『 siapa?』

1.3K 120 4
                                    

Caine berdiri, berpamitan dan meninggalkan ruangan dokter menuju ruang inap Rion.
"permisi maaf, tadi atas nama Rion Kenzo dipindahkan ke ruang mana ya?" Caine sedang bertanya pada petugas di tempat administrasi
"baik, sebentar saya cek dulu"
"bapak Rion Kenzo dipindahkan di ruang VVIP 7 di lantai 3 pak" kata petugas itu
"baik, terimakasih"
"kalau boleh tau bapak keluarganya bukan? Ini access card nya pak, harusnya ada 2, tadi satunya sudah diambil oleh keluarga bapak juga" kata petugas itu dan menyerahkan sebuah access card pada caine.
"iya betul, terimakasih"
.
.
Sementara Caine menuju kamar Rion, di sisi lain Rion sudah tersadar dan berhati-hati membuka matanya.
"PAPIII, papi udaah bangguunn" Echi yang berada di samping ranjang Rion memberitahu anak-anak yang ada di ruangan itu.
"are you okay dadyy??" kata garin
"huuuaaa paapiiii Mia sama Souta kangeen papiii T~T"

anak-anak menggerombol memutari ranjang besar yang Rion tiduri, dan sibuk mempertanyakan keadaan kepala keluarga mereka. Rion memegangi kepalanya dgn tangannya yang masih diinfus, kepalanya sakit, otaknya berpikir keras, matanya menyipit memperhatikan semua orang yang berada di sekeliling.

"maaf, tapi kalian semua siapa? saya ada dimana? dan kenapa saya bisa sampai disini?" pertanyaan Rion membuat mereka seperti tersambar petir.
"ah jangan bercanda begitu lah pii ga lucu banget asli, papi kan abis kecelakaan, ya sekarang papi ada di rs lah masa di bar pii" sahut Jaki
"saya serius, kalian siapa sebenarnya? kecelakaan? apakah kalian yang membantu saya?" Rion bertanya dengan nada dan raut wajah yang serius
"pak... kita anak-anak bapak, bapak jangan gitu lah paak, kita minta maaf kalo ada salah sumpah pak" Key menjawabi Rion

Ditengah kebingungan itu, Caine pun datang dengan raut muka yang terlihat begitu lelah dan tanpa semangat.
"loh papi udah bangun?" pertanyaan caine membuat semua mata tertuju padanya
"mamiihh inii papii miii masaa dia pura-pura hilang ingataan mii parah bangeett" ucap Souta sambil berlari ke arah Caine
"papi ngga pura-pura sayangg"
"tuhkan apa gue bil- HAAA APA MIII????" Echi tiba-tiba saja berteriak
"kalian duduk dulu, mami jelasin jangan ngerubungin papi semua begitu, sesak napas nanti dia" Caine duduk di tengah sofa besar ruangan itu menghadap ranjang Rion.
Kemudian caine menjelaskan apa yang tadi dijelaskan oleh dokter yang akan mengurus Rion selama disini.

"nggaaa....ngga mungkin" semua orang hanya mengatakan hal sama selama Caine menjelaskan. sedangkan Rion hanya menatap orang-orang yang berda di sofa itu.
"mami tau ini sulit baget buat kita, mami tau banget, tapi kita harus menerima semua yang udah terjadi. kita harus tetep support papi, ada terus buat papi, kita harus extra baik-baik sama dia selama papi masih dalam keadaan gini yaa, karna kaya yang tadi dokter bilang, sebagian besar kesembuhannya ada di tangan kita, gimana perlakuan kita sama dia, selebihnya tenaga medis yang bakal bantu. Saat ini cuma itu yang mau mami bilang ke kalian" Caine mencoba bersikap baik-baik saja walau saat ini dialah yang seharusnya paling hancur, tapi ia menahan semuanya agar anak-anak juga bisa bertahan.
.
.
Rion mengernyitkan dahinya, kepalanya tiba-tiba terasa begitu sakit karna mencoba mengingat sesuatu. Caine yang melihat itu langsung menghampiri Rion
"Rion..u okay?" suara begitu lembut menembus raga dan sukma.
"ini aku, Caine... tolong berusaha dan bertahan sebentar yaa Rion, aku tau kamu bisa" Caine mengelus kepala pemilik surai ungu itu.
Rion hanya bisa menatapnya bingung, melihat orang asing begitu padanya, harusnya naluri semua orang adalah menepis tangannya dan mempertimbangkan banyak hal atau malah protes. Namun kali ini ia tidak,
'entah kenapa belainnya begitu lembut dan nyaman, sebenarnya mereka siapa?' batim Rion

"kita mulai dari awal, pelan-pelan aja yaa ngingetnya, kamu pasti bisa, kita bakal disini terus bantuin kamu"
anak-anak yang melihat Caine menatap Rion dengan matanya yang begitu indah itu penuh kesedihan, harapan juga kerapuhan, segera memalingkan pandangan mereka. Kini mereka tau siapa yang paling hancur, siapa yang paling berlagak kuat padahal sebenarnya tidak disini.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
_______________________________________________

maapkeun author tiba-tiba dapet ide begitu geess😋
padahal niatnya mau langsung flashback, malah kepikiran gini xixixixixi

Love and Family 【rioncaine】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang