Ini adalah versi terjemahan dari fan fiksi di Quotev dengan judul 雨季不再来 / Yǔjì Bùzàilái milik 五花肉 / bacon5
Link : https://www.quotev.com/bacon5
Cover image credit : Weibo @禁萎军
Penerjemahan dibantu oleh @Rukianonymous.
Karena kami bukan Chinese speak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ketika ia terbangun kembali, hari sudah gelap gulita. Xiao Zhan tertidur begitu lelap hingga kepalanya pusing dan tenggorokannya terasa kering. Seseorang telah membuka celah sempit di jendela untuknya saat ia sedang tidur, dan angin yang sesekali berembus membuat Xiao Zhan merasa jauh lebih baik.
Ia menopang dirinya dengan kedua lengannya dan duduk bersandar pada kepala tempat tidur, lalu sekilas melihat secangkir air dan dua butir pil yang diletakkan di atas tisu di lemari samping tempat tidur. Xiao Zhan mengambil cangkir itu dan menyesapnya, bertanya-tanya mengapa cangkir itu masih hangat. Saat ia mendongak, ia melihat ada seseorang yang duduk tak jauh dari situ.
Hanya ada satu lampu yang menyala di samping sofa di dalam suite eksekutif, dan cahayanya diatur ke tingkat yang paling redup, cukup untuk menyinari siluet, tapi tidak untuk wajah. Xiao Zhan meraih kacamatanya dan memakainya, lalu dengan ragu-ragu berseru, "Qin Yuan?"
Orang yang duduk di sofa tidak mengatakan apa-apa, hanya bergerak sedikit. Xiao Zhan berpikir itu bukan Qin Yuan, karena ia tidak meminta Qin Yuan untuk tetap tinggal di kamar bersamanya sepanjang waktu, jadi ia bertanya dengan suara yang lebih lembut dan lebih tidak yakin, "Apakah Yibo?"
Tidak ada suara di dalam ruangan, begitu sunyi hingga seakan-akan ruangan itu membeku. Sampai angin meniup tirai, Xiao Zhan mendengar helaan napas yang sangat ringan, dan ia yakin bahwa orang yang duduk di sana adalah Wang Yibo.
Wang Yibo tidak mengatakan apa-apa dan ekspresinya tidak bisa dilihat dalam kegelapan, yang membuat Xiao Zhan merasa tidak nyaman.
"Bisakah kau mendekat ke arahku?" Suara Xiao Zhan awalnya lembut, dan sekarang terdengar lebih lembut dengan nada sengau karena masuk angin. Lampu meja yang redup menyinari matanya yang lembab dan lembut, dan ia dengan hati-hati meminta, "Wang Yibo, mendekatlah padaku, oke?"
Wang Yibo masih duduk di sana tanpa bergerak. Setelah beberapa detik, ia baru berkata, "Minum obatnya."
Xiao Zhan juga tidak bergerak. Ia duduk di kepala tempat tidur dan menatap Wang Yibo dalam kegelapan. Area yang diterangi oleh lampu meja seolah-olah menarik garis pemisah di antara mereka. Mereka saling berhadapan di dua ujung, terang dan gelap, menunggu yang lain kalah terlebih dahulu.
Entah berapa lama mereka menunggu, tapi Wang Yibo akhirnya menyerah lebih dulu. Ia berjalan ke tempat tidur Xiao Zhan, tapi tidak duduk. Ia hanya membungkuk untuk mengambil segelas air di tangannya dan berkata, "Aku akan mengambilkan secangkir air hangat untukmu." Suaranya terdengar sangat lelah.
Xiao Zhan tidak melepaskannya, dan Wang Yibo tidak bisa melepaskan cangkir itu dari tangannya. Ia mengembuskan napas dalam-dalam dan bertanya, "Xiao Zhan, apa maumu?"
