Ini adalah versi terjemahan dari fan fiksi di Quotev dengan judul 雨季不再来 / Yǔjì Bùzàilái milik 五花肉 / bacon5
Link : https://www.quotev.com/bacon5
Cover image credit : Weibo @禁萎军
Penerjemahan dibantu oleh @Rukianonymous.
Karena kami bukan Chinese speak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hal pertama yang dilakukan Xiao Zhan setelah kembali ke Zhizhen adalah tidur. Bibi Zhen melihat Paman Xu mengangkat kursi roda keluar dari mobil dan melangkah maju untuk bertanya mengapa ia kembali. Namun, ketika ia melihat Paman Xu berdiri di belakang Xiao Zhan dengan bibir terkatup dan kepala menggeleng, ia pun menutup mulutnya dan tidak bertanya apa-apa. Xiao Zhan tidak mengatakan apa-apa, dan tidak ada yang terlihat dari wajahnya. Ia hanya tersenyum lembut dan berkata bahwa ia akan merepotkan Bibi Zhen untuk membereskan barang bawaannya lagi. Setelah mengatakan itu, ia berjalan menuju lift ke lantai dua.
Begitu musim hujan tiba di Zhizhen, hujan turun tanpa henti. Xiao Zhan duduk di kamar sebentar, berpikir bahwa hujan tidak akan berpengaruh pada penerbangan Wang Yibo, dan mereka seharusnya bisa sampai di Yunnan dalam waktu singkat. Cuaca di Yunnan sangat bagus, hawanya tidak panas atau dingin di musim panas, dan matahari hanya bersinar sesekali. Wang Yibo pasti sangat menyukainya.
Bibi Zhen masuk tidak lama setelah ia duduk, membongkar pakaian di dalam koper dan menaruhnya di lemari, lalu bertanya kepada Xiao Zhan apakah ada hal lain yang harus ia lakukan dan apakah ia lapar.
"Aku tidak lapar." Xiao Zhan tersenyum dengan mata menyipit, berperilaku baik layaknya anak kucing. Bibi Zhen merasa tidak nyaman saat melihatnya, ingin agar Xiao Zhan membuat keributan atau kehilangan kesabaran.
Xiao Zhan tidak pernah kehilangan kesabaran, setidaknya tidak terhadapnya. Ia selalu bersikap sopan. Bahkan sekarang, ia hanya berkata dengan lembut, "Aku sedikit mengantuk. Tolong bantu aku ke atas kasur untuk tidur sebentar."
Ketika Bibi Zhen pergi, ia juga menutup tirai untuknya. Ruangan itu tiba-tiba menjadi gelap di sore hari. Hujan belum berhenti di luar. Xiao Zhan mendengarkan suara rintik hujan dan memiringkan kepalanya untuk melirik ke arah batu biru di kepala tempat tidur. Sebelum tertidur, samar-samar ia merasa kembali ke Sungai Xiangshui lagi.
Ia terbangun oleh panggilan dari Wang Yibo. Ia mengeluarkan ponselnya dari bawah bantal dengan mata setengah terpejam. Cahaya yang tiba-tiba membuatnya memejamkan mata untuk beberapa saat sebelum ia bisa beradaptasi. Ketika mengangkat telepon, suaranya teredam.
"Kami sudah sampai di Yunnan dan akan meninggalkan hotel. Tadi setelah turun dari pesawat, aku mengirimimu pesan, tapi kau tidak membalasnya."
Tenggorokan Xiao Zhan sedikit kering, jadi ia hanya membalas "Hmm".
"Kau sedang tidur?" Wang Yibo bertanya.
"Baru saja bangun." Xiao Zhan menarik napas dalam-dalam, bangun dan berkata, "Mau ke mana sekarang?"
