Ini adalah versi terjemahan dari fan fiksi di Quotev dengan judul 雨季不再来 / Yǔjì Bùzàilái milik 五花肉 / bacon5
Link : https://www.quotev.com/bacon5
Cover image credit : Weibo @禁萎军
Penerjemahan dibantu oleh @Rukianonymous.
Karena kami bukan Chinese speak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat hendak mencari Xiao Zhan, Wang Yibo berpapasan dengan dr. Gu di depan pintu vila. Seorang pria yang memakai jas dan berdasi mengikuti dr. Gu, mereka tampak terburu-buru. Dokter Gu melihat Wang Yibo sebelum ia masuk ke mobilnya. Alih-alih bercanda dengannya sambil tersenyum seperti biasanya, dr. Gu berhenti selama beberapa detik sebelum memanggil namanya.
"Dokter Gu." Wang Yibo maju beberapa langkah dan melihat ke arah mobil. Pria yang duduk di dalam memakai kacamata berbingkai hitam tipis dan dasi abu-abu yang rapi, memegang setumpuk dokumen dan sebuah komputer di tangannya. Kerutan di antara kedua alisnya sangat dalam, bahkan ketika tidak ada ekspresi di wajahnya, ia terlihat seperti sedang mengerutkan kening. Dokter Gu juga melihat ke dalam, memegang pintu mobil, tersenyum dan berkata, "Datang sepagi ini, kau sangat bersemangat." Setelah mengatakan itu, ia menutup pintu mobil dengan tenang.
Wang Yibo mendapatkan kembali pandangannya yang sempat terhalang, menatap dr. Gu. "Akhir-akhir ini cuacanya sejuk."
"Sejuk sekali." Gu Wei tersenyum. "Setelah musim hujan, saatnya memasuki musim gugur."
Wang Yibo berkata "Mn" dan sepertinya tidak berniat untuk terus mengobrol tentang cuaca dengan dr. Gu. Dokter Gu juga sedang ada urusan, jadi ia menepuk bahu Wang Yibo dan berjalan ke sisi lain untuk masuk ke dalam mobil.
Setelah mobil hitam itu melaju, Wang Yibo berjalan menuju vila. Ia tidak bisa menahan diri untuk tidak melihat ke belakang sebelum memasuki pintu, dan hanya melihat bagian belakang mobil di kejauhan. Ia tidak bisa mengatakan alasannya, tetapi ia memiliki firasat tentang hal-hal tertentu. Ketika ia masih kecil dan bermain di halaman vila ini bersama teman-temannya, Wang Yibo mendapat firasat bahwa ia akan terjatuh tersungkur di semen ini; sama seperti saat ia melihat Xiao Zhan untuk pertama kalinya, ia tahu bahwa musim panas ini, selain suhu tinggi yang hanya terjadi sekali dalam sekian abad, akan menjadi berbeda karena orang ini; contoh lainnya adalah sekarang, ketika ia melihat mobil hitam itu pergi, ia tiba-tiba merasakan sakitnya perpisahan. Firasat ini membuatnya lebih tergesa-gesa dari biasanya untuk bertemu Xiao Zhan, mendesak dirinya sendiri untuk berlari ke lantai dua lebih cepat.
Untungnya, Xiao Zhan sedang duduk di kamar, menunggunya seperti biasa, mengenakan kemeja biru abu-abu dan jam tangan yang sudah lama tidak dipakainya, terlihat lebih formal dari biasanya. Wang Yibo berlari sangat cepat hingga hampir tersandung ambang pintu, terengah-engah dan duduk bersila di atas karpet di depan Xiao Zhan.
"Kenapa kau berlari sangat cepat?" Xiao Zhan menyerahkan cangkirnya. Wang Yibo mengambilnya dan menenggak beberapa teguk. Sambil minum, ia memperhatikan dua cangkir lainnya di atas meja. Teh yang diseduh di dalamnya masih mengepul. Ia meletakkan gelas kosong di dekat kakinya dan berbalik untuk melihat ke arah Xiao Zhan, seolah-olah mencoba membaca sesuatu dari wajahnya. Namun, tidak ada apa pun di wajah Xiao Zhan kecuali senyuman yang selalu terlihat di wajahnya. Senyap seperti padang salju, menutupi segala sesuatu di bawahnya.
