Ini adalah versi terjemahan dari fan fiksi di Quotev dengan judul 雨季不再来 / Yǔjì Bùzàilái milik 五花肉 / bacon5
Link : https://www.quotev.com/bacon5
Cover image credit : Weibo @禁萎军
Penerjemahan dibantu oleh @Rukianonymous.
Karena kami bukan Chinese speak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat mengantar Xiao Zhan pulang dari tanggul di tengah hujan lebat, Bibi Zhen segera berlari keluar untuk menyambut mereka dengan payung begitu mereka tiba di depan pintu. Melihat penampilan mereka, ia segera berbalik untuk mengambil handuk.
"Kalian keringkan dulu. Ya ampun, aku akan segera mengambilkan pakaian. Yibo, sebaiknya kau juga pakai pakaian Zhan Zhan untuk sementara waktu."
"Oke, terima kasih, Bibi Zhen." Wang Yibo membawa Xiao Zhan langsung ke atas. Baru ketika mereka sampai di kamarnya, ia dengan lembut menurunkannya dan kemudian menunduk untuk menyeka rambutnya. Bibi Zhen membawa pakaian kering dan meminta bantuan untuk mengganti pakaian Xiao Zhan. Wang Yibo mengambil alih dan melakukan pekerjaan itu untuknya.
Saat berganti pakaian, Xiao Zhan dengan patuh mengulurkan tangannya. Dada dan perutnya terlihat begitu kurus seperti lembaran tipis. Ketika ia muncul dari kerah baju, rambutnya berantakan dan ia menatap Wang Yibo sambil tersenyum. Wang Yibo juga tersenyum dan menyeka rambutnya dengan tangannya. Ia merasa wajah kecil Xiao Zhan yang terbungkus handuk putih itu sangat cantik, dan lampu hangat di kamar mandi membuatnya terlihat seperti batu giok yang bersinar. Melihat itu, ia teringat akan dua ciuman yang dihindari Xiao Zhan setelah kehujanan untuk pertama kalinya. Wang Yibo memegang wajah Xiao Zhan sebagai balas dendam, menciumnya dengan ganas di bibir, dan mengangkat alisnya setelah ciuman itu, seolah-olah ia telah memenangkan kompetisi yang kekanak-kanakan.
Xiao Zhan tidak menghindarinya, ia hanya tersenyum dan mendorong lengan Wang Yibo, mendesaknya untuk segera mengganti pakaiannya yang basah.
Hujan musim panas tak lama kemudian berhenti. Meskipun Wang Yibo ingin tinggal lebih lama lagi, ia takut neneknya akan khawatir jika ia menunggu terlalu lama. Ketika pergi, ia lupa membawa pakaiannya yang basah. Kaus hijau diletakkan di wastafel kamar mandi Xiao Zhan. Setelah dicuci dan dikeringkan, kaus itu digantung di lemari pakaian Xiao Zhan, yang semuanya berwarna putih dan abu-abu. Warna hijaunya sangat mencolok. Xiao Zhan berpikir bahwa Wang Yibo terlihat seperti memiliki banyak kaus dan kemeja warna-warni, tetapi tidak peduli warna apa yang dikenakannya, itu akan sangat cocok untuknya, seolah-olah musim panas harus dalam warna-warna cerah dan hangat.
Xiao Zhan tersenyum dan berpikir tentang warna apa yang akan dikenakan Wang Yibo besok. Tiba-tiba, ada sedikit keinginan nakal untuk melihatnya mengenakan kemeja merah muda, tapi Wang Yibo pasti akan protes. Xiao Zhan duduk seperti ini untuk beberapa saat, tidak menyadari bahwa dirinya terus tersenyum.
Sebelum tidur, Wang Yibo menelepon Xiao Zhan. Ia berbaring di tempat tidur dan bertanya pada Xiao Zhan, "Apa kau senang hari ini?"
"Aku senang." Suara Xiao Zhan sedikit serak. Ia berdeham dan berkata, "Apa yang akan kita lakukan besok?"
