Bunda Hamil? 🦊

1.2K 101 4
                                    


VOTE!! 🌟✨

Pencet bintang dulu, kawan!!

Ayo, jarinya harus gerak!!!

Dilarang menjadi pembaca rahasia 😌

Maaf kalau ada typo.

Terima kasih banyak, all🌱

=========

"Sudah berapa lama?" tanya Winwin pada menantu paling narsisnya.

Yang ditanya pun mengukur leher. "Dua hari ini."

Winwin menghela napas. Menatap teliti wajah Jaehyun tanpa terlewat.

"Baba, jangan diliat kayak gitu. Saya jadi salting," jawab asal Jaehyun.

PLUK!

"Burungmu mau Papa potong, eh!" sentak Yuta dengan serius.

Jaehyun ini memang selalu tidak bisa diajak serius sedikit saja. Di suasana yang sedang disidang mertua saja masih ada waktu untuk menggoda mertuanya, Winwin. Padahal Yuta tipikal suami yang cemburuan, tapi lebih parah Jaehyun, sih.

Senyum bodoh Jaehyun terukir. "Galak banget, mertua. Lagian dapat anak kalian saja sudah lebih cukup, minusnya ada si kembar. Ini malah ada bayi lagi, gimana, Ba?" Wajah cemberut Jaehyun membuat Yuta muntah.

Winwin menggeleng, keheranan. Menantu satu-satunya, selalu membuat pusing. Melebihi si kembar.

Padahal, semua orang tahu kalau Jaehyun bercita-cita membuat tim kesebelasan dari Renjun, tapi setelah jadi, dia malah gegana.

Jaehyun suka punya anak banyak. Masalahnya hanya satu, dia cemburu kalau anak-anaknya dapat perhatian lebih dari Renjun.

Memusingkan memang manusia berinisial Jung Jaehyun.

Yuta menyesal. Mengapa dulu dia sangat mendesak Renjun agar menerima perjodohan. Dulu, Jaehyun di mata Yuta adalah sosok anak muda yang tampan, bekerja keras, bijaksana, dewasa, dan bisa membahagiakan Renjun.

Namun, setelah tahu bagaimana sifat asli Jaehyun, Yuta jadi ada penyesalan. Menantunya itu sangat cemburuan, manja, dan gampang marah. Kalau Yuta tak ingat Jaehyun adalah orang kaya, mungkin akan memaksa Renjun agar bercerai saja.

Eh, bercanda, kok.

"Benar baru dua hari ketahuannya? Jangan-jangan kamu udah tahu lama, tapi masih nafsuan tiap malam kalo sama Renjun," cerca Yuta dengan penuh selidik.

Oh, perihal itu. Mereka juga tahu kalau Jaehyun itu sangat mudah nafsuan jika bersama Renjun. Bahasa kasarnya, kantong hormon berjalan. Ups!

"Nggak, Pa. Serius. Itu juga gara-gara Jaehyun muntah dan demam," balas Jaehyun penuh keyakinan.

Senyum licik Yuta muncul. "Bagus, lebih baik kamu saja yang ngalamin. Biar tobat sama kelakukan." Yuta bercanda, kok. Namun, dia suka menggoda menantunya.

"Mas, udah. Pusing aku kalo liat menantu bayi kamu itu." Winwin berdiri, mendekat pada kasur Renjun tidur.

*****

Berbeda dengan si kembar Jung. Dua anak itu sedang mengerucutkan bibir. Lagi-lagi, Lucas yang menjadi samsak.

"Uncle, aku mau pelmen kapas!"

"Ga boleh, nanti Bunda Njun ramah-ramah."

"Malah-malah, Uncle!" koreksi Jeno dengan wajah sebal.

Terkekeh. "Nah, makanya itu ... kita ke ruangan Bunda Njun saja, oke?"

Keluarga Cemara||•Jαёгεη [Finish✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang