38

1.6K 60 3
                                    


°°°

Usai pulang dari restoran. deril dan adara langsung pulang ke rumah. Mereka berdua terlihat baru memasuki pagar rumah, setelah itu Deril pun menghentikan mobilnya di halaman rumah.

"Ayo turun, ra." Ucap deril.

Namun adara hanya diam saja. sedari tadi Adara hanya menunduk.

"Kamu kenapa, ra?" Tanya deril.

"Ini semua gara-gara adara ya, bang?" Ucap Adara lirih.

"No! Ini bukan salah kamu, Masalah tadi Gak perlu di pikirin."

"Tapi aku juga perempuan, bang. Aku bisa ngerasain bertapa kecewanya kak kania pas Abang bilang putus ke dia."

"Kamu belom pernah pacaran, ra. Kamu gak ngerti apa-apa soal ini." Saut deril.

Adara hanya diam saja.

Deril mengehela nafasnya. "Udah ya, Gak usah bahas masalah ini, Sekarang mending kita masuk ke rumah, Terus istirahat."

Adara mengangguk. Setelah itu mereka berdua pun langsung turun dari mobil. Mereka langsung melangkah untuk masuk ke dalam rumah.

°°°

Arhan terlihat sedang asik bermain game. Tiba-tiba ponselnya berdering.

+62 812-7296-0720 calling you

Arhan mengerutkan dahinya ketika melihat nomor tidak di kenal tertera di layar ponselnya. Arhan langsung menolak panggilan tersebut, Setelah itu ia kembali melanjutkan bermain game. Namun sela beberapa detik ponselnya kembali berdering.

+62 812-7296-0720 calling you

Arhan berdecak. Setelah itu ia pun langsung mengangkatnya.

📞: "Siapa!"

📞: "malem, han. Ini gue, oliv."

📞: "ngapain nelfon-nelfon."

📞: "em, ya gak papa sih, Cuma ngetes aja, ini beneran nomer lo apa bukan, gitu, hehe. Ohiya, jangan lupa save nomer gue ya."

📞: "dapet nomer gue dari siapa."

📞: "dari temen lo, vino."

Arhan menghela nafas kasar. Berani-beraninya vino asal ngasih nomernya ke sembarang orang.

📞: "arhan? Kok diem aja sih? Jangan lupa save nomer gue ya."

Arhan Tidak menjawab. ia langsung menutup panggilannya. Setelah itu ia langsung menghubungi vino. Beberapa detik kemudian, panggilan terhubung.

📞: "dasar bego!" Ucap Arhan tanpa basa-basi.

Vino terlihat bingung mendengar perkataan arhan tersebut.

📞: "waduh, Ada apaan nih? Kok langsung ngegas gini."

📞: "ngapain lo ngasih nomer gue ke oliv."

📞: "Ohh, Hehe, gue terpaksa, han. Tadinya gue gak mau ngasih, Tapi karna tadi dia nyogok pake duit, Jadi ya gue kasih deh, hehe."

Arhan berdecak. Setelah itu ia langsung menutup panggilannya. Arhan pun langsung merebahkan tubuhnya. Pikirannya langsung tertuju pada adara.

"Adara lagi ngapain ya, Mending gue telfon dia aja deh."

Arhan pun langsung menelfon adara. Beberapa detik kemudian, panggilan terhubung.

📞: "malem, ra."

📞: "kenapa nelfon?"

📞: "ga papa, pengen nelfon aja, Udah makan belom?"

📞: "udah makan, udah minum, udah mandi, udah tidur juga tadi. Mau nanya apa lagi?"

[POSESIF BROTHER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang