Bab 13 | Pikachu

434 116 293
                                    

Tandai typo ya!

Krisar diterima 🙏

Vote komen wajib 🤭

Happy Reading ❤️

🍁🍁🍁

"Tumben nggak minta kiss?" bisik Kak Shaka menggoda ketika aku salim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tumben nggak minta kiss?" bisik Kak Shaka menggoda ketika aku salim. Kurasa wajahku merah lagi. Dia terkekeh geli.

Tak ingin terlihat salah tingkah, segera aku keluar menyusul Aska yang sudah siap di atas motor. Kami pun berangkat.

"Kenapa diam aja?" heran Aska. Dia sengaja memelankan laju motornya.

"Gue nggak bisa," desahku.

"Hah? Apaan?" tanya Aska. Pasti dia tidak mendengarku.

"Abang lo terlalu hot. Gue nggak bisa ngatasinnya sumpah!!!" pekikku.

Aska mengerem mendadak. Meski laju motornya pelan, tak ayal membuatku kaget juga.

"Lo gila!" kesalku.

Aska menoleh. "Lo beneran tergila-gila sama Abang gue, ya?"

"Menurut lo?" sungutku sebal. Dia berdecak lantas kembali tancap gas.

"Kalau gue confess sekarang kira-kira diterima nggak ya?" tanyaku.

"Terserah lo dah! Susah ngebayangin Abang gue punya cewek cabe-cabean kayak lo," komentarnya.

"Jahat banget sih, Adik ipar," selorohku.

"Diem atau gue turunin!" ancamnya. Aku terbahak.

"Kak Shaka suka sama gue nggak sih?" tanyaku lagi.

Aska mengangkat bahu. Kemudian perkataannya membuatku terdiam.

"Jangan banyak berharap. Abang gue terakhir pacaran tiga tahun lalu. Lo ingat Kak Difa kan? Gue rasa Abang gue belum bisa lupain mantannya itu."

🍁🍁🍁

Aku ingat saat usiaku dua belas tahun. Aku menginjakkan kaki kembali di rumah mendiang Bunda. Saat itu Amma, Kak Shaka, dan Aska yang menyambutku. Pak Tua menitipkan aku pada Amma yang kurasa tak perlu. Sejak masih ada Bunda pun Amma dengan senang hati menjagaku ketika Bunda bekerja.

Saat itu aku langsung suka dengan Kak Shaka yang berusia dua puluh tahun. Setiap hari aku ke rumahnya, bahkan sering tidur bersama Amma.

Akupun mengenal Kak Difa yang ternyata sudah dipacari Kak Shaka semenjak SMA. Aku cemburu tentu saja. Bahkan aku sering mengganggu quality time mereka ketika Kak Difa ke rumah setiap weekend. Tapi mereka tak terganggu sama sekali. Malah Kak Difa dengan senang hati mengajakku bermain dan mengobrol apa saja.

Lama-lama aku mulai menyukai Kak Difa. Dia baik, cocok untuk Kak Shaka yang baik juga.

"Woy ngelamunin apa, sih?"

Sad Things About Renala [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang