『find out』

1.2K 117 1
                                    

◈•∼≫✳✶✵✺✵✶✳≪∼•◈
———————–––––––––––————————

.
.
.
.
.

tulah alasan caine banyak bicara dari pagi ini, betul...
dunianya perlahan membaik ketika melihat pujaan hatinya itu tersenyum lebar tanpa beban sedikit pun di ujung bibir manisnya. jarang-jarang ia melihat hal itu semenjak mereka memilih menjadi mafia.

disisi lain pintu ruangan, sementara caine asik bercerita kepada rion. sebenarnya anak-anak sudah datang dari 10/15 manit yang lalu. tetapi mako dan riji yang sampai duluan di depan pintu dan mendengar kepala keluarga mereka sedang menikmati waktu, mereka berdua berpikir untuk tidak menggangu mereka dulu, namun tentu saja ada anak yg tidak mau menurut, siapa lagi kalau bukan echi. ia tentunya sempat mengelak agar cepat masuk, tapi akhirnya dia menurut pada mako dan riji.

setelah selang beberapa lama, mereka sudah berpencar dan berkeliling di sekitar rumah sakit yg cukup besar ini, hingga kemudian caine menanyakan keberadaan mereka.

~call~

caine:"halo mako, kalian jadi kesini kan? kalian lagi dimana sekarang?"

mako:"halo mii, kita udah di rs dari tadi koo mi, titipan mami ada di gantungan pintu, kita lagi keliling rs menuruti kemauan para anomali mih"

caine:"loh kenapa ga langsung masuk aja?"

mako:"kita takut ganggu mami tadi, keknya lagi seru banget ngobrolnya, papi juga kayanya udah mulai nyaman sama mami, padahal awalnya dia takut banget sama kita loh mi, mami keren bisa luluhin papi berkali-kali"

caine:"ganggu apanya sih? emmm mami juga gatau kenapa bisa gitu, tapi syukurnya dia bisa percaya lagi sama kita"

mako:"dasar orang bucin akut emng si papi. btw mii aku sama key mau izin jemput mia souta dulu, udah siang nanti marah-marah mereka, nanti yang lain langsung ke atas kok"

caine:" yaudah... ati-ati yaa. ingett jangan ngebut-ngebut!"

mako:"siap mii, mako matiin dulu yaa"

~call ended~

Setelah caine matikan teleponnya, ia hendak keluar mengambil tas yg dibawa anak-anak tadi. tapi tiba-tiba...
"mau kamana caine?" rion bertanya, suaranya terdengar seperti seseorang yang tidak ingin ditinggal di ruangan yg luas seorang diri.
caine pun menghentikan langkahnya sejenak
"ini ke depan pintu mau ngambil baju kamu, anak-anak yang bawa tadi" jawab caine kemudian ia melanjutkan langkahnya menuju pintu.

walaupun baru 2 hari rion kehilangan ingatan, awalnya dia sangat takut dan tidak berani dengan siapapun kecuali dokter dan perawat, namun karna caine selalu di samping rion dan menjelaskan semua yang terjadi, juga sikap caine yang sangat lembut kepadanya, rion mulai nyaman pada caine, ia merasakan kembali sesuatu yg serasa hilang dalam hidupnya selama ini.

begitu juga pada anak-anak, caine menceritakan banyak hal yang membuat rion sedikit demi sedikit membuatnya percaya juga pada mereka.

dan lihatlah sekarang, walaupun dia belum banyak bicara dan mengeluarkan emosinya, secara tidak langsung kini rion begitu bergantung pada caine. mulai dari makan yang disuapi, minta diantar ke kamar mandi, mengganti pakaiannya, dan lainnya.

"MAAMMIIIIII ANAK KESAYANGAN MAMII DATAANGGG" teriak echi sambil berlari ke dalam ruangan rion.
rion yang belum terbiasa lagi dengan tingkah anomali tnf ini, sontak begitu kaget.
"loh mami dimana pi?" echi pun langsung berhenti ketika melihat maminya tidak terlihat di ruangan
"lagi di kamar mandi" jawab rion singkat.

caine pun sudah mengganti bajunya dan segera keluar karna sudah mendengar teriakan echi tadi.
"kalian abis darimana?" tanya caine sambil menutup pintu
"kita abis keliling-keliling miii, ternyata lumayan gede juga ini rs" cerita elya
"oalaahh, kaki kamu emang udah sembuh el? kok udah jalan-jalan sih?" tanya caine m sembari duduk di sofa,
"udah gapapa kok mii, pak sui kan tangannya ajaib" jawab elya sambil memukul kakinya yang sakit untuk membuktikan bahwa dirinya sudah baik-baik saja.
"bagus deeh kalo gituu" caine pun lega mendengarnya.
"btw ini cuma kalian yg kesini? yang lain pada kemana?" caine pun bertanya karna hanya melihat selia, riji, elya, echi si sofa.
"iyaa mii tadi ada mako sama key tapi lagi jemput bocil-bocil, trus jaki lagi nemenin krow pulang ke rumah ortunya, yang lain di rumah, pak sui di ems" selia menjawabnya seperti seorang sekretaris perusahaan yang sedang memaparkan jadwal bossnya.
"emang mami gasalah pilih kamu jadi sekretaris ya sell, jagoo bangett kamuu" puji caine
.
.

"oiyaa mii, udah 2 hari aku coba cari tau siapa polisi yang udah nyelakain kalian, marcel sama agil juga udah bantuin aku, tapi belum ada hasil sampe sekarang, maaf yaa mii.." ujar riji memecah keheningan.
"haahh... it's okay riijii, u did so good. bukan salah kamu kok, jangan minta maaf lagi yaa, nanti mamu juga coba tanya ke temen mami deh" ucap caine memuji kerja keras riji.
riji yang mendengar pujian dari caine pun tersenyum lebar-lebar
"yeeeuuu nyengir lu, kering tuh gigi lo" sewot echi
"dih, iri tanda tak mampu chi..." ejek riji
"dih apasii!! mamiii liat tuu rijii" adunya pada caine
"yeeuu mainnya ngadu ke mami lo ga asik" saut riji
"biarin, mami gw juga!" kata echi sambil memeluk caine
"udaah udaah berantem teruss" setelah caine berbicara begitu baru saja mereka langsung berhenti.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
matahari sudah tak nampak, sinarnya pun digantikan oleh terangnya bulan malam ini. rion sudah tidur di narkasnya, kali ini yang menginap adalah, riji, echi, dan elya. yang lain berada di rumah semua kecuali krow dan jaki yang belum pulang dari rumah orang tua krow.

jarum pendek pada jam kini menunjuk pada angka 9. saat ini caine sudah siap dan mengenakan jaketnya dan membawa kunci mobil yg dibawakan mako tadi siang.
"loh mami mau kemana ham segini mi?" tanya riji yang tiba-tiba saja terbangun dari tidurnya.
"eee- itu mau ketemu temen mami sebentar" jawab caine sedikit gugup
"udah jam segini loh mi, aku anterin aja yuk" riji yang khawatir pun menawarkan dirinya untuk menjadi supir
"gausah gapapa, kamu disini aja nanti yg jagain papi sama cewe-cewe siapa? mami bawa mainan kok tenang aja" caine meyakinkan riji supaya tinggal di kamar saja
"yaudaah kalo ada apa-apa langsung kabarin di radio lho mi!" ujar riji
"iyaa iyaaa, mami pergi dulu yaa" pamit caine
"ati atii yaa mamiii"
.
.
.
setelah mengendarai mobilnya menuju sebuah bar selama 20 menit, kini caine tiba di tujuan dan melihat motor temannya sudah terparkir disana, caine pun segera masuk dan mencari temannya

"caine!!" seorang lelaki dengan jenggot, jaket kulit hitam, kacamata dan surai hitam melambaikan tangannya dan memanggil caine.
caine mendekat pada sumber suara yang memanggilnya.
"udah lama nunggunya?" tanya caine pada lelaki itu
"belum kok, mau minum apa pesen aja, aku yg bayarin" tawarnya
"aku mau cocktail aja 1" jawab caine

"jadi..langsung aja ya....aku mau minta tolong" ucap caine
"boleeh...minta tolong apa emang?" tanya lelaki itu sembari menopang dagunya dan menghadapkan seluruh badannya pada caine hingga menyisakan jarak satu jengkal diantara mereka
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

◈•∼≫✳✶✵✺✵✶✳≪∼•◈
———————–––––––––––————————

kira kira mami mau minta tolong apa ya guyys?🤔🤔

Love and Family 【rioncaine】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang