『cerita』

1.6K 123 3
                                    

tiba-tiba ponsel rion berbunyi, menunjukkan sebuah pesan masuk, karna rion malas membukanya, akhirnya caine yang membukanya takutnya pesan penting. namun... betapa terkejutnya ia melihat isi pesan tersebut hingga ponselnya hampir jatuh mengenai wajah tampan rion.

rion yang tadinya menurut matanya lantas langsung membuka matanya
"kenapa caine?" tanya rion panik melihat ekspresi caine, kemudian segera mengambil ponselnya dari tangan caine.

rion yang tadinya menurut matanya lantas langsung membuka matanya"kenapa caine?" tanya rion panik melihat ekspresi caine, kemudian segera mengambil ponselnya dari tangan caine

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'bangsat' batin rion

tanpa disadari caine menitikan air matanya, kemudian menutup mulutnya. otaknya tiba-tiba membuatnya mengingat segalanya yang telah terjadi.

"heyy caine! caine! liat aku!" rion menyadarkan caine dari pikirannya, menangkup wajah tampan nan cantik itu, kemudian segera mendekapnya erat guna menenangkan kasihnya.

ketika dirasa caine mulai tenang, ia melepaskan dekapannya
"better sayang?" tanya rion
caine menganggukkan kepalanya
"kalo aku mau denger cerita kamu sekarang boleh?" nampaknya rion sudah sangat ingin membunuh bajingan itu sekarang juga kalau bisa.

dengan suaranya yang sedikit bergetar, caine memberanikan diri menceritakannya.
rion menggenggam tangan caine.
"waktu kita lagi transaksi sama imbot aku dapet panggilan kamu inget?" tanya caine
"iyaa, inget. abis itu kamu kemana?" tanya rion balik dengan lembut

"awalnya aku ngga jauh dari kamu, tapi karna anak-anak lagi pada ketemu, jadi berisik. trus aku pindah ke yang lumayan sepi. aku ngga mikir kalau aku bakal diculik karna kek? ga mungkin banget" jelasnya
"iyyaa, terus apalagi yang kamu inget?" tuturnya begitu lembut

"yang telephon itu gatau siapa, tapi waktu aku tanya, dia cuma ngomong 'i'm sorry caine' trus abis itu dimatiin. waktu aku mau balik ke kamu, dari belakang aku disekap, aku udah coba teriak dan mau lawan, tapi aku duluan dia yang bungkam aku pake kain yang yang ada obatnya bikin aku pingsan"

"waktu aku sadar, tiba-tiba dingin banget, kepala aki pusing banget, mata aku gelap, mulut aku disumpal. waktu aku nyoba gerakin badan aku, tangan sama kaki aku kayak diiket pake sesuatu yang bikin aku gabisa gerak"

"abis itu ada seseorang masuk, deketin aku. aku ngelak karna dia pegang dagu aku, tapi aku malah ditampar. abis itu dia bilang 'kalo lo berontak, gw malah makin suka caine..' abis itu aku diem karna takut"

caine menelan ludahnya, membuat rion tak tega
"jangan dipaksa caine" kata rion
"lebih baik aku ngomong sekarang, daripada kelamaan aku pendem" jawab caine
"up to you caine, i will listen to you" rion mengusap-usap punggung tangan caine

"a-abis itu dia sentuh-sentuh badan aku, disitu aku baru sadar...aku telanjang.
aku berontak lagi, tapi waktu itu dia langsung suntik aku di leher gatau pake apa. itu buat badan aku panas, keringet dingin, otak aku kacau gabisa buat mikir. disitu dia mulai...
buat tanda di badan aku, dia pegang punyaku".

rion mengusap air yang keluar dari mata caine, kemudian memeluknya, mengusap punggung dan surainya.
"kamu ada paham suaranya kaya siapa?" tanya rion lagi
"gatau yon"
"yaudah lanjutin ceritanya"
caine pun melanjutkan ceritanya.

"aku ga inget apa-apa lagi setelah itu. waktu aku sadar lagi dengan kondisi yang masih sama, dia dateng lagi tapi kali ini aku denger suara lebih dari 3 orang, trus dia suntik aku lagi, tapi gatau kenapa itu ga mempan kayak sebelumnya. oh iya aku inget dia ngomong 'sialan sinclair ngasih obat ga bener bangsat'."

"terus tiba-tiba mereka kayak panik, buru keluar. kata-kata terakhir dia 'sialan. gue bakal dapetin lo lagi caine!' abis itu aku ga denger siapa-siapa lagi. ngga lama dari itu kamu dateng"

raut wajah rion tak bisa dikondisikan, emosinya terlihat jelas, mengetahui istrinya disentuh oleh orang lain. caine yang menyadari itu melepaskan pelukannya.

"rion? u okay?" tanyanya
"haaahh... harusnya aku yang nanyain itu ke kamu caine. aku minta maaf karna ga bisa jagain kamu" rion menundukkan kepalanya
"ngga yon, i'm okay. aku bersyukur banget kamu bisa nemuin aku" caine mengangkat kepala rion menghadapnya

"aku bakal cari dia sampe ketemu, biar dia ga ganggu siapapun lagi. terutama kamu. aku janji" kata rion
caine tersenyum mendengarnya
"makasiii sayang"
rion tersipu mendengarnya.

***

matahari sudah berada di atas kepala, menandakan waktunya makan siang.

"maamiiih, miaa lapeerr" gadis kecil itu mengetuk pintu kamar
caine dan rion segera menyudahi waktu berduaan mereka, kali ini rion tak sedih karna ada hal lain yang harus ia kerjakan juga.

"iyaa miaa sebentar lagi mami turun" jawab caine.
mia pun kembali ke ruang tengah, melaporkan tugasnya sudah selesai. oh, ternyata itu perintah dari kakak-kakaknya, pantas saja.

°

caine turun ke bawah bersama rion di belakangnya.
"kalian kenapa lemes banget gitu hm?" tanya caine yang melihat anak-anaknya tiduran dimana-mana tak karuan
"laperr miih" jawab garin dengan lemas
"adduhh maafin mami yaa, padahal kalian kan bisa beli makan aja"
"kangen masakan mami" kata anak-anak kompak dengan nada lesu

"ututututu iya iyaa, mami masak kesukaan kalian nih. tapi bantuin yaa, lama nanti kalo mami nyiapin sendiri" pinta caine
"shaappp miiii" sorak anak-anak kini sudah bersemangat.
rion pun hanya tersenyum melihatnya.

ketika gadis-gadis dan maminya sedang sibuk di dapur, rion tengah berada di ruang tengah bersama anak-anak lelaki.
"jadi gimana pi?" tanya riji yang memecah keheningan
"gw gamau cerita, tapi gw punya tugas buat kalian" kata rion dengan serius
"apa?" tanya krow
"jadi gini...."

setelah rion menjelaskan beberapa hal, kini mulai terlihat wajah-wajah pusing pada mereka.
"gimana? sanggup kan?" tanya rion
"harus sanggup lah" jawab istmo
"mungkin kasus ini bakal susah dan makan waktu, tapi gw ga akan pernah lepasin itu bajingan. ngerti kalian?" tegasnya
"ngerti" jawab semuanya

sementara itu...
"makanan dah jadii geesss-lah napa muka kalian begitu dah? makin jelek aja" kata echi
"yeee diem lu ulet keket" sahut krow
"apasi lu-"
"heh udah. jangan ribut depan makanan!" tegur rion

semuanya diam menikmati makanan mereka dengan tenang guna menghargai kerja keras yang memasak. selalu seperti itu.

"haahh kenyang banget awkuu miii, emang masakan mami the beyst" garin yang sudah selesai makan mengacungkan jempolnya, diikuti semua anggota, termasuk papi.

***



________________________________

heelluuww apa kabar kaliaan?
i hope you all are fine...

do you miss me guys?
lama nunggu ya? heheheh sowrryy

lagi galau dikit geess jadi ceritanya begitu dulu deh hehehe

see you again~
wufffyuu💗💗















































































btw teman teman...
aku ada cerita baru, ramaikan dung geesss
coba cek profil aku kalo senggang😁
maacii😘

Love and Family 【rioncaine】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang