutukan sesuatu, Caine menyadarinya dan segera memerhatikan kondisi Rion
"Ionn, kamu kenapa yon?yon?" kata Caine sambil mengguncangkan tubuh Rion.
Tak ada jawaban dari lelaki bersurai ungu itu, ia sudah mengguncang tubuh Rion berkali-kali namun hasilnya nihil, Rion semakin banyak mengeluarkan keringat. dengan kepanikan Caine yang semakin bertambah, Caine tetap mencoba untuk tenang dan berpikir jernih, kemudian Caine hendak turun untuk mengambil air hangat dan handuk untuk mengompres Rion.namun ketika Caine di bawah, Rion bangun dan terkaget dari alam bawah sadarnya. sebuah mimpi yang mengerikan mendatanginya lagi setelah sekian lama, trauma lama yang sebelumnya membaik kini muncul kembali dan semakin membuka luka lamanya.
"haahh...ha...hah..." Rion melihat sekitarnya, sayangnya ketika ia mengalami itu netranya tidak menangkap sang peneduh hati
"c-caine..c-cainee...k-kamu dimana???jangan pergi caine..." tangis Rion pecah ketika Caine tidak ada di sampingnya, membuatnya memikirkan segala macam hal terburuk yang mungkin terjadi.Caine yang sedang berjalan di tangga, mendengar rintihan suara Rion yang memanggilnya, ia semakin mempercepat langkahnya. ketika ia sampai di kamar, ia tidak bisa melihat Rion dari pintu padahal suaranya jelas ada di kamar. Caine memanggil Rion dan mendekati ranjang, akhirnya dia menemukan Rion yang sedang duduk disamping nakas tempat tidurnya, memeluk kakinya dan menyembunyikan wajahnya dengan tangannya.
"RRIIOONN??!!" teriak Caine yg segera meletakan baskom dan menghampiri Rion
"C-caine?? jangan pergi... aku minta maaf..maaf...jangan pegi Caine..." rintih Rion dengan air mata yang mengaliri pipinya.
kini kepala keluarga yang biasa keras, selalu berwibawa, dan suka manja pada maminya itu terlihat begituuu rapuh. Caine yang melihat itu pun langsung memeluk Rion
"sshhh shhh shhh, hey!! i'ts okey rion, i'm here, aku gaakan pergi kemana-mana, tanang okeey tenangis diri kamu" tenang Caine dengan menepuk punggung dan mengusap surai ungunya itu.setelah 15 menit, Rion mulai tenang dan berhenti menangis, sejujurnya kaki Caine yg sedari tadi berdiri menggunakan dengkulnya itu juga sudah sangat pegal sakit, namun ia menahannya untuk Rion.
"ioonn...." lirih Caine "udah tenang hm?pindah ke atas yuu biar ga dingin"
Rion pun mendongak melihat wajah Caine, sungguh hati dan pikirannya kini mulai teduh kembali. Mereka pindah kembali ke ranjang, Caine masih mendekap Rion yang masih belum tenang sepenuhnya.
"cup cup cup... udaah yaa udaah... tidur ajaa yaa sayaang..."
jam menunjukkan pukul 2 lebih dini hari, Rion terlelap sedangkan Caine belum tertidur sama sekali, ia takut jika Rion terjadi sesuatu lagi pada Rion. pada pukul 3 pagi, ternyata Caine sudah memutuskan untuk tidur.sebenarnya saat Rion menangis dalam pelukan Caine waktu di samping nakas, anak-anak kecuali souta dan mia mendengarnya dan mendekati pintu kamar utama itu, kekhawatiran mereka sirna ketika mendengar suara Caine yang berkali-kali menenangkan Rion, kemudian mereka kembali ke kamar mereka masing-masing.
.
.
pagi harinya Mako sudah memesan sarapan untuk semua anggota keluarga, semua sarapan dengan tenang. tidak biasanya mereka tenang sedari bangun tidur, tetapi itu semua karena mereka tau apa yang sedang terjadi.
Rion dan Caine belum bangun dari tidurnya.
tiba-tiba Echi membuka topik pembicaraan dengan anak-anak yang sedang berkumpul di ruang tengah
"kira-kira papi kenapa ya..?" tanya Echi sambil menatap kosong
"gatau chii... gw juga baru pernah liat papi kaya gitu" jawab Gin
"iyaa selama gw join bareng kalian juga gw baru pernah liat bapak bisa gitu" susul Key
"siapa yang nyangka coba babeh bisa gitu"-Rijibenar... siapa yang menyangka seorang ketua mafia yang terkenal sangat kejam pada lawannya, seorang kepala keluarga yang penuh wibawa diliar rumah, orang yang selalu serius ketika bekerja, bisa menangis keras dan ternyata mempunyai luka yang begitu mendalam.
.
.
sekarang pukul 9 pagi, Caine terbangun dan langsung mengecek keadaan Rion, tubuhnya panas, detak jantungnya berdetak tak teratur, wajahnya pucat pasi.
Caine pun menghubungi radio
"Caine masuk radio"
"ehh mami bangun guyys mami bangun" ucap Elya
"masuk, kenapa mii???butuh bantuan?" tanya Selia
"bisa tolong bawain air anget sama ke kamar mami ngga? papi demam" pinta Caine.
tanpa berlama-lama Echi masuk kamar dan membawakan baskom berisi air hangat dan juga handuk kecil, sedangkan yang lainnya berada di depan pintu kamar utama yang besar itu.
sebenarnya mereka masih kaget dengan perilaku kepala keluarga itu yg begitu manja pada wakilnya itu, namun mereka tetap senang akan hal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Family 【rioncaine】
Fantasy'Tokyo Noir Familia' sekelompok mafia yang memiliki bisnis jual beli senjata di negeri itu, dengan kepala keluarga yaitu Rion Kenzo dan Caine Chana, mengapa sepasang keluarga itu lelaki semua? mereka punya banyak anak di rumah. Keluarga cemara, kali...