Selain menenangkan si kembar, Renjun juga memiliki rutinitas membujuk anaknya agar membiarkan sang Ayah berangkat kerja. Eh, bukan karena tak sudi ditinggal kerja, tapi karena ingin ikut kerja Ayah Jaehyun.
Sering kali Renjun menitipkan dua kembarnya pada Jaehyun. Sayangnya, anak kembarnya selalu membuat Jaehyun panik. Terkadang, karena tiba-tiba hilang, mencoret dokumen penting, atau menjadikan kantor sebagai taman bermain.
Sebenarnya, Jaehyun tak terlalu memusingkan si kembar kalau ikut, tapi Renjun selalu melarang. Tentu saja! Karena malamnya, Jaehyun akan mengadu pada sang istri dan meminta pertanggung jawaban. Ya, sebagaimana pasang suami dan istri.
"Nono itut Ayah pokokna!"
"Nyanya juaaa, Nana!!!"
Renjun memijat pangkal hidung. "Sayang, di rumah bersama Bunda saja, ya? Kan sebentar lagi kalian sekolah," bujuknya dengan halus.
Pada dasarnya, si kembar merupakan titisan Jaehyun yang susah diberi tahu.
"Ndak mauuu!!" tolak keduanya.
"Biarin aja mereka ikut, Ren. Aku seneng, loh!"
Renjun melotot tajam. "Alasan aja kamu. Aku yang gamau, semalem masih kurang?" ucapnya.
Jaehyun tersenyum lebar. "Oke, kali ini kamu juga ikut, deh."
"Buat apa, Jaehyun? Buat kamu kurung di kantor? Mending aku shopping sama Yangyang! Lalu siapa yang membereskan rumah, heh?"
"Yayah, Nda! Ayo, Nyanya mau belangkat bekelja, hi-hi-hi," Jung Jaemin, bungsu Jung yang tak sabar berangkat ke kantor.
Sedangkan Jung Jeno masih sibuk menyisir rambutnya. "Cebental, Nana. Atuna macih berciap bial tampan!" seru Jeno dengan wajah serius.
Renjun menggelengkan kepala. Dua anaknya benar-benar foto kopi Jaehyun. Narsis, susah dikasih tahu, dan keras kepala.
Satu Jaehyun saja sudah membuat Renjun pusing. Ini malah dikaruniai dua buntalan imut yang tak jauh beda dengan sang suami. Bisa-bisa kepalanya lepas.
"Nono, Nana. Dengarkan Bunda. Kalian di rumah saja, oke?" tawar Renjun sekali lagi.
"No! Atu mau bekelja di kantol. Bial dapat uang!"
"Udahlah, Yang. Biarin mereka ikut. Janji, aku gak akan minta nanti malam. Serius!" Jaehyun meyakinkan Renjun.
***
Ya, setelah melakukan negosiasi selamat sepuluh menit kepada sang istri, Jaehyun berhasil membawa dua kecebong ke kantor.
Sekarang, dia tengah duduk tenang di depan layar laptop. Sedangkan si kembar sibuk bermain mobil-mobilan di meja pojok.
Jaehyun telah menyiapkan sedikit ruang di kantornya. Berjaga apabila anaknya datang, seperti sekarang. Jaraknya lumayan jauh, tapi masih dalam jangkauan mata.
"Blumm .... Blum .... Ngeeeeng ... tin, tin. Nana, awaaass!!" Jeno memekik keras sambil memainkan mobilnya.
Jaemin yang tahu kembarannya hendak menabrakkan dengan mobil, dengan segera ambil ancang-ancang.
"Wuuusss ... tiinn! Mobil Nyanya meninggal belum?"
"Kalau meninggal halusnya dikubul, tapi mobil Nana tidak dikubul," jawab Jeno asal.
Senyum cerah Jaemin terbit. "Nono, ayo kita kubul bercama di cana!" Menunjuk pada pot di pojok ruangan, berseberangan.
"Nana, Yayah nanti malah tidak?"
Jaemin berpikir sebentar. "Hm, cepeltina tidak. Nanti kalau Ayah malah, kita lapolkan pada Nda," balas Jaemin.
Sesuai rencana. Si kembar telah duduk di sebelah kanan dan kiri pot. Kedua tangannya menggali tanah dalam pot.
***
"Eh, udah mau makan siang?" monolog Jaehyun saat sadar telah menghabiskan waktu di kursi sejak pagi.
Dia meregangkan otot tubuh, menyebabkan suara. Tak lupa memutar lehernya yang kaku.
"Ah, enaknya," ucapnya.
Dia menatap jam tangan. "Renjun belum sampai? Udah laper banget, astag!"
Jaehyun melupakan jika dia membawa dua buntalan kembar ke kantor. Sangking fokusnya pada pekerjaan.
"JUNG JAEHYUN!" teriakan keras mengagetkan dirinya yang tengah merebahkan punggung.
Segera, Jaehyun menegakkan tubuh. Apalagi setelah mengenal suara itu. Ah, Renjun telah datang.
"Loh, Sayang. Si kembar ngga ikut?"
"Kamu lupa apa gimana? Lihat itu! KAMU KENAPA BISA KECOLONGAN? LUPA LAGI BAWA ANAK, HEH?!" teriak Renju sambil menunjuk si kembar yang tengah bermain tanah.
Jaehyun membelalakkan mata. Baru sadar kalau melupakan dua buntalannya. Siap-siap saja Nyonya Muda Jung mengomelinya.
Dengan wajah memelas, Jaehyun menekuk wajah. "Maaf, aku ga sengaja."
"Nda! Nono cedang mengubul mobil Nyanya," Jeno menunjuk gundukan tanah di pot.
Jaemin berdiri, lalu mendekati kedua orang tuanya. "Coalna mobil Nyanya meninggal teltablak mobil Nono. Atuna cedih ...."
"Nana dan Nono ke kantor untuk apa?" tanya Renjun dengan lembut.
"Bekelja, tapi Yayah cibuk cendili. Tidak membelikan pekeljaan pada Nana," adu Jaemin dengan wajah menekuk.
Jeno mengangguk, setuju dengan penuturan adiknya. "Maaf, Nda. Cehalusnya kami bekelja membantu Yayah, tapi Yayah cibuk cendili. Melupakan kami."
"Jung Jaehyun, jangan harap ada jatah satu minggu! Bisa-bisanya melupakan anak? Beresin semua kegaduhan ini!"
Jaehyun menekuk wajah sambil membuat ekspresi memelas. Aduh, karena sibuk mengurus para investor, Jaehyun harus dihukum sang istri. Melupakan anak saat kerja memang kesalahan, tapi apa sebesar itu?
Apa Renjun tidak keterlaluan? Selama tujuh hari, Jaehyun harus berpuasa tidak menggauli Renjun? Yang benar saja, bisa meriang.
"Sayang, maaf. Janji nggak lagi, tadi tuh lagi ada urusan penting banget. Jangan suruh aku puasa, dong ...," ucapnya memelas.
Bagi Renjun, hanya janji permen karet. Manis di awal saja. Besok juga pasti Jaehyun ulang lagi.
"Diem kamu!" bentaknya, "Nono dan Nana cuci tangan dulu. Setelah itu, makan siang, Nak!"
"Cetelahna boleh bekelja, Nda?" tanya Jeno dengan antusias.
Renjun tersenyum. "Boleh, Nak."
Melupakan Jaehyun yang membersihkan kekacauan yang dilakukan oleh dua anaknya. Mengemasi mainan, menata ulang letak barang, serta membereskan tanah pot.
Mari tinggalkan keluarga Jung yang tengah sibuk dengan urusan masing-masing. Doakan demi Jaehyun tidak berpuasa selama satu minggu.
================°°°°°=============
See you tomorrow!!!
Jangan salah lapak, yah!
Khusus Jaeren (Jaehyun X Renjun) dan si kembar Nana dan Nono!
===> Next
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga Cemara||•Jαёгεη [Finish✓]
FanficCerita ini tentang βυηdα Язпjцп dan Αγαh Jәёнγυη. Jika kalian tidak suka, silakan pergi dari lapak ini! Pintu masuk dan keluar terbuka lebar. Jika suka, mohon tinggalkan jejak berupa vote dan komen guna keberlangsungan cerita. bxb! nct! (15+) _Jαεг...