『bff』

1K 78 1
                                    

semakin hari rion dan caine makin sering bermain bersama, yg awalnya caine kemana-mana sendiri, kini dimana ada caine pasti ada rion, dan dimana ada rion pasti ada caine.
hingga kini mereka dijuluki si duo teratas, pasalnya berkat rion berteman caine dan sebaliknya, entah kenapa mereka jadi suka belajar, dalam berbagai hal tentunya, bahkan mereka sekarang menjadi penghuni tetap perpustakaan.
.
.
.
.
.
semester terakhir terlewati begitu saja, penerimaan laporan hasil belajar selama 2 semester pun sudah diterima oleh para wali murid. sekarang adalah waktunya libur panjang sebelum semua anak menuju tingkat kelas yang lebih tinggi.

saat ini caine sedang bermain di rumah rion. sebenarnya jarak rumah mereka berdua terbilang cukup jauh, seperti dari A ke H. tetapi karna keluarga mereka yang jadi dekat juga karna anak-anaknya, pada suatu hari papa harris dan ayah rion membelikan masing-masing anak temannya ini sepeda listrik, agar memudahkan mereka.

***

"riioon ayah sama bunda pulaangg" teriak bunda rion di depan pintu rumah
"bunndaaaaa" rion pun berlari memeluk wanita kesayangannya itu, caine pun hanya mengikuti di belakang rion.
"caine kok diem aja sih? gamau peluk bunda jugaa??" ucap bunda rion membuka lebar tangannya. tanpa berlama-lama tentu saja caine ikut memeluk bunda rion juga
"kenapa caine belum pulang jam segini? udah kesorean loh ini kalo mau pulang sekarang. nginep sini aja yaa sayang??pulangnya besok" kata bunda rion
"eemm tapi belum izin sama mama bun" jawab caine

krriiiinngg krriiinnggg krriingg
suara dering telepon rumah berbunyi.

"halo selamat sore, dengan kediaman jeons disini" ayah rion yang sudah melewati mereka ber3 duluan, mengangkat telepon yang berdering
"halo, ini richard rile, mohon maaf banget mengganggu waktunya, aku sama neora tiba-tiba banget tadi di telfon sama orang kampung, katanya ayahku dirawat di rumah sakit. kalo kita nitip caine dulu sampe ayahku sembuh gimana? soalnya kalo kita titipin ke kakeknya yang disini kasian merekanya. tapi secepatnya nanti kita cari orang buat jagain caine kok" kata papa caine
"waduh kok bisa gitu. caine aman aja disini kok nant-" bicara ayah rion terpotong karna telepon diminta bunda begitu saja
"jangan sungkan begitu, gausah kalian cari orang buat jagain caine, biar caine disini aja sama kita, toh rion juga jadi ada temen main dirumah" ucap bunda
"waah benerin nih bundd?? maaf banget yaa kita ngerepotin" susul mama caine
"eh gapapa mams beneran, kalian fokus aja rawat orangtua kalian yaa. btw miraie gimana?" sahut bunda
"yaudah makasih banyak yaa. miraie ikut nih"
obrolan mereka pun ternyata semakin panjang

"siapa yah?" tanya rion
"itu tadi papanya caine, katanya lagi di kampung kakeknya caine, jadi dia disuruh nginep sini dulu sampe kakenya sembuh" jawab ayah
"trus miraie dimana yah?" tanya caine
"dia ikut. kamu jangan sedih yaa kan disini ada rion, main dah tu dari pagi ketemu pagi lagi. besok kita beli mainan baru biar kalian ga bosen " tutur ayah rion
"bener tuhh caine, aasiikk dapet mainan baruu kann" seru rion

"liat tuh ibu kalian kalo udah terlanjur ngobrol gitu tuh, sampe lupa keluarga" celetuk ayah rion yang sedang berjongkok menyamai tinggi anaknya dan menunjuk bunda dengan matanya.
"ayah juga biasanya gitu kan" jawab rion
ketiga lelaki itu pun tertawa kecil
"ekhem... udah sana mending kalian keatas mandi dulu nanti ayah panggil kalo makan malem udah siap, okeyy?" suruh ayah rion
"siiappp kapten" sorak dua anak itu
.
.
sampainya di kamar rion
"yeaayyy akhirnya aku punya temen di rumaahh yeeay" sorak rion
"apasi yon berisik tau, kasian tuh wolly jadi kaget
"eheheh habisnya kayaknya seruu banget punya temen nginep siih kan selama ini aku selalu sendirian" kata Rion
"iyaa deeh, terserah rion aja"

setelah mereka mandi dan berganti pakaian, mereka sedang tengkurap diatas kasur, menyusun rencana apa saja yang akan mereka lakukan kedepannya.
kemudian terdengar suara teriakan bunda memanggil anak-anak
"iionn!!ceenn!! turun! makan dulu!" teriak bunda dari tangga bawah
"iyaa buunn" jawab rion berteriak balik
"ini segini dulu deh caine, besok kita lanjut"
"okeeyy, turun yuk udah ditungguin deh kayanya'' ajak caine
"yoklaahhh, dah laper bangeet akoohh" rion berlari duluan keluar kamar
.
.
.
m

ereka makan malam dengan damai layaknya keluarga cemara. kini sudah waktunya bagi mereka untuk tidur
"caine mau tidur di kamar sendiri atau sama iyon aja?" tanya bunda
"emm aku udh lama ga tidur sendiri bunda, pasti ada yg nemenin kalo tidur, kayanya mau di kamar rion aja deh" jawab caine
"oiya? yaudh ayoo, siapa mau bunda bacain dongeng?"
"mauu mauu" jawab mereka ber2 kompak

mereka pun sudah bersiap untuk tidur
"bunda mulai yyaaa, judulnya seorang penjelajah yang berteman dengan panda merah dan seekor kodok"
(kaya kenal wkwkwkwk)
"pada suatu hari, seorang penjelajah hendak pergi melanjutkan perjalanannya lagi...."
bunda loona pun membacakan cerita layaknya seorang pendongeng handal.
"kemudian penjelajah berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu berteman dan menjaga si panda dan si kodok sampai maut memanggilnya. taamaatt~" bunda yang keasyikan membaca dongeng tidak menyadari kedua anak lelaki itu sudah terlelap. ia pun mencium kening keduanya.

telapak tangan lembutnya kemudian mengusap surai merah yang berada di sampingnya.
"terimakasih caine sudah jadi teman baiknya iyon. suatu saat tolong gantiin bunda jagain anak bandel ini, kalian harus selalu ada buat satu sama lain. nantinya rion cuma punya kamu disisinya, dan itu bakal buat iyon bergantung banget sama kamu. bunda harap kamu bisa nemenin dia sembuhin lukanya" loona tersenyum dengan kalimat yang ia ucapkan sendiri.

tiba-tiba saja caine membuka matanya dan mendengar semua yang bunda ucapkan, padahal ia sendiri tidak ingin anak itu mendengarnya.
"bunda mau pergi? pergi kemana?" caine mengedipkan matanya dan menggenggam tangan bunda dengan tangan kecilnya, yang digenggam justru hanya memperlihatkan senyum teduhnya
"maaf ya sayang jadi kebangun gara-gara bunda, lupain aja ya? udah tidur lagi" ucap bunda
ia mengecup kening caine kembali dan mengusap kepalanya lembut hingga anak itu tertidur lagi.

kemudian ia mematikan lampu di sebelah ranjang dan pergi keluar
"selamat tidur, mimpi indah yaa, bunda sayang kalian" ia menatap kedua anaknya dengan tatapan yang begitu teduh. kemudian ditutupnya pintu kamar dengan pelan supaya tak mengganggu yang sedang tidur.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

*Character name

1. Rion Jeons → Rion Kenzo
3. Loona Celestine/Jeons → Bunda Rion
4. Orile Jeons → Ayah Rion
2. Caine Kurozumi → Caine Chana
5. Shine Neora/Kurozumi → Mama Caine
6. Richard Kurozumi → Papa Caine
7. Miraie Kurozumi \(Chana) → Adik Caine



_________________flashback off_________________

segitu duluu geess, dikit dikit yaa flashbacknya.
jujur dada aku sakit dikit ngetiknya ಥ⁠‿⁠ಥ

bakal ada kejutan abis ini heheheh
jangan bully aku abis ini kyyaaaa~
wufyuu💗💗💗

Love and Family 【rioncaine】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang